Parodi Lukisan Leonardo da Vinci di Pembukaan Olimpiade Paris 2024 Tuai Kecaman
TEMPO.CO, Jakarta – Upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 mendapat kecaman keras di seluruh dunia. Acara itu berlangsung selama empat jam di Sungai Seine, Kota Paris, pada Sabtu, 27 Juli 2024.
Sepanjang parade, penari dan musisi tampil di sepanjang tepi sungai dan di atas monumen di sekitar area tersebut. Namun, sejumlah pertunjukan menuai reaksi keras. Siaran sempat menyorot ke seorang ratu di sebuah meja sambil mengenakan semacam mahkota di kepala dan berdiri di depan perlengkapan DJ.
Pada pandangan pertama, itu mungkin tampak bukan sesuatu yang luar biasa. Namun, kecaman muncul setelah pose itu diaggap sebagai parodi dari lukisan Leonardo da Vinci tentang Yesus dan 12 Rasulnya.
Adegan tersebut, dengan cepat, menjadi viral dan banyak pengguna media sosial melontarkan protes karena pose itu dianggap telah menghina umat Katolik di seluruh dunia.
Seorang uskup Katolik, Robert Barron, mengecam seremoni tersebut. Ia mengatakan bahwa Yesus telah diejek oleh kejadian tersebut. Pose itu, kata dia, menunjukkan bahwa hilangnya komitmen Perancis terhadap demokrasi berasal dari cita-cita Katolik sejak berabad-abad yang lalu.
“Mereka merasa hal yang benar untuk dilakukan adalah mengejek iman Kristen. Apakah mereka berani mengejek Islam dengan cara yang sama? Pernahkah mereka bermimpi mengejek sebuah adegan dalam Al-Quran di depan umum? Kita semua tahu jawabannya,” kata Robert dikutip dari news.com.au.
“Yang menarik di sini, apakah masyarakat postmodern yang sangat sekuler ini tahu siapa musuhnya. Kita umat Katolik tidak boleh malu. Kita harus melawan dan membuat suara kita didengar,” ujar dia menambahkan.
Legenda Australia Football League, Corey McKernan, juga mempertanyakan langkah tersebut. Selain itu, podcaster Amerika Clint Russell menuliskan, “Ini gila. Membuka acara Anda dengan menggantikan Yesus dan para murid pada Perjamuan Terakhir dengan cara seperti itu. Ada 2,4 miliar umat Kristiani di bumi dan rupanya Olimpiade tidak ingin mengucapkan selamat datang untuk mereka semua.”
Penulis, komedian, dan aktor Amerika Serikat, Matt Walsh, menambahkan bahwa, “Olimpiade dibuka dengan ejekan setan terhadap iman Kristen.”
Politisi Prancis Marion Marechal menulis di akun Twitternya, “Kepada semua umat Kristiani di dunia yang menyaksikan upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 dan merasa terhina oleh parodi Perjamuan Terakhir ini, ketahuilah bahwa bukan Prancis yang berbicara, tetapi sayap kiri. Kelompok minoritas siap menghadapi provokasi apa pun.”
Namun, adegan itu belum selesai karena muncul kembali seorang manusia yang dicat warna biru dan hanya ditutupi dengan rangkaian bunga dan buah-buahan. Pria itu dikatakan sebagai perwujudan Dewa Yunani Dionysus, tetapi para penonton bisa mengira bahwa orang itu dianggap sebagai hidangan untuk Perjamuan Terakhir.
Meski begitu, penyelenggara membantah adanya ejekan dalam upacara pembukaan Olimipiade Paris 2024. Penyelenggara mengatakan pertunjukan ini bertujuan untuk menyadarkan para penonton melalui lagu baru yang lucu dan puitis, tentang absurditas kekerasan antar-manusia.
Pilihan Editor: 5 Fakta Menarik Jelang Laga Timnas U-19 Indonesia vs Malaysia di Semifinal Piala AFF U-19 2024