Manfaat Jahe untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Porsi yang Aman?
KOMPAS.com – Selama ratusan tahun, orang-orang di Asia Tenggara telah menggunakan rimpang jahe sebagai bumbu kuliner dan obat herbal.
Menurut beberapa penelitian, senyawa dalam rempah ini berpotensi memiliki khasiat obat, termasuk efek antioksidan dan antiinflamasi.
Jahe juga membantu menjaga pencernaan dan menekan nafsu makan. Khasiat ini membuat sebagian orang percaya, jahe dapat membantu menurunkan berat badan.
Literatur medis pun menunjukkan, jahe memang dapat dipadukan dengan diet sehat dan olahraga untuk membantu seseorang mencapai berat badan ideal.
Baca juga: Apa Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Jahe, Kunyit, Serai, dan Lengkuas?
Manfaat jahe untuk menurunkan berat badan
Dilansir dari laman Healthline, rimpang jahe mengandung senyawa bernama gingerol dan shogaol, yang dapat merangsang beberapa aktivitas biologis dalam tubuh.
Senyawa shogaol mungkin memiliki sifat antikanker dan antiinflamasi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sebuah riset menemukan, obesitas dapat menyebabkan stres oksidatif dan peradangan. Stres oksidatif disebabkan oleh kerusakan akibat radikal bebas dalam tubuh.
Sifat antioksidan jahe membantu mengendalikan radikal bebas, sedangkan sifat antiinflamasinya dapat melawan peradangan.
Meski khasiat jahe tersebut tidak secara langsung mengatasi kelebihan berat badan, tetapi membantu mencegah kerusakan kardiovaskular dan efek samping lain akibat obesitas.
Penelitian lain turut mendukung gagasan bahwa jahe dapat berperan dalam penurunan berat badan.
Sebuah studi pada 2015 meminta perempuan dengan obesitas mengonsumsi dua tablet jahe bubuk 1 gram per hari selama 12 minggu.
Hasilnya, mereka mengalami penurunan nafsu makan dan ukuran tubuh secara signifikan dibandingkan dengan kelompok lain yang mengonsumsi plasebo.
Bahkan, pada orang yang memiliki serangkaian gen tertentu, efek baik dari mengonsumsi jahe itu dilaporkan lebih terasa.
Hal ini mungkin merupakan petunjuk bahwa jahe dapat bekerja lebih baik untuk menurunkan berat badan pada beberapa orang daripada orang lainnya.
Namun, para peneliti masih perlu melakukan lebih banyak penelitian untuk menyelidiki potensi tersebut.
Baca juga: Khasiat Jahe untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Menurut Penelitian
Bantu mencerna makanan lebih cepat
Studi lain yang diterbitkan pada 2015 menunjukkan, mengonsumsi jahe membantu menurunkan indeks massa tubuh (BMI) dan meningkatkan penanda kontrol gula darah pada perempuan dengan obesitas.
Studi kecil lainnya juga dilakukan terhadap 10 pria yang mengonsumsi 2 gram bubuk jahe dalam minuman hangat saat sarapan.
Para peserta melaporkan berkurangnya rasa lapar dan peningkatan termogenesis atau produksi panas dari pembakaran kalori.
Sebuah meta-analisis yang meneliti manfaat jahe untuk menurunkan berat badan menemukan, jahe memiliki efek signifikan terhadap berat badan dan lemak perut atau rasio pinggang-pinggul.
Gingerol mendorong aktivitas biologis tertentu dalam tubuh. Bahan ini memiliki efek anti-obesitas, membantu makanan dicerna lebih cepat, dan merangsang tubuh untuk mempercepat pencernaan makanan melalui usus besar.
Riset pun menunjukkan, gingerol dapat menstabilkan kadar gula darah. Menjaga kadar gula darah tetap stabil dapat menjadi kunci untuk menurunkan berat badan.
Baca juga: 7 Khasiat Jahe serta Efek Sampingnya bagi Tubuh
Porsi aman dan efek samping jahe
Disadur dari laman Medical News Today, efek samping mengonsumsi jahe yang paling umum adalah gejala ketidaknyamanan gastrointestinal atau saluran pencernaan.
Namun, berdasarkan sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam jurnal Molecules pada 2017, efek samping jahe jarang terjadi jika dikonsumsi pada dosis 500-1.000 miligram.
Sementara itu, dosis harian jahe yang relatif aman tidak boleh lebih tinggi dari 1 gram untuk ibu hamil dan 4 gram untuk masyarakat umum.
Berikut beberapa potensi efek samping akibat mengonsumsi jahe untuk menurunkan berat badan:
1. Nyeri ulu hati dan pendarahan
Konsumsi jahe dalam bentuk bubuk atau kapsul dilaporkan berpotensi menyebabkan nyeri ulu hati.
Jahe juga dapat meningkatkan risiko pendarahan. Oleh karenanya, seseorang harus berhenti mengonsumsi jahe sekitar 1–2 minggu sebelum menjalani prosedur bedah.
Karena efek samping ini, orang yang mengonsumsi obat pengencer darah, seperti warfarin atau aspirin, juga harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe.
2. Asam lambung naik
Bukti terbatas menunjukkan, jahe dapat mengganggu beberapa obat dengan meningkatkan produksi asam lambung.
Mereka yang rutin minum antasida, antagonis H2, dan penghambat pompa proton (PPIs) pun perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe.
3. Alergi
Beberapa orang memiliki alergi atau kepekaan terhadap tanaman dalam famili Zingiberaceae, termasuk tanaman jahe.
Mereka yang punya alergi kemungkinan akan mengalami gejala dermatitis atau peradangan pada kulit saat mengonsumsi jahe untuk menurunkan berat badan atau guna tujuan lainnya.
Baca juga: 6 Efek Samping Minum Air Rebusan Jahe dan Serai
Cara mengonsumsi jahe untuk menurunkan berat badan
Meskipun bukti ilmiah yang mendukung manfaat jahe masih perlu penelitian lebih lanjut, para ahli umumnya menganggap akar tanaman ini aman untuk dikonsumsi.
Khasiat jahe untuk menurunkan berat badan dapat dirasakan dengan mengonsumsinya sebagai teh.
Berikut cara membuat teh jahe sederhana:
- Potong-potong jahe seukuran jari kelingking
- Masukkan jahe cincang ke dalam 150 mililiter air mendidih
- Didihkan kembali selama 5–10 menit
- Saring air rebusan jahe dan minum selagi hangat.
Konsumsi jahe untuk diet menurunkan berat badan juga dapat dipadukan dengan bahan lain, seperti lemon, teh hijau, atau sari cuka apel.
Tidak hanya itu, jahe juga dapat dikonsumsi dalam bentuk kapsul atau bubuk untuk dicampurkan ke makanan maupun minuman sebagai bagian dari diet menurunkan berat badan.