Awalnya Seram,Masriwati ASN Disparbud Bekasi Ngamuk Tetangganya Ibadah di Rumah Kini Minta Maaf
TRIBUN-MEDAN.COM – Awalnya seram, Masriwati ASN Disparbud Kota Bekasi yang ngamuk karena tetangganya ibadah di rumah kini minta maaf.
Masriwati ASN Eselon 3 Bekasi kini berakhir minta maaf setelah videonya amuki tetangganya ibadah di rumah viral di media sosial.
Setelah viral, terkini pihak Pemerintah Kota Bekasi menggelar pertemuan dengan pihak-pihak terkait.
Mariwati dalam kesempatannya mengakui telah bersalah karena melarang orang beribadah.
“Atas nama pribadi dan keluarga menyampaikan permohonan maaf atas tindakan dan ucapan kepada Pemerintah Kota Bekasi, kepada masyarakat Kota Bekasi, khususnya masyarakat di lingkungan tempat tinggal saya.”
“Dan kepada Bapak Joni dan Ibu Pendeta, beserta para jemaatnya. Atas tindakan dan ucapan yang kurang berkenan untuk dimaafkan,” ujarnya dikutip Tribun-medan.com dari video yang diunggah akun Instagram @humaskotabekasi, Rabu (25/9/2024).
Sementara itu, Pj Wali Kota Bekasi, Gani Muhamad dalam keterangan menegaskan, bermasalahan ini bukan dipicu masalah intoleransi.
Ia menyebut adanya kesalahpahaman antara Masriwati dengan para jemaat.
“Perlu kami jelaskan dalam hal ini, khususnya di Kota Bekasi tidak ada terkait masalah toleransi. Ini terjadi hanya masalah miskomunikasi,” ujar Gani.
Gani menambahkan, pertemuan yang digelar pada Selasa (24/9/2024) malam menghasilkan sejumlah kesepakatan.
Pertama, para jemaat akan mendapat fasilitas tempat untuk beribadah.
“Telah disepakati akan menempati GKUI,” lanjut Gani.
Kesepakatan kedua pelaksanaan ibadah diatur dan dilindungi oleh aturan perundang-undangan.
Oleh karenanya, Gani berharap masyarakat Kota Bekasi bisa merawat toleransi antar umat beragama.
Baca juga: SOSOK Fajri Anugrah di Sumbar, Ditangkap karena Kelola Web Judi Online, 3 Bulan Raup Hampir Rp1 M
“Ini menjadi ujian toleransi yang harus kita jaga dan kita rawat,” tegasnya.
Sebelumnya video Masriwati ngamuk larang warga ibadah di rumah ini pun viral di media sosial hingga menjadi perhatian publik karena dianggap intoleransi keberagaman.
Di dalam video yang beredar ibu-ibu berhijab orange itu menunjukan selembar kertas dan berteriak jika izin pelaksanaan ibadah di rumah itu tak dapat izin.
“Tempat Ibadah itu harus ada izin, harus izin,” kata emak-emak yang tengah emosional itu.
Sementara seorang pria dalam video tersebut menyebut seharusnya ibadah tak perlu memiliki izin.
“Masa ibadah harus izin,” jawab seorang pria.
Aksi intoleran Masriwati itu terjadi di Perumnas 2 Bekasi, Jalan Siput Raya no. 102, Bekasi Selatan pada Minggu (22/9/2024) lalu.
“Izinnya tidak ada,” teriak emak-emak dalam video tersebut.
Sementara beberapa orang nampak terlihat mencoba menenangkan wanita tersebut, serta mencoba mengkondusifkan suasana di sekitar lokasi.
“Istri bapak yang ganggu kami,” kata seorang pria di dalam video.
“Ibadah itu hak kita loh,” kata seorang pria.
“Iya tapi bukan tempatnya,” teriak ibu-ibu.
Baca juga: Sosok Siti Syamsiah Ibu Diparangi Anak Gadisnya Gegara Suruh Bersihkan Rumah, Kondisinya Mengenaskan
ASN mengakui ibadah hak, namun dirinya mempermasalahkan lokasi ibadah di rumah pribadi.
“Tempat ibadah itu harus ada izin,” tambahnya.
Jemaat pun mempertanyakan apakah hanya berdoa perlu izin.
“(Berdoa) harus ada izin,” jawab ASN.
“Berdoa minta izin, waduh,” timpal jemaat.
Hingga Rabu (25/9/2024), video tersebut sudah ditonton lebih dari 955 ribu kali di akun Instgaram @permadiaktivis2.
(*/Tribun-medan.com)
Baca juga: ALASAN Ruben Onsu Tak Lagi Betah Beristri Sarwendah Diungkap Pengadilan, Sebut Ribut Terus Menerus
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel