NASA Ungkap Situasi di Luar Angkasa Mengkhawatirkan, Ada Apa?
KOMPAS.com – Keretakan dan kebocoran pada segmen orbit Rusia (ROS) semakin meluas dan disebut mulai mengkhawatirkan.
ROS adalah komponen Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang dibangun dan dioperasikan oleh badan antariksa Rusia, Roscosmos.
Meningkatnya kebocoran ini diungkap oleh Inspektur Jenderal Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), George A. Scott dalam sebuah laporan terbaru yang dirilis pada 26 September 2024.
Dalam laporan itu, disebutkan kebocoran berpusat di Terowongan Transfer Modul Layanan (PrK) yang menghubungkan segmen Rusia di ISS, yang mengalami peningkatan secara signifikan.
Situasi ini semakin mengkhawatirkan, karena hingga saat ini NASA dan Roscosmos belum bisa mengidentifikasi penyebabnya.
“NASA dan Roscosmos bekerja sama untuk menyelidiki dan mengurangi retakan serta kebocoran, menemukan akar penyebabnya, dan memantau stasiun apabila ada kebocoran baru,” bunyi laporan itu, dikutip dari Futurism (27/9/2024).
Baca juga: Robot Curiosity Milik NASA Alami Kerusakan di Planet Mars, Masih Bisa Menjelajah?
Meningkatnya kebocoran di modul ISS Rusia
Kebocoran modul PrK disebut mengkhawatirkan karena ini merupakan komponen penting dari segmen Rusia di ISS. Fungsinya adalah sebagai penghubung antara modul Zvezda dengan port pendaratan pesawat ruang angkasa.
Sebagai informasi, modul Zvezda adalah pusat struktural dan fungsional dari segmen orbital Rusia (ROS).
Dilansir dari Daily Galaxy ( 28/9/2024), kebocoran ini pertama kali terdeteksi pada 2019 dan kala itu dianggap sebagai masalah yang bisa segera ditangani sebelum kebocoran mulai meningkat dengan cepat.
Pada Februari 2024, NASA melaporkan, tingkat kebocoran telah membesar hingga 2,4 pon atmosfer per hari, naik satu pon per hari dibanding tahun sebelumnya.
Lalu pada April 2024, situasi memburuk karena udara yang keluar dari stasiun jadi lebih banyak, yaitu 3,7 pon per hari.
Meski penyelidikan telah dilakukan selama bertahun-tahun, para ilmuwan NASA dan Roscosmos belum bisa menentukan penyebab pasti masalah tersebut.
“Meskipun akar penyebab kebocoran masih belum diketahui, kedua lembaga telah berupaya fokus pada pengelasan internal dan eksternal,” tulis Scott dalam laporannya.
Untuk menghadapi kebocoran yang semakin meningkat, NASA dan Roscosmos menerapkan rangkaian tindakan sementara untuk mengurangi udara yang keluar dari stasiun.
Langkah yang paling utama adalah menjaga palka atau pintu masuk ke ISS tertutup agar efektif mengisolasi kebocoran dari bagian lain stasiun.
Namun, jika kebocoran terus berlanjut, NASA dan Roscosmos mungkin terpaksa menutup secara permanen pintu terowongan.
Hal itu nantinya akan menghalangi astronot menggunakan salah satu dari pelabuhan pendaratan di stasiun.
Baca juga: NASA Peringatkan Potensi Ledakan Supernova dari Bintang Raksasa di Langit Selatan