Informasi Terpercaya Masa Kini

Apa Arti Kata Doom Spending? Istilah Viral Gambarkan Penyebab Kemiskinan Kaum Milenial dan Gen Z

0 10

TRIBUNSORONG.COM – Berikut arti kata doom spending, istilah viral gambarkan penyebab kemiskinan kaum milenian dan gen Z. 

Berbagai trend muncul di media sosial seperti di Twitter X, TikTok, Instagram, WhatsApp dan YouTube.

Trend isu-isu viral menjadi topik yang sering dibicarakan termasuk gaya hidup yang dipilih oleh milenial, gen Z dan A.

Doom spending menjadi istilah yang kerap dibahas oleh masyarakat modern saat ini. 

Ia menjadi penyebab kenapa suatu kaum menjadi miskin lantaran kebiasaan buruknya. 

Lantas apa sebenarnya doom spending? 

Baca juga: Apa Arti Kata Oblivion? Istilah Viral Diambil dari Bahasa Inggris, Jangan Sampai Salah Konteksnya

Doom Spending merujuk pada kebiasaan berbelanja berlebihan tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjangnya. 

Menurut Psychology Today, perilaku ini muncul sebagai mekanisme pertahanan, di mana individu merasa tertekan oleh kondisi ekonomi yang memburuk dan berbagai isu sosial lainnya. 

Generasi muda ini cenderung mencari pelarian dari stres dengan membeli barang-barang, yang memberikan kebahagiaan sementara namun tidak berkelanjutan.

Biasanya, Doom Spending muncul sebagai mekanisme pelarian bagi para milenial dan Gen Z yang merasa tertekan akibat berbagai tantangan yang mereka hadapi, seperti ketidakstabilan politik dan perubahan iklim. 

Rasa stres yang muncul mendorong mereka untuk berbelanja lebih banyak, berharap dapat menemukan kebahagiaan sesaat di balik tumpukan barang baru.

Dilansir Tribunjogja.com dari berbagai sumber, Ylva Baeckstrom, dosen senior keuangan di King’s Business School, London, menekankan bahwa kebiasaan ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga dapat memperburuk kesenjangan ekonomi yang ada. 

Di era digital, berita buruk tentang kondisi dunia yang terus menerus muncul di media sosial, membuat generasi muda merasa seolah-olah dunia berada di ambang kehancuran. 

Dalam kondisi seperti ini, belanja menjadi salah satu cara untuk mengatasi ketidakpastian dan mengalihkan perhatian dari masalah yang ada.

Baca juga: Apa Arti Kata Proficiat? Istilah Viral Diambil dari Bahasa Belanda, Jangan Sampai Salah Konteksnya

Kebiasaan Doom Spending ini bukanlah tanpa konsekuensi. 

Survei terbaru menunjukkan bahwa hanya 36,5 persen orang dewasa di seluruh dunia merasa lebih baik secara finansial dibandingkan orang tua mereka. 

Banyak dari mereka justru merasa lebih buruk, menandakan bahwa generasi muda berpotensi menghadapi masa depan yang lebih sulit.

Kebiasaan belanja impulsif sebagai bentuk penghargaan diri, atau self-reward, dapat menjadi bumerang. 

Jika tidak terkendali, Doom Spending bisa mengakibatkan generasi muda lebih cepat mengalami kesulitan keuangan dibandingkan generasi sebelumnya. 

Tips Membangun Kestabilan Finansial di Tengah Ketidakpastian

Baeckstrom menambahkan bahwa perilaku ini menciptakan ilusi kontrol dalam dunia yang terasa tidak pasti.

Sementara itu, jika mereka lebih bijak dalam menabung dan berinvestasi, mereka memiliki peluang untuk mencapai kestabilan finansial di masa depan.

Sebagai generasi yang hidup di tengah ketidakpastian, penting bagi Gen Z dan Milenial untuk menyadari dampak dari Doom Spending. 

Memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu berasal dari barang-barang mewah, melainkan dari perencanaan keuangan yang matang, bisa menjadi langkah awal untuk memutus siklus pengeluaran yang merugikan.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Leave a comment