Duta Besar Republik Indonesia untuk Sri Lanka dan Maladewa, Dewi Gustina Tobing, menyerahkan patung Buddha dari Indonesia kepada Perdana Menteri Sri Lanka, Dinesh Gunawardena. Penyerahan dilakukan di Vihara Dharmayathanaya di Colombo, Kamis (12/9).
Patung tersebut diberikan oleh Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera, Ketua Sangha Theravada Indonesia. Penyerahan patung tersebut juga disaksikan pendiri dan pemimpin Vihara Dharmayathanaya, Bikkhu Elle Gunawansa Thero.
Dalam kesempatan tersebut, Perdana Menteri Dinesh Gunawardena menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Indonesia dan masyarakat Buddha Indonesia atas sumbangan patung Buddha yang berkualitas tinggi.
Sementara itu, Duta Besar Dewi Gustina Tobing dalam keterangannya mengatakan bahwa patung tersebut merupakan simbol dari ikatan budaya dan spiritual mendalam yang menyatukan kedua negara.
Di Indonesia, lanjut Dewi, Buddha telah menjadi sumber inspirasi atas kebijaksanaan dan patung ini mencerminkan nilai-nilai perdamaian, belas kasih, dan pencerahan yang menjadi inti ajaran Buddha.
Hadiah ini mencerminkan hubungan yang kuat dan langgeng antara Indonesia dan Sri Lanka. Ini melambangkan komitmen kedua negara untuk memupuk saling pengertian dan kerja sama, yang didasarkan pada cita-cita bersama mengenai perdamaian dan harmoni.
Patung Buddha ini dibuat oleh pemahat terbaik di Muntilan dekat Candi Borobudur, Magelang, Indonesia dengan mengikuti pedoman patung Buddha di Candi Mendut. Patung dibuat dari satu bongkahan batu andesit berkualitas sangat baik seberat 1 ton dan terbuat dari batu utuh yang berdiri setinggi 140 cm. Patung Buddha ini memiliki nilai: sejarah, arkeologi, estetika, sosial, budaya, dan religius.
Pemberian patung Buddha dari Indonesia ke Sri Lanka melambangkan hubungan baik dan persaudaraan antara kedua negara yang telah terjalin sejak abad ke-8.