Informasi Terpercaya Masa Kini

Jenazah Ismail Haniyeh Dimakankan di Qatar

0 18

TEMPO.CO, Jakarta – Jenazah Ismail Haniyeh pada Jumat, 2 Juli 2024, dimakankan di sebuah pemakaman di Kota Lusail Qatar di tengah janji balas dendam ke Israel. Imam masjid agung di Doha, Mohamed Ibn Abd Al-Wahhab, memimpin prosesi pemakaman Haniyeh. Hamas mengatakan kematian Haniyeh hanya membuat kelompok itu semakin bertekad berjuang melawan penjajahan Israel.

Kematian Haniyeh adalah bagian dari serangkaian pembunuhan pada tokoh-tokoh Hamas setelah meletupnya perang Gaza antara Hamas dan Israel setelah serangan 7 Oktober 2023. Saat ini muncul kekhawatiran konflik sedang menyebar ke penjuru timur tengah.

Hamas dan Iran sama-sama menuding Israel sedang melakukan pembunuhan. Kedua pihak itu sudah berjanji akan membalas dendam. Israel tidak mengklaim bertanggung jawab, namun juga tidak menyangkal.

Peti mati Haniyeh diselimuti bendera Palestina, yang digotong ratusan ratusan orang. Haniyeh gugur bersama satu orang ajudannya dalam sebuah serangan di Tehran pada Rabu, 31 Juli 2024.

Di antara para pelayat adalah Khaled Meshaal yang diproyeksi menjadi pengganti Haniyeh di Hamas. Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani dan beberapa pejabat di negara itu juga ikut menghadiri prosesi pemakaman Haniyeh.

Meshaal dalam acara solat jenazah mengatakan kematian Haniyeh hanya akan membuat kelompok Hamas semakin bertekad melanjutkan perang untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Israel. Dia pun memastikan tidak akan ada konsesi atas prinsip-prinsip dan tidak ada pengakuan pada Israel.

“Palestina akan tetapi dari sungai ke laut. Zionis tidak punya tempat di Palestina, terlepas berapa banyak mereka membunuh warga Israel,” kata Meshaal.

Kematian Haniyeh adalah sebuah kehilangan besar bagi Hamas, namun ini tidak akan mengundurkan tekad mereka. Sami Abu Zuhri mengatakan lewat telepon pada Reuters pucuk pimpinan Israel sudah dekat dengan hari kematian mereka. Darah Haniyeh akan mengubah seluruh persamaan.

“Musuh-musuh kami tidak mengambil pelajaran. Mereka telah membunuh para pemimpin Hamas sejak lebih dari 100 setahun silam. Apa yang terjadi? Mati satu tumbuh seribu,” ujar Sami.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Kematian Menanti Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, Selama 2 Bulan

Leave a comment