Informasi Terpercaya Masa Kini

Ahli ITB Ungkap Kebiasaan Boros Listrik yang Jarang Disadari

0 25

KOMPAS.com – Kebiasaan sepele yang sering dilakukan ternyata dapat memengaruhi penggunaan listrik rumah tangga.

Tingginya konsumsi listrik di rumah pun kemungkinan besar akan menyebabkan tagihan pembayaran listrik melonjak, yang meningkatkan pengeluaran bulanan.

Menyingkirkan beberapa kebiasaan boros listrik akan membantu menekan biaya yang perlu dikeluarkan untuk energi listrik.

Lantas, apa kebiasaan yang dapat meningkatkan penggunaan listrik?

Baca juga: Meteran Listrik Muncul Tulisan Periksa, PLN Ungkap Penyebab dan Solusinya

Kebiasaan yang meningkatkan penggunaan listrik

Akademisi dengan Kelompok Keahlian (KK) Teknik Ketenagalistrikan di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB), Deny Hamdani menjelaskan, tidak mencabut colokan peralatan elektronik dapat meningkatkan penggunaan listrik.

“Pada prinsipnya ketika listrik ‘on’ pasti ada konsumsi, apakah saat digunakan atau tidak digunakan tapi ‘on’ atau standby, dikenal sebagai standby power,” ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/7/2024).

Standby power atau daya siaga adalah daya listrik yang dikonsumsi oleh suatu peralatan elektronik saat dalam posisi mati atau dalam mode siaga.

Deny mengungkapkan, saat peralatan elektronik dimatikan tanpa memutus aliran listrik atau colokan, arus listrik sebenarnya tetap terpakai, baik untuk menyalakan lampu LED maupun panas.

Meski cenderung memiliki watt kecil, kebiasaan ini tentu akan meningkatkan penggunaan listrik jika terus-menerus dilakukan.

Misalnya, jika mematikan televisi tanpa mencabut colokannya, akan ada standby power yang ikut menaikkan konsumsi listrik.

“Meski watt kecil tapi kalau diakumulasi waktu dan jumlahnya banyak, tetap akan terasa,” kata dia.

Bahkan, menurut Deny, berdasarkan hasil sejumlah survei, standby power dapat menyumbang 10 persen dari total konsumsi listrik rumah tangga.

Namun, persentase konsumsi listrik itu kembali tergantung pada sejumlah faktor, termasuk durasi daya siaga dan watt peralatan elektronik.

Sebagai gambaran, berikut beberapa konsumsi daya siaga peralatan elektronik, seperti dilansir laman Energy Administration, Ministry of Economic Affairs Taiwan:

1. Printer inkjet:

  • Daya siaga: 2,2 watt
  • Jam siaga harian: 23,5 jam
  • Konsumsi daya siaga: 18,9 kWh/tahun.

2. Pemutar DVD

  • Daya siaga: 3,0 watt
  • Jam siaga harian: 22 jam
  • Konsumsi daya siaga: 24,1 kWh/tahun.

3. Mesin cuci

  • Daya siaga: 4,2 watt
  • Jam siaga harian: 23,2 jam
  • Konsumsi daya siaga: 35,6 kWh/tahun.

4. Microwave

  • Daya siaga: 0,9 watt
  • Jam siaga harian: 23,7 jam
  • Konsumsi daya siaga: 7,8 kWh/tahun.

5. Televisi

  • Daya siaga: 0,3 watt
  • Jam siaga harian: 20 jam
  • Konsumsi daya siaga: 2,2 kWh/tahun.

6. Komputer

  • Daya siaga: 0,9 watt
  • Jam siaga harian: 14 jam
  • Konsumsi daya siaga: 4,6 kWh/tahun.

7. Pendingin ruangan/AC

  • Daya siaga: 1,8 watt
  • Jam siaga harian: 20,7 jam
  • Konsumsi daya siaga: 13,6 kWh/tahun.

8. Layar LCD

  • Daya siaga: 0,6 watt
  • Jam siaga harian: 14 jam
  • Konsumsi daya siaga: 3,1 kWh/tahun.

Baca juga: Bisakah Pindah Meteran Listrik Tanpa Izin PLN?

Cara hemat listrik, hanya perlu mencabut colokan

Deny mengatakan, memutuskan sambungan kabel listrik saat tidak digunakan terbukti menjadi cara terbaik untuk menghemat listrik.

Oleh karena itu, mencabut colokan mesin cuci, televisi, atau kipas angin yang tidak terpakai dapat membantu mengurangi tagihan listrik.

“Mitigasinya hanyalah memutus arus atau colokan, bisa manual langsung dicabut, dengan saklar, atau otomatis pakai sensor,” tuturnya.

Jika arus listrik telah diputus tetapi tagihan masih membengkak, Deny menilai dapat disebabkan oleh cara pemakaian atau pengoperasian peralatan yang tidak efektif.

“Misal kulkas tidak tertutup rapat, sering start atau stop, tidak sesuai rating peralatan,” paparnya.

Dikutip dari Kontan, Kamis (22/2/2024), pintu kulkas yang tidak tertutup rapat menyebabkan perangkat ini membutuhkan lebih banyak energi untuk mendinginkan isi di dalamnya.

Serupa, energi listrik lebih banyak juga dibutuhkan untuk membuka dan menutup pintu kulkas maupun menyalakan dan mematikan elektronik dalam waktu singkat.

Tidak hanya itu, kebiasaan lupa mematikan lampu juga dapat berdampak pada besarnya anggaran listrik yang harus dikeluarkan setiap rumah tangga.

Sumber:

https://www.moeaea.gov.tw/ECW/english/content/Content.aspx?menu_id=1673

Leave a comment