Informasi Terpercaya Masa Kini

Isi Pidato CEO Apple Tim Cook yang Tak Lagi Sebut Indonesia, Imbas iPhone 16 Diblokir

0 2

KOMPAS.com – CEO Apple Tim Cook tidak lagi menyebut Indonesia sebagai salah satu negara yang mencatatkan rekor pendapatan kuartalan (setiap tiga bulan sekali).

Hal itu terlihat saat Cook memberikat pidato atau keynote di acara pemaparan kinerja keuangan (earnings call) terbaru Apple, untuk kuartal keempat tahun fiskal 2024 yang berakhir pada 28 September 2024.

Padahal sebelumnya, Tim Cook kerap menyebut nama Indonesia sebagai salah satu negara yang menyumbang pemasukan Apple yang kuat.

Perubahan ini terjadi di tengah kabar bahwa iPhone 16 series dilarang dijual di Indonesia, karena Apple belum memenuhi komitmen investasi yang dipersyaratkan dalam aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Baca juga: Saat Apple Semakin “Menganaktirikan” Indonesia…

Pada pemaparan kinerja keuangan Apple untuk kuartal keempat tahun fiskal 2024, yang disiarkan pada 31 Oktober 2024, Tim Cook mengumumkan pencapaian pendapatan Apple sebesar 94,9 miliar dollar AS, naik 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam pidatonya, bos Apple ini menyebutkan negara-negara seperti Amerika Serikat, Brasil, Prancis, Inggris, Korea, Malaysia, Thailand, Arab Saudi, dan UEA sebagai pasar yang mencetak rekor pendapatan kuartalan.

Kali ini, tidak ada penyebutan Indonesia, yang sebelumnya kerap disebut Cook sebagai salah satu negara dengan performa penjualan yang kuat.

Berikut isi pidato Tim Cook yang tak lagi menyebutkan nama Indonesia dalam earning call terbarunya, sebagaimana dikutip dari laman SeekingAlpha.

Tim Cook:

“Terima kasih, Suhasini (menyapa Head of Investor Relations Apple, Suhasini Chandramouli). Selamat siang semuanya, dan terima kasih telah bergabung dalam panggilan ini.

Hari ini, Apple melaporkan pendapatan sebesar 94,9 miliar dollar AS, rekor kuartal September dan naik 6 persen dari tahun lalu.

iPhone tumbuh di setiap segmen geografis, menandai rekor pendapatan kuartal September baru untuk kategori tersebut, dan Layanan mencetak rekor pendapatan sepanjang masa, naik 12 persen dari tahun ke tahun.

Kami juga mencetak rekor pendapatan segmen kuartal September di Amerika, Eropa, dan Sisa Asia Pasifik, serta di sejumlah besar negara, termasuk Amerika Serikat, Brasil, Meksiko, Prancis, Inggris, Korea, Malaysia, Thailand, Arab Saudi, dan UEA.

Dan kami terus bersemangat dengan antusiasme yang kami lihat di India, tempat kami mencetak rekor pendapatan sepanjang masa..”

Baca juga: Apple Bangun Pabrik Aksesori di Bandung agar Blokir iPhone 16 Dibuka?

Tim Cook juga menjabarkan soal performa bisnis Apple, mulai dari penjualan iPhone 16, Mac, iPad, AirPods 4, Apple Watch Series 10, hingga Apple Vision Pro. Pria kelahiran Robertsdale, Alabama pada 1 November 1960 ini juga berbicara soal Apple Intelligence sebagai babak baru bagi inovasi Apple.

Isi pidato lengkap Tim Cook di earning call pada 31 Oktober lalu bisa disimak melalui link berikut ini.

Indonesia kerap disebut sebagai pencetak rekor kuartalan

Absennya iPhone 16 di Indonesia tampaknya membuat Apple kehilangan salah satu negara yang kerap mencetak “rekor pendapatan kuartalan”, yaitu Indonesia.

Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun lalu (kuartal IV-2023), CEO Apple Tim Cook masih mencantumkan Indonesia dalam daftar negara dengan rekor pendapatan kuartal September, sejajar dengan negara seperti Brasil, Kanada, dan Filipina.

Kala itu, Apple melaporkan pendapatan sebesar 89,5 miliar dollar AS, dengan sejumlah pasar mencatatkan rekor baru, termasuk Indonesia.

Baca juga: 2 Permintaan Presiden Jokowi ke CEO Apple Tim Cook

Berikut isi pidato Tim Cook yang menyebut Indonesia sebagai salah satu negara dengan rekor pendapatan kuartalan:

“Hari ini, Apple melaporkan pendapatan sebesar 89,5 miliar dollar AS untuk kuartal September. Kami mencapai rekor pendapatan sepanjang masa di India, serta rekor kuartal September di beberapa negara, termasuk Brasil, Kanada, Prancis, Indonesia, Meksiko, Filipina, Arab Saudi, Turki, UEA, Vietnam, dan banyak lagi.

Pendapatan iPhone melampaui ekspektasi kami, mencetak rekor kuartal September, serta rekor triwulanan di banyak pasar, termasuk Tiongkok daratan, Amerika Latin, Timur Tengah, Asia Selatan, dan rekor sepanjang masa di India”.

Bahkan pada kuartal ketiga 2024, yang jatuh pada 29 Juni 2024, nama Indonesia juga masih disebut oleh Cook sebagai salah satu pasar utama dengan rekor pendapatan kuartalan.

“Hari ini, Apple melaporkan rekor pendapatan kuartal Juni baru sebesar 85,8 miliar dollar AS, naik 5% dari tahun lalu dan lebih baik dari yang kami harapkan. EPS tumbuh dua digit menjadi 1,40 dollar AS dan mencapai rekor untuk kuartal Juni. Kami juga mencetak rekor pendapatan kuartalan di lebih dari dua lusin negara dan wilayah, termasuk Kanada, Meksiko, Prancis, Jerman, Inggris, India, Indonesia, Filipina, dan Thailand. Dan kami mencetak rekor pendapatan sepanjang masa dalam layanan yang tumbuh 14%”.

Perlu dicatat, tahun fiskal Apple dimulai lebih awal, yaitu pada 1 Oktober dan berakhir pada akhir September tahun berikutnya. Hal ini berbeda dengan kalendar biasa yang dimulai pada 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember.

Leave a comment