Kenangan Manis dan Pesan Terakhir dari Johanis Koagow pada Istri Sehari sebelum Tewas
TRIBUN-MEDAN.com – Inilah pesan terakhir Johanis Koagow guru SMAN 2 Bitung yang tewas kecelakaan.
Sehari sebelum kecelakaan merenggut nyawanya Johanis sempat memeluk istrinya erat.
Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Johanis Koagow, korban kecelakaan maut yang terjadi pada Kamis (26/9/2024) pagi.
Sosok almarhum meninggalkan istri, Youke Sumarandak, dan empat orang anak.
Dalam suasana berduka, Youke mengenang momen-momen terakhir yang ia habiskan bersama suaminya sebelum kepergian yang tak terduga itu.
Malam sebelum kecelakaan, Youke sempat mengingatkan sang suami tentang jadwal pimpin ibadah rukun dan latihan koor di gereja.
“Saat malam hari, saya sempat ingatkan kalau nanti mau pimpin ibadah rukun dan juga mau latihan koor di gereja,” kenangnya.
Setelah percakapan itu, Youke tertidur lebih dahulu.
Saat larut malam, ia mendengar suaminya pulang dan langsung masuk ke kamar untuk beristirahat.
Ada momen manis yang tak biasa terjadi malam itu.
“Saat tidur, almarhum sempat memanggil saya dan menyuruh untuk berhadapan, karena saya tidur membelakangi dia,” ujar Youke.
Youke juga tampak terkejut saat Johanis secara spontan memeluknya dengan erat.
“Saat tidur, dia sempat memeluk saya,” ucapnya.
Di pagi harinya, Youke bersiap-siap membantu Johanis mempersiapkan baju untuk pergi bekerja sebagai guru.
“Kami sempat saling bertatapan sambil mempersiapkan baju untuk ke sekolah.
Sebelum pergi, dia berpesan, jangan lupa ada ibadah nanti malam,” ucapnya mengenang pesan terakhir suami.
Ada hal berbeda pagi itu. Motor Johanis, yang biasanya diparkir di jalan, justru diparkir tepat di depan rumah.
Sebelum berangkat, Johanis terlihat berdoa di atas motornya, sementara Youke juga berdoa dari dalam rumah, tanpa menyangka itu akan menjadi doa terakhir mereka bersama.
Almarhum berangkat dari rumah menuju ke sekolah sekitar pukul 06.00 Wita.
Tidak lama setelah Johanis berangkat kerja, perasaan Youke mulai tak tenang.
“Saya sempat tidur sebentar sambil tunggu air yang sedang dipanaskan, kemudian ada bunyi pesan di Facebook. Ada yang telepon via Messenger,” ungkapnya.
Saat membuka pesan tersebut, ia dikirimkan papan nama yang membuat hati Youke tersentak.
Papan nama tersebut adalah milik suaminya, Johanis Koagow.
Dia mendapat informasi jika suaminya sudah dilarikan ke RS Maria Walanda Maramis Minut.
Sejak saat itu, banyak telepon masuk, namun Youke tidak sanggup mengangkatnya.
Hatinya seketika hancur mengetahui suami yang ia cintai telah berpulang dalam kecelakaan tragis tersebut.
Insiden tersebut memberi luka baginya serta anak-anak yang ditinggalkan.
Beliau dikenal sebagai sosok suami dan ayah yang baik dan sangat bertanggungjawab bagi keluarga.
Dari informasi keluarga, ibadah pemakaman almarhum Johanis Koagow akan dilaksanakan pada hari Minggu, (29/9/2024).
Sosok Johanis Koagow
Sosok Johanis Koagow seorang guru SMA Negeri 2 Bitung yang meninggal korban kecelakaan maut di Jalan Soekarno.
Korban dikenal sangat baik dan selalu membantu orang lain.
Selain itu Johanis Koagow merupakan sosok yang ramah dan sabar.
Diketahui sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Soekarno, Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut) pada Kamis 26 September 2024 pagi.
Insiden tersebut melibatkan kendaraan sepeda motor yang mengalami kecelakaan tunggal.
Duka mendalam bagi keluarga korban Johanis Koagow.
Para pelayat mulai memadati lokasi rumah duka Johanis Koagow, korban kecelakaan di Jalan Soekarno, Minut, Kamis (26/9/2024) pagi.
Di mata para pelayat, Johanis bukan hanya seorang guru di SMA Negeri 2 Bitung, tetapi juga seorang Diaken yang aktif di gereja.
Diketahui, almarhum merupakan Diaken di Gereja GMIM Efrata Paal Dua.
Stevii, salah satu pelayat, mengungkapkan bahwa almarhum dikenal sebagai sosok yang sangat ramah dan panjang sabar.
“Beliau sangat ramah dengan semua orang, panjang sabar, dan aktif di berbagai kegiatan gereja,” kata Stevii, masih tampak terkejut dengan kejadian tersebut.
Stevii juga menambahkan, dirinya terakhir kali bertemu dengan Johanis pada sore sebelum kecelakaan.
Mereka sempat bergurau, tanpa menyadari bahwa itu akan menjadi momen terakhir bertemu.
“Tak menyangka kejadian ini bisa terjadi.
Terakhir ketemu kemarin sore, sempat bergurau.
Tak taunya itu kesan terakhir,” ujarnya.
Korban orang baik
Korban, Johanis Koagow, seorang guru di SMA Negeri 2 Bitung, meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke RS Maria Walanda Maramis.
Jenazah telah dibawa ke rumah duka yang berlokasi di Lingkungan 7, Paal Dua, Kota Manado.
Pantauan sore, para pelayat mulai memadati lokasi rumah duka.
Warga sekitar juga turut membantu dengan mendirikan tenda dan menyiapkan kursi di depan rumah.
Pelayat mulai berdatangan untuk memberikan penguatan kepada keluarga yang berduka.
Tampak sang istri yang duduk di samping jenazah tak mampu menahan kesedihan akan peristiwa ini.
Para pelayat katakan, almarhumah merupakan orang yang sangat baik dan ramah pada setiap masyarakat.
“Beliau orang yang sangat baik, murah senyum dan selalu membantu orang lain,” ungkap Ridwan, salah satu pelayat yang hadir.
Kronologi kecelakaan
Kanit Gakkum Lantas Polres Minut, Aipda David Beslar menjelaskan kronologi kecelakaan lalu lintas di Minut yang terjadi Kamis (26/9/2024) pagi.
Menurut keterangan Kanit, kecelakaan maut menewaskan lelaki bernama Johanis Koagow, terjadi sekitar pukul 06.30 Wita.
Kecelakaan terjadi di ruas Jalan Raya Ir Soekarno, tepatnya di Kelurahan Sarongsong Dua, Airmadidi, Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara.
Menurut Kanit, saat itu Johanis mengendarai kendaraan sepeda motor jenis Honda Blade bernomor polisi DB 5463 ML.
Johanis bergerak dari arah Kota Manado menuju arah Bitung.
Saat melintasi Jalan Raya Ir Soekarno mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal.
“Kendaraan yang dikendarai Johanis terperosok ke dalam lubang, kemudian oleng sehingga hilang kendali dan menabrak pembatas jalan,” ungkap Kanit.
Menurut Kanit, ini adalah kecelakaan lalu lintas tunggal atau laka tunggal.
“Akibat kecelakaan tersebut pengendara lelaki Johanis mengalami luka robek pada bagian pelipis sebelah kanan,” kata Kanit.
Selain itu, Kanit menyebut korban patah tulang pada tangan sebelah kanan dan menyebabkan meninggal.
Diketahui sebelumnya, korban sempat dibawa di RSUD Maria Walanda Maramis.
Namun, dalam perjalan menuju ke RS Johanis meninggal dunia.
Kecelakaan ini pun sempat viral di medsos setelah diposting pemilik akun facebook bernama Juninho Mandang.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan