TRIBUNHEALTH.COM – Tingginya kadar kolesterol di dalam tubuh tidak bisa dianggap sepele.
Pasalnya, tingginya kadar kolesterol bisa mempengaruhi kesehatan tubuh.
Kadar kolesterol tinggi kerap dianggap sebagai penyakit pada orangtua. Rupanya, kolesterol tinggi juga bisa berisiko pada usia muda lho.
Tentunya, tingginya kadar kolesterol di dalam tubuh sangat mempengaruhi kesehatan.
Maka dari itu, sobat sehat perlu mengetahui apa saja [enyebab kadar kolesterol tinggi.
Melansir Siloam Hospital, kadar kolesterol baik (HDL) normal di dalam tubuh yakni 40-60 mg/dL dan kurang dari 100 mg/dL untuk kolesterol jahat (LDL).
Setiap individu harus menjaga kadar kolesterol jahat (LDL) dalam ambang batas normal, tidak boleh lebih dari 100-129 md/dL.
Baca juga: Dok, Apa Penuaan Dini Itu? Begini Penjelasan dr. Fiarry Fikaris
Kadar kolesterol jahat bisa meningkat akibat berbagai faktor seperti makanan dan gaya hidup lho.
Berikut beberapa penyebab kolesterol tinggi:
1. Pertambahan Usia
Bertambahnya usia bisa menjadi penyebab tingginya kadar kolesterol. Pada individu yang berusia di atas 45 tahun lebih akan berisiko mengalami kolesterol tinggi.
Namun, bukan berarti usia muda tidak berisiko mengalami kolesterol tinggi ya.
2. Konsumsi Makanan Berlemak dan Minum Manis
Tanpa kita sadari, konsumsi makanan berlemak yang berlebihan bisa meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh.
Mislanya makanan yang memicu kolesterol tinggi karena mengandung lemak jenuhnya seperti gorengan, es krim, keju, udang, jerohan, daging olahan, kulit ayam dan lain-lain.
Bukan itu saja, rupanya konsumsi minuman dan makanan manis bisa menjadi faktor pemicu naiknya kadar kolesterol. Misalnya seperti soda dan bubble tea.
Baca juga: Apakah Gangguan Seksual Disebabkan Masalah Tubuh Sepenuhnya? Ini Kata dr. Binsar Martin
3. Sedentary Lifestyle
Sedentary lifestyle ialah gaya hidup yang berkontribusi dalam peningkatan kolesterol di dalam tubuh.
Pasalnya, orang yang banyak menghabiskan waktu duduk di depan komputer atau laptop memiliki kadar kolesterol jahat lebih tinggi.
Ketika tubuh kurang aktif bergerak, maka lemak akan menumpuk dan mengendap di dalam tubuh, sehingga bisa terjadi obesitas.
4. Faktor Genetik
Sudah menerapkan pola hidup sehat namun kadar kolesterol tetap tinggi, bisa jadi karena berkaitan dengan faktor genetik.
Kondisi ini disebut dengan familial hypercholesterolemia, pengobatannya pun sama seperti pengobatan kolesterol tinggi pada umumnya.
5. Hormon Tiroid Rendah
Sebagaimana dikutip dari Siloam Hospital, Sebuah penelitian di JAMA Internal Medicine menjelaskan, sebanyak 13 persen dari penderita kadar kolesterol tinggi mengalami gangguan kelenjar tiroid.
Padahal kelenjar tiroid berperan penting dalam proses metabolisme tubuh.
Baca juga: Perawatan Payudara Selama Kehamilan dan Setelah Melahirkan, Begini Penjelasan Bidan
6. Memiliki Kebiasaan Konsumsi Alkohol
Minuman beralkohol bisa menjadi penyebab kadar kolesterol tinggi karena menghambat kinerja hati.
7. Mengalami Stres
Masalah mental seperti stres, ternyata bisa menjadi penyabab kolesterol meningkat.
Saat seseorang stres, umumnya bisa melakukan banyak hal untuk meningkatkan suasana hati, salah satunya dengan konsumsi makanan berlemak (stress eating).
Tak hanya itu saja, stres bisa mempengaruhi perubahan hormon dan komponen dalam darah yang menjadi pemicu naiknya kadar kolesterol.
8. Kehamilan dan Menopause
Meningkatnya kadar kolesterol saat hamil sebenarnya adalah hal yang wajar. Peningkatan tersebut terjadi karena ibu membutuhkan kolesterol lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
Namun ibu hamil tetap harus memperhatikan kadar kolesterol tetap terkendali dan terpantau dokter.
Sedangkan kadar kolesterol tinggi karena menopause terjadi dikarenakan tubuh kekurangan progeteron dan estrogen secara drastis.
Baca juga: Hindari Kebiasaan Ini jika Tidak Ingin Gigi Sensitif, Begini Kata Dokter
9. Mengidap Penyakit Tertentu
Meningkatnya kadar kolesterol bisa dipicu oleh kondisi tertentu seperti:
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Diabetes.
- Obesitas.
- Penyakit ginjal atau liver.
- PCOS (polycystic ovary syndrome).
- Kekurangan hormon pertumbuhan.
- Lupus.
- Penyakit asam urat.
(TribunHealth.com/PP)