Ruang Ganti Timnas usai Dicurangi Wasit Lawan Bahrain: Marah hingga Gebrak Meja
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, bercerita soal suasana ruang ganti usai lawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga yang digelar di Bahrain National Stadium, Kamis (10/10) malam WIB, itu selesai dengan skor 2-2.
Wasit Ahmed Al Kaf yang memimpin laga membuat keputusan kontroversial. Wasit memberikan tambahan waktu injury time lebih lama dari yang seharusnya. Seharusnya, perpanjangan waktu di babak kedua hanya 6 menit, namun wasit malah menambahkan 4 menit hingga pertandingan berlangsung 100 menit.
Situasi ini kemudian dimanfaatkan oleh tim tuan rumah. Pada menit ke-99, Bahrain menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat gol Mohamed Marhoon. Pemain Timnas panas melakukan protes keras. Sumardji sampai kena kartu merah pada akibat protes tersebut.
“Kalau kita bicara kaitannya dengan soal lawan Bahrain, jangankan di ruang ganti, dari lapangan menuju ruang ganti aja riuh dan enggak karu-karuan, protes. Masih suasananya dongkol dan marah. Itu saya rasa hal lumrah,” ucap Sumardji kepada kumparan, Senin (14/10).
“Jadi ketika di ruang ganti, ada yang gebrak-gebrak dan sebagainya. Tapi itu menurut saya lumrah, biasa, dan alhamdulillah itu bisa kita redam. Saya bilang, sudahlah, percuma juga kita melakukan aksi-aksi protes berlebihan, biasalah namanya juga pertandingan, tidak usah saling menyalahkan dan kita akhiri protes kita, jangan menyalahkan diri sendiri,” tambahnya.
PSSI melayangkan protes atas kinerja wasit yang memimpin pertandingan Bahrain vs Indonesia di Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia, Kamis (10/10) malam WIB. Mereka menilai wasit merugikan skuad ‘Garuda’.
Hal ini dituturkan oleh anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga. Arya mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit Ahmed Al-Kaf asal Oman.
”Kita sudah bikin protes ke AFC, nanti kita lihat setelah 24 jam ada reaksi apa dan sebagainya, baru ke FIFA. Prosesnya seperti itu. Tapi, ini bukan pertama kali juga kita protes,” kata Arya Sinulingga secara terpisah kepada kumparan.