Untuk Kurangi Risiko Penyakit Jantung, Berapa Jauh Harus Jalan Kaki?
KOMPAS.com – Penyakit jantung adalah masalah kesehatan utama di dunia yang merupakan penyebab kematian terbesar. Di antara berbagai bentuk penyakit jantung, gagal jantung adalah yang paling kerap terjadi.
Mayo Clinic menjelaskan bahwa gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah secara efisien. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi seperti penumpukan cairan di paru-paru dan sesak napas yang mungkin coba diatasi oleh dokter dengan rekomendasi untuk menurunkan berat badan, mengurangi asupan natrium, dan banyak lagi.
Pendekatan lain, menurut penelitian terbaru yang dipimpin oleh para peneliti di Universitas Buffalo, adalah jalan santai —khususnya bagi wanita berusia di atas 60 tahun yang ingin mengurangi risiko gagal jantung.
Bekerja sama dengan para peneliti di institusi terkemuka lainnya seperti universitas Stanford and Brown serta Universitas California San Diego, tim peneliti menemukan bahwa langkah harian yang diperlukan untuk menurunkan risiko gagal jantung mungkin jauh lebih sedikit daripada 10.000 langkah yang direkomendasikan secara luas.
Baca juga: Manfaat Jalan Kaki 5.000 Langkah Setiap Hari
Diterbitkan dalam jurnal JAMA Cardiology pada bulan Februari 2024, penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah langkah harian yang lebih mudah dicapai sudah bisa meningkatkan kesehatan jantung di kalangan wanita dewasa.
Penelitian ini berfokus pada hampir 6.000 wanita di seluruh Amerika Serikat, dengan rentang usia antara 63 hingga 99 tahun. Untuk mengukur tingkat aktivitas harian mereka, setiap peserta dilengkapi dengan accelerometer yang dipasang di pinggul (yang mengukur kecepatan melalui gerakan) hingga seminggu.
Rata-rata, para wanita ini mencatat sekitar 3.600 langkah jalan kaki setiap hari.
Kemudian, selama masa tindak lanjut rata-rata 7,5 tahun, tim peneliti mengamati lebih dari 400 kasus gagal jantung di antara para partisipan.
Tingkat aktivitas mereka berkisar dari yang ringan —seperti melakukan tugas rumah tangga dan mengasuh anak—hingga yang lebih berat, seperti berjalan cepat, menaiki tangga, atau berkebun.
Baca juga: Orang Indonesia Paling Malas Jalan Kaki, Berapa Langkah yang Diperlukan untuk Bugar?
Temuan unik
Analisis tersebut mengungkap beberapa hubungan menarik antara aktivitas sehari-hari dan kesehatan jantung. Hebatnya, berjalan 3.600 langkah sehari dengan kecepatan teratur dikaitkan dengan penurunan 26% kemungkinan gagal jantung.
Terlebih lagi, mendedikasikan hanya 70 menit sehari untuk aktivitas intensitas ringan atau 30 menit untuk aktivitas intensitas sedang hingga berat dikaitkan dengan penurunan risiko gagal jantung masing-masing sebesar 12% dan 16%.
Di sisi lain, setiap 90 menit tidak aktif –rebahan, duduk, atau diam saja– berkorelasi dengan peningkatan risiko gagal jantung sebesar 17%.
Berjalan kaki secara rutin sudah terbukti dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit jantung dan stroke, hingga sebesar 30 persen.
Bahkan, berjalan kaki sebanyak 1.000 langkah per hari saja dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 0,45 sehingga kesehatan jantung akan tetap terjaga.
Dikutip dari Today, jalan kaki 500-1.000 langkah per hari mampu menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Analisis dalam European Journal of Preventive Cardiology menemukan, berjalan kaki 4.000 langkah per hari akan mengurangi risiko kematian akibat sebab apa pun.
Sementara berjalan kaki hanya 2.337 langkah per hari mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Cobalah untuk membangun kebiasaan jalan kaki minimal 30 menit sehari. Namun, jika jalan kaki dimaksudkan untuk menurunkan berat badan, lakukan hal itu selama 45-60 menit per hari.
Baca juga: 7 Alternatif Jalan Kaki 10.000 Langkah, Ada Lompat Tali