Durian Hutan Digemari Masyarakat Tana Tidung Kalimantan Utara,Harga Rp 45 Ribu Perbiji yang Kecil
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG – Salah satu jenis buah khas Kalimantan yaitu durian hutan yang mungkin tidak ditemukan di daerah lain. Meskipum harga buah durian hutan ini cukup mahal, tapi tetap digemari masyarakat Tana Tidung, Kalimantan Utara. Untuk harga durian ukuran kecil Rp 30 ribu hingga Rp 45 ribu perbiji.
Keberadaan durian hutan sendiri cukup sulit ditemui di daerah Kalimantan. Sehingga tak jarang masyarakat Kalimantan sendiri penasaran dengan rasa dari jenis buah yang tergolong langka ini. Namun saat ini durian hutan cukup banyak diperjual belikan di Tana Tidung.
Tak jarang masyarakat Tana Tidung membeli durian hutan jika ada yang menjual. Salah satunya Hasti warga Tana Tidung yang mengaku menyukai buah durian hutan khas Kalimantan ini.
“Saya suka durian hutan ni jadi kalau saya lihat orang jual pasti saya beli, apalagi durian hutan yang merah,” ujar Hasti kepada TribunKaltara.com, Kamis (31/10/2024).
Baca juga: Salah Satu Buah Khas Kalimantan, Ini Perbedaan Durian Hutan Merah dengan Durian Lainnya
Ia mengatakan harga durian hutan cukup mahal dan ukurannya lebih kecil, namun ia tetap memilih membeli durian hutan dibanding durian lainnya.
Di Tana Tidung durian hutan saat ini dijual dengan harga berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 45 ribu perbiji dengan ukuran kecil.
“Lumayan mahal sih hitungannya durian hutan ni dari durian yang lain tapi tidak apa-apa lah soalnya jarang orang jualnya paling kan yang banyak di jual itu buah elai sama durian biasa,”
Diketahui buah elai juga merupakan buah asli asal Kalimantan Khusus bagian Utara dengan bentuk yang mirip durian namun warna dan aroma berbeda dengan durian biasa.
Wanita berusia 37 tahun itu menjelaskan rasa unik dari durian hutan merah menjadi salah satu penyebab dirinya menyukai buah tersebut dibanding durian lainnya.
Baca juga: Lagi Musim, Cukup Rp 10 Ribu Sudah Bisa Menikmati Durian di Bulungan, Bisa Tukar Kalau Tidak Manis
“Sebetulnya durian hutan ni kan bukan cuma yang merah tapi saya lebih suka yang ini karena rasanya tu kayak mentega terus juga aromanya tidak kuat,” jelasnya.
Ia menambahkan untuk rasa durian hutan merah cenderung mirip dengan buah elai namun memang durian hutan merah lebih berlemak dan lebih padat dari buah elai.
“Sebetulnya durian hutan merah ini lebih mirip sama buah elai tapi lebih berlemak aja terus kalau elai kan agak benyek nah kalau durian hutan merah ni lebih kering dagingnya,” tambahnya.
Durian hutan sendiri tidak hanya ada jenis yang berwarna merah tapi juga ada yang berwarna hijau dengan bentuk dan warna yang sangat mirip dengan durian biasanya.
“Ini kan ada juga durian hutan yang hijau nah yang hijau ini yang paling mirip sama durian biasa, rasanya pun sama cuma aromanya tetap tidak terlalu menyengat terus ukurannya kecil-kecil, durinya juga lebih ramping dan panjang,” terangnya.
Hasti juga mengatakan untuk durian hutan merah biasanya ia olah menjadi sambal karena memang buah yang hanya berbuah setahun sekali itu juga bisa dimasak seperti sayuran.
“Kalau durian hutan yang hijau ni paling cuma dimakan langsung aja tapi kalau durian merah ini sering saya buat sambal jadi mirip saus begitu enak juga dimakan sama nasi untuk campuran ikan,” tutupnya.
(*)
Penulis : Rismayanti