Informasi Terpercaya Masa Kini

Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Berhenti Makan Tepung?

0 7

KOMPAS.com – Diet tepung menjadi tren di kalangan masyarakat yang ingin menjalani hidup lebih sehat.

Berhenti mengonsumsi makanan berbahan dasar tepung seperti mi instan, roti putih, kue, dan martabak pun memberi efek baik bagi tubuh.

Tepung putih merupakan “kalori kosong” yang minim nutrisi penting, termasuk serat, protein, mineral, dan lemak sehat.

Produk dari tepung juga cenderung mudah diserap tubuh, sehingga menyebabkan kadar gula darah naik dan turun secara cepat.

Lantas, apa yang terjadi pada tubuh jika berhenti makan tepung?

Baca juga: Tren Puasa Gula, Tepung, dan Gorengan, Apa Efeknya bagi Tubuh?

Yang terjadi jika berhenti makan tepung

Berikut sejumlah efek yang terjadi pada tubuh saat mencoba berhenti mengonsumsi makanan berbahan dasar tepung:

1. Tubuh lesu dan lelah

Dilansir dari laman Verywell Health, makanan berbahan dasar tepung pada dasarnya adalah karbohidrat sederhana yang tinggi gula.

Tubuh dengan cepat memecah makanan bertepung menjadi energi, sehingga terjadi lonjakan gula darah.

Saat memecah karbohidrat, tubuh akan mengubahnya menjadi glukosa. Hal ini menyebabkan kadar gula darah meningkat.

Sayangnya, saat kadarnya sudah naik, gula darah akan kembali turun dengan cepat, sehingga tubuh merasa lesu dan lelah.

2. Risiko diabetes turun

Dikutip dari laman Livestrong, kadar gula darah yang meningkat tajam dan turun dengan cepat akan mengundang rasa lapar.

Kondisi itu mendorong seseorang untuk mengonsumsi lebih banyak makanan untuk menuntaskan rasa lapar.

Seiring waktu, peningkatan gula darah dan insulin yang tidak menentu juga dapat menyebabkan masalah lebih serius, seperti risiko kenaikan berat badan dan diabetes.

Dengan melakukan beberapa perubahan gaya hidup, termasuk mengurangi makan tepung, risiko obesitas dan diabetes menurun, sehingga tubuh akan jauh lebih sehat.

Baca juga: 9 Alasan Mengapa Harus Berhenti Makan Mi Instan Setiap Hari

3. Kehilangan berat badan

Seseorang yang terbiasa mengonsumsi tepung dan mulai menggantinya dengan makanan utuh kaya protein dan nutrisi lain, kemungkinan akan melihat perbedaan signifikan pada berat badan.

Tidak hanya mendorong tubuh menjadi lebih sehat, diet ini juga membantu mengurangi berat air dalam tubuh karena berkurangnya karbohidrat.

Disadur dari laman Eat This, setiap gram karbohidrat yang dimakan mengandung 3 gram air. Itulah mengapa disebut sebagai “berat air”.

Dengan mengurangi asupan makanan berbahan dasar tepung, berat badan akan menyusut karena kehilangan berat air.

4. Perubahan suasana hati

Seperti halnya karbohidrat lain, makan makanan berbahan dasar tepung dapat melepaskan hormon yang membuat seseorang merasa senang.

Menurut Massachusetts Institute of Technology (MIT), mengonsumsi karbohidrat akan melepaskan serotonin.

Serotonin adalah zat kimia dalam tubuh yang berperan untuk mengendalikan emosi dan suasana hati.

Saat memakan makanan bertepung yang disukai, seperti mi instan atau martabak, serotonin akan meningkat yang berdampak baik pada suasana hati.

Sebaliknya, jika berhenti makan makanan bertepung untuk pertama kalinya, suasana hati kemungkinan akan mengalami perubahan.

5. Risiko penyakit jantung menurun

Selain diabetes dan obesitas, berhenti mengonsumsi tepung turut berdampak baik pada penurunan risiko penyakit jantung.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam PLOS One menunjukkan bagaimana karbohidrat olahan seperti tepung putih dapat meningkatkan kadar asam lemak dalam tubuh seseorang.

Jika dikonsumsi terus-menerus, hal tersebut berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Untuk itu, berhenti makan makanan berbahan dasar tepung olahan mungkin merupakan tindakan yang bijaksana dan akan berdampak baik pada kesehatan tubuh.

Leave a comment