Informasi Terpercaya Masa Kini

Cerita Diet Dewi Fatimah, Berhasil Turun 20 Kg dalam 4 Bulan

0 2

KOMPAS.com – Diet untuk menurunkan berat badan bukanlah perjalanan yang mudah untuk dilakukan. Harus menahan diri dari godaan makanan favorit hingga berkomitmen olahraga rutin.

Salah satunya yang merasakan adalah Dewi Fatimah, seorang perempuan berusia 28 tahun asal Kebumen, Jawa Tengah. 

Meski begitu, Dewi berhasil menurunkan 20 kilogram bobot tubuhnya hanya dalam 4 bulan. Berikut cerita lengkapnya.

Baca juga: Cerita Diet Puteri, Berhasil Turunkan Berat Badan 21 Kg Pasca-Kehamilan 

Merasa overweight

Sejak kecil, Dewi sudah merasa tubuhnya lebih berisi dibandingkan teman-temannya. Dengan tinggi 143 cm, berat badan yang sering berkisar antara 54-57 kg, sudah termasuk kategori overweight. 

“Aku kecanduan minuman manis dan selalu makan di malam hari,” ujarnya ketika diwawancarai Kompas.com, belum lama ini. 

Kebiasaan mengonsumsi minuman manis dan makan larut malam membuat berat badannya melonjak hingga 70 kg.  

Situasi ini memengaruhi aktivitasnya. Tubuh terasa berat, sulit bergerak, dan hanya tersisa dua pakaian yang masih muat. 

Baca juga: Cara Mengetahui Tubuh Obesitas atau Tidak, Bisa Pakai Meteran Baju

Kerap dikomentari fisiknya

Namun, dengan kondisinya yang demikian, Dewi belum menemukan motivasi kuat untuk memulai diet, hingga dua peristiwa besar terjadi, yaitu pernikahan adiknya dan pertunangannya. 

Pada November 2022, Dewi menghadiri pernikahan adik perempuannya. Banyak keluarga dan tamu undangan yang mengomentari bentuk tubuhnya. Momen ini mulai membuatnya menanamkan niat untuk berubah.  

“Dari situ mulai terbersit untuk mulai diet, namun nyatanya sesulit itu untuk memulai,” ungkapnya.  

Hingga tiga bulan kemudian, Dewi dilamar oleh pasangannya. Rencana pernikahan yang akan berlangsung dalam waktu dekat membuatnya termotivasi untuk tampil terbaik di hari istimewanya. Keinginan menjadi pengantin yang cantik menjadi dorongan terbesarnya.  

Baca juga: Ini Waktu Terbaik Berolahraga bagi Orang yang Obesitas

Metode Diet yang Diterapkan

Dewi mengungkap, dalam usaha menurunkan berat badannya, ia menerapkan beberapa metode diet.

1. Tidak mengonsumsi gula

Langkah pertama adalah menghentikan konsumsi makanan dan minuman manis. Hal tersebut dikarenakan mengurangi porsi makan masih terasa sulit bagi Dewi. Sehingga, ia mengurangi kalori dengan cara tidak mengonsumsi gula yang berkalori tinggi. 

“Awalnya sangat berat, tapi lama kelamaan efeknya mulai terasa. Badan lebih enteng karena tidak menggonsumsi gula berlebihan,” kenang Dewi. 

2. Defisit kalori dan Intermittent Fasting

Setelah sebulan tidak mengonsumsi gula, Dewi mulai mengurangi porsi makan (defisit kalori) dan menerapkan metode puasa intermiten dengan pola 20:4 (20 jam puasa, 4 jam makan).  

Baca juga: Jadwal Diet Intermittent Fasting dan Manfatnya

3. Berolahraga

Selain menjaga pola makan, Dewi juga berolahraga ketika melakukan dietnya. Sore hari digunakan untuk berjalan kaki minimal 60 menit. Karena berat badannya yang masih tinggi, Dewi memilih olahraga ringan ini untuk menghindari cedera.  

Dengan berjalan kaki, Dewi berhasil menurunkan 10 kilogram hanya dalam waktu 1,5 bulan saja. 

Namun, perjalanan tidak selalu mulus. Saat menjalani diet, Dewi dan tunangannya memutuskan untuk membatalkan pernikahan. Hal ini membuatnya kehilangan motivasi dan sempat ingin menyerah.  

“Aku langsung kehilangan motivasi diet, karena tujuan utama diet kan supaya cantik saat menjadi pengantin. Tapi malah batal menikah,” jelas Dewi. 

Baca juga: Sebelum Melangkah Lebih Jauh, Pahami Dulu Tujuan Menikah

Di tengah kegalauan, teman-teman Dewi hadir sebagai pendukung utama. Berkat dukungan tersebut, Dewi berhasil bangkit dan melanjutkan perjalanannya.  

Dalam waktu empat bulan, Dewi sukses menurunkan berat badan sebesar 20 kg. Meski masih ingin menurunkan 7 kg lagi untuk mencapai target, perubahan besar sudah dirasakannya, baik secara fisik maupun mental.  

“Kalau boleh jujur, setelah berhasil diet aku merasa seperti hidup di dunia baru,” tuturnya. 

Di mana tubuh terasa lebih ringan, sehat, dan bebas bergerak. Kepercayaan dirinya meningkat karena merasa cocok dengan pakaian apa pun. Bahkan, asam lambung yang dulu sering kambuh kini sembuh total.  

Orang-orang di sekitarnya juga menjadi lebih ramah, dan komentar negatif mengenai fisik berhenti.  

“Poin pentingnya, berkat diet ini aku menjadi lebih menghargai dan mencintai diri sendiri. Ini yang membedakan aku versi sebelum dan versi sesudah diet,” tutup Dewi. 

Leave a comment