Inilah Sosok yang Perintahkan Iran Serang Israel Pakai 180 Rudal Balistik
KOMPAS.com – Iran melancarkan serangan dalam skala besar terhadap Israel dengan menembakkan 180 rudal balistik pada Selasa (1/10/2024) malam waktu setempat.
Serangan rudal Iran memang memasuki wilayah udara Israel. Namun, sebagian besar rudal diklaim dapat dicegat oleh pertahanan udara Israel yang dibantu Amerika Serikat (AS) dan Yordania sebelum mengenai target.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan, pihaknya menyerang Israel sebagai bentuk perlindungan atas kepentingan warga negaranya.
Ia berharap serangan rudal membuat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sadar bahwa Iran bukan negara yang suka berperang.
“Namun, (Iran) berdiri teguh melawan setiap ancaman. Ini hanya sebagian kecil dari kekuatan kami. Jangan coba-coba berkonflik dengan Iran,” kata Pezeshkian dikutip dari Antara, Rabu (2/10/2024).
Lantas, siapa pihak yang memerintahkan Iran serang Israel dengan menembakkan 180 rudal?
Baca juga: Iran Serang Israel dengan Ratusan Rudal di Tel Aviv, Netanyahu Serukan Balas Dendam
Ayatollah Ali Khamenei perintahkan Iran serang Israel
Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei secara pribadi memerintahkan serangan rudal ke Israel pada Selasa malam.
Khamenei dibawa ke tempat yang aman saat serangan rudal Iran menyasar Israel.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dalam pernyataannya juga menyampaikan, keputusan Iran serang Israel merupakan respons atas tewasnya Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan Komandan IRGC Abbas Nilforoshan di ibu kota Lebanon, Beirut, pada Jumat (27/9/2024).
IRGC turut mengungkit kematian politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada Jui 2024, meski Israel belum mengaku bahwa pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan ini.
Netanyahu yang merasa geram karena Israel dihujani ratusan rudal oleh Iran bersumpah akan melakukan serangan balasan.
Ia menyebut, Iran telah melakukan kesalahan besar dan akan membayar konsekuensi atas serangan tersebut.
“Kami punya rencana, dan kami akan beroperasi di tempat dan waktu yang kami putuskan,” ujar Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari dikutip dari BBC, Rabu.
Baca juga: Iran Serang Israel, Luncurkan Ratusan Rudal Balistik di Tel Aviv
Iran sebut serangan ke Israel legal dan rasional
Dilansir dari The Guardian, Rabu, Iran menyatakan, serangan rudal ke Israel merupakan respons yang sah, rasional, dan legal.
Iran juga merasa, Israel selama ini menjadikan warga negaranya sebagai target dan melanggar kedaulatan nasional wilayahnya.
Iran menambahkan, jika Israel berani melakukan balasan atas serangan rudal yang terjadi pada Selasa malam, kehancuran yang lebih besar akan terjadi.
Negara tersebut mengancam akan ada gelombang rudal balistik lanjutan yang siap diluncurkan jika Israel berani menyerang.
Sementara itu, IRGC menyatakan, keputusan menyerang Israel yang diperintahkan oleh Khamenei telah mendapat dukungan Dewan Keamanan nasional Tertinggi (SNSC) dan Kementerian Pertahanan Iran.
Juru Bicara Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran Ebrahim Rezaei menegaskan bahwa perang tidak membuat Iran takut.
Ia berkata, negaranya bukanlah pihak yang menghasut peperangan, namun siap menghadapi peran apapun jika sewaktu-waktu terjadi.
“Ada yang mengatakan bahwa, menurut pernyataan yang dibuat oleh otoritas Israel, jika kami menanggapi pembunuhan Ismail Haniyeh, kami akan memicu perang,” ujarnya.
“Saya harus mengatakan bahwa kami tidak takut berperang. Kami bukan penghasut perang, tetapi kami siap untuk perang apa pun. Di sisi lain, kami terbiasa dengan teriakan Israel dan kami tidak takut atau khawatir karenanya,” imbuh Rezaei.
Baca juga: Israel Klaim Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah Telah Terbunuh di Beirut