Anak Kecanduan Game Online dan Offiline,Begini Cara yang Harus Dilakukan Orang Tua
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG – Saat ini banyak beredar permainan yang dapat diakses anak menggunakan gawai seperti HP (Handphone) baik Game Online maupun offline. Bahkan permainan game online maupun offline membuat anak menjadi kecanduan. Untuk itu peran adanya orang tua sangat dibutuhkan dalam membatasi anak bermain game online.
“Ketika anak sudah main game terus orang tua diamin aja tidak dikasih durasi atau batasan ya anak pasti tetap laju main HP” ujar Psikolog Tana Tidung, Ien Maslichah kepada TribunKaltara.com, Kamis (31/10/2024).
Ien Maslichah mengatakan untuk mengurangi aktivitas bermain game online oleh anak, orang tua harus libatkan anak dalam kegiatan positif yang biasa dilakukan di rumah.
“Jadi kita perlu libatkan anak itu dalam kegiatan sehari-hari di rumah misal ajak bantu-bantu beresin rumah, minta anak temani kemana gitu supaya anak tidak terus-terusan main game,” katanya.
Baca juga: Demi Game Online, Pria di Tarakan Ini Nekat Mencuri Handphone Milik Rekan Kerja
Pemilik Inden Layanan Psikolog Tana Tidung ini juga menuturkan jika orang tua hanya sekedar menegur secara lisan anak belum tentu merespon teguran itu.
“Kalau kita cuma teriakan aja anak belum tentu mendengar karena kalau sudah sibuk main game fokusnya sudah ke HP aja jadi tidak mendengar sekitarnya apalagi laki-laki fokus cuma satu arah pendengarannya,” tuturnya.
Untuk itu ia menyarankan jika ingin mengalihkan fokus anak dari permainan dapat dengan sentuhan ringan terlebih dahulu sebelum orang tua sampaikan omongannya.
“Jadi kalau mau negur anak yang main game harus disentuh memang baru dibilangin dan dialihkan ke kegiatan lain, tidak bisa kalau kita cuma ngomong,” sarannya.
Menurutnya hal wajar jika anak marah ketika orang tua menegur saat anak sedang bermain game online namun itu tidak masalah.
“Kalau kita tegur anak itu marah ya wajar tapi selamat untuk selamanya, kalau anak marah-marah terus kita turutin aja dia main game ya sudah bablas wasalam,” ungkapnya.
Ia menambahkan dampak negatif dari kecanduan game online dapat menjadikan anak berwatak keras dan sulit untuk diarahkan.
“Jangan heran kalau anak yang sudah kecanduan main game kita temukan yang seperti pembangkang karena memang faktor pembiasaan yang tidak dilakukan sejak awal,” tambahnya.
Sehingga orang tua harus dapat memberi batasan kepada anak untuk bermain game salah satunya dengan libatkan anak pada kegiatan positif seperti aktivitas keagamaan.
“Kalau pembiasaannya sudah bagus, dirumah sudah ada aturan yang jelas, kalau muslim tiap waktunya ibadah anaknya selalu diajak terus disuruh mengaji,” lanjutnya.
Tentunya cara melibatkan anak tidak hanya dengan perintah tapi dengan mengajak untuk melakukan kegiatan positif secara bersama-sama bahkan dapat dengan sedikit paksaan.
“Jangan hanya disuruh karena kalau cuma disuruh anak pasti tidak dengar jadi harus diajak dan dipaksa untuk lakukan kegiatan itu bersama-sama memang biar anak bergerak,” pungkasnya.
(*)
Penulis : Rismayanti