Rayyanza Mengigau Ingin Syuting saat Tidur, Kenapa Bisa Terjadi?
Putra kedua pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Rayyanza Malik Ahmad, mengigau di tengah tidurnya. Hal ini dibagikan di akun Instagramnya @raffinagita1717, yang memperlihatkan Rayyanza dengan mata tertutup kemudian merengek ingin syuting.
“Mau apa?” tanya pengasuhnya, Sus Rini, dalam video tersebut, seperti dilihat Sabtu (23/11).
“Syuting,” jawab Rayyanza sambil merengek dengan matanya yang masih terpejam. Jawaban itu membuat Sus Rini jadi tertawa.
Kemudian Rayyanza semakin merengek ingin syuting, sampai akhirnya ia terbangun sendiri.
Dalam keterangan videonya, dituliskan begitu menggemaskannya Rayyanza yang mengigau ingin pergi syuting.
“Ajjahe lagi tidur mimpi sambil mengigau kepingin shooting atuhlahhhh 😎😁,” tulis akun @raffinagita1717 di captionnya.
Nah Moms, ada beberapa alasan mengapa anak balita seperti Rayyanza, yang sebentar lagi berusia tiga tahun pada 26 November nanti, mengalami mengigau saat waktu tidurnya. Simak penjelasan dokter di bawah ini.
Alasan Balita Mengigau saat Tertidur
Mengigau adalah kondisi ketika seseorang berbicara saat tidur. Ini merupakan salah satu jenis parasomnia atau gangguan tidur yang berupa perilaku tidak biasa sat hendak tidur, sedang terlelap, atau terbangun dari tidur.
Biasanya, mengigau berlangsung tidak lebih dari 30 detik, dan cenderung anak yang mengalaminya tidak sadar sedang mengigau ketika dibangunkan.
“Anak yang mengigau biasanya akan mengeluarkan kata-kata kalimat bermakna atau hanya sekadar bergumam. Misalnya, anak tampak berbisik, mengobrol, tertawa, menangis, berteriak, atau justru bernyanyi pada saat ia mengigau,” ucap Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A, kepada kumparanMOM.
Dokter yang praktik di RS Universitas Sebelas Maret itu mengakui sampai saat ini masih banyak perdebatan tentang penyebab mengigau saat tidur. Sebab, mengigau tidak hanya bisa terjadi di kala anak sedang masuk fase bermimpi di tengah tidurnya.
“Namun ada beberapa hal yang sering dikaitkan dengan anak mengigau. Yang pertama, anak sedang sakit atau demam, tidak enak badan. Kedua, dia sedang kelelahan setelah seharian beraktivitas. Ketiga, dia sedang merasa stres atau cemas,” jelas dr. Aisya.
Lantas, bolehkah anak yang sedang mengigau dibangunkan? Jawabannya, boleh-boleh saja kok, Moms! Terkhusus bagi anak yang kerap tidur sambil berjalan (sleepwalking), maka ia harus dibangunkan. Sehingga, bisa mencegah anak melakukan hal-hal berbahaya saat ia tidak sadar.
“Walaupun biasanya orang yang sleepwalk, yang mengigau sulit dibangunkan, namun mungkin coba untuk dibangunkan secara perlahan atau mengarahkan orang yang mengigau kembali ke tempat tidur,” ungkap dia.
Orang tua juga disarankan untuk melakukan beberapa tindakan preventif bila anak memiliki kebiasaan mengigau atau pun berjalan sambil tidur.
“Untuk meminimalkan dampak anak mengigau, sebaiknya orang tua mengubah tata ruang dan mengurangi potensi bahaya dalam rumah, seperti mengunci pintu, menutup jendela, dan rapikan furniture dalam rumah supaya tidak berbahaya jika si kecil tidur sambil berjalan,” tutur dr. Aisya.
Bagaimana Caranya Agar Tidur Anak Berkualitas?
Mengingat ada beberapa penyebab anak mengigau akibat tidur yang kurang berkualitas, maka pastikan beberapa hal ini agar tidurnya lebih nyenyak:
-
Tetapkan jadwal tidur yang konsisten, sehingga membantu anak memiliki ritme tidur yang teratur. Tetapkan waktu tidur yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan untuk konsistensi.
-
Menciptakan rutinitas sebelum tidur, misalnya mandi, cuci kaki, membaca buku, menggosok gigi, mendengarkan musik atau buku dongeng, sebagai upaya merelaksasi anak sebelum tidur. Hindari rangsangan permainan video atau nonton TV yang terlalu dekat dengan waktu tidur.
-
Ciptakan lingkungan yang nyaman, pastikan tempat tidur nyaman, suhu sejuk, kegelapan yang cukup dan hening.
-
Batasi paparan gadget sebelum tidur. Sebab, cahaya biru yang dipancarkan perangkat elektronik seperti HP atau tablet bisa mengganggu ritme tidur anak.
-
Fasilitasi aktivitas fisik dan kebugaran, karena dengan aktivitas fisik akan membantu anak merasa cepat lelah dan siap tidur di malam hari. Jadi, dorong anak berpartisipasi fisik, seperti olahraga atau bermain di luar dan dalam rumah, beberapa jam sebelum tidur.
-
Menghindari memberi makanan minuman yang mengandung kafein atau gula tinggi menjelang tidur, karena bisa membuat anak jadi lebih energik.