Sunnah Tindakan Muadzin Letak Tangan di Pipi Hingga Tutupi Telinga Saat Azan,Ini Kata Buya Yahya
Dai kondang Tanah Air, Buya Yahya, mengungkapkan tindakan muadzin meletakkan tangan ke pipi hingga menutupi telinga saat azan adalah sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
SERAMBINEWS.COM – Selama ini sering kita lihat, muadzin saat mengumandangkan azan meletakkan tangan di pipi hingga menutupi telinganya.
Lantas apa alasannya itu?
Dai kondang Tanah Air, Buya Yahya, mengungkapkan tindakan muadzin meletakkan tangan ke pipi hingga menutupi telinga saat azan adalah sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Sunnah ini bertujuan untuk memperjelas suara azan dan meminimalisir gangguan suara ke telinga muadzin.
Selain itu, tindakan ini juga membantu orang tunarungu mengetahui bahwa waktu shalat telah tiba.
Buya Yahya menekankan pentingnya menghormati perbedaan dalam melaksanakan adzan dan menegaskan bahwa sunnah ini bersifat anjuran, bukan kewajiban.
Baca juga: Buya Yahya Kisahkan Cara Rasulullah Menyelesaikan Konflik Rumah Tangga, Romantis, Tenang, dan Bijak
Yang terpenting adalah menjaga sikap saling menghormati dalam ibadah.
Buya Yahya menyampaikan hal ini dalam video yang diunggah di YouTube Al Bahjah TV.
“Jadi kalau sudah sunnah ya tidak perlu dipertanyakan lagi apa dan kenapanya. Namun memang terdapat beberapa hikmah atau manfaat di balik tindakan ini,” katanya.
Salah satu alasan hikmahnya adalah agar suara adzan terangkat dengan jelas.
Selain itu dengan menempelkan tangan ke pipi dan menyumbat telinga akan membantu mengurangi kekerasan suara yang masuk ke dalam kuping sendiri.
Selain itu, menurut Buya Yahya, tindakan ini juga bermanfaat bagi orang tunarungu.
Dikutip dari laman Al Bahjah, dalam konteks ini, mereka yang tidak dapat mendengar suara secara normal, ketika ada seseorang yang tangannya sedang menempel ke pipi dan menyumbat telinganya, mereka akan langsung tau bahwa orang tersebut sedang adzan dan sudah masuk waktu shalat.
Baca juga: Ingin Haji tapi Belum Mampu, Lakukan Amalan Ini pada Bulan Haji, Buya Yahya: Pahalanya Lebih Besar
Dengan demikian, mereka juga dapat merasakan dan memahami panggilan suci untuk melaksanakan ibadah shalat.
Buya Yahya juga mengingatkan agar kita tidak menyalahkan atau merendahkan orang yang melakukan tindakan ini ataupun orang yang ber adzan tanpa melakukan tindakan ini.
Adzan adalah sebuah sunnah dan mengikutinya adalah pilihan individu.
Meskipun tidak semua orang melakukan tindakan ini, kita sebaiknya tidak menghakimi atau mencela mereka yang melakukannya.
Menurut Buya Yahya, sebaiknya kita belajar dan mengamalkan ilmu yang benar mengenai adzan dan shalat, tanpa merendahkan atau mencela orang lain.
Setiap individu memiliki kecenderungan dan preferensi tersendiri dalam menjalankan ibadah, namun yang terpenting adalah menjaga kerukunan dan saling menghormati satu sama lain.
Baca juga: Agar Ibadah Tak Sia-Sia, Ini Cara Menjadi Haji yang Mabrur, 7 Tips dari Buya Yahya, Ketahui & Ikuti!
Dalam konteks adzan, ada beberapa kesunanan atau hal-hal yang dianjurkan selain menempelkan tangan ke pipi.
Misalnya, berwudhu sebelum adzan, menghadap kiblat, berdiri, dan lain lain.
Semua ini dilakukan untuk menjalankan adzan sesuai dengan petunjuk Rasulullah dan memaksimalkan pelaksanaan sunnah-sunnahnya.
Buya Yahya juga menyebutkan pentingnya adanya pelatihan dan pendidikan mengenai adzan, baik bagi para imam masjid maupun muadzin.
Dengan memiliki pemahaman yang baik tentang tata cara adzan, kita dapat melaksanakannya secara maksimal sesuai dengan petunjuk Rasulullah.
Pelatihan seperti ini juga sebaiknya diberikan dalam konteks salat berjamaah.
Baca juga: Buya Yahya Sebut 3 Amalan Ini Bisa Dilakukan Anak untuk Selamatkan Orang Tua di Alam Kubur
Diklat adzan dan salat berjamaah tidak membutuhkan waktu yang lama, namun perlu dilakukan dengan ketenangan dan keikhlasan.
Hal ini akan membantu umat Muslim dalam menjalankan ibadah dengan baik dan maksimal, pelatihan ini insya Allah nantinya akan diadakan oleh Al Bahjah.
Dalam menjalankan agama, penting bagi umat Muslim untuk menghormati perbedaan dan kecenderungan individu dalam ibadah.
Meskipun ada tindakan yang dianjurkan dalam adzan, seperti menempelkan tangan ke pipi atau menyumbat telinga, tidak semua orang mungkin melakukannya.
Yang terpenting adalah menjaga sikap saling menghormati dan tidak merendahkan orang lain berdasarkan preferensi ibadah mereka.
Baca juga: Buya Yahya Ungkap Tanda Amal Ibadahmu Diterima Allah SWT, Anda Rasakan Hal Ini Menurut Buya Yahya
(Serambinews.com/Firdha Ustin)