Sosok Aiptu Hadi,Polisi Cirebon yang Membantu Pertemukan Ayah dan Anak Setelah Terpisah 31 Tahun
TRIBUNJABAR, CIREBON – Sebuah kisah haru datang dari Kabupaten Cirebon ketika seorang pastor asal Atambua, Nusa Tenggara Timur, berhasil bertemu kembali dengan ayahnya yang telah terpisah selama 31 tahun.
Pertemuan tersebut tidak lepas dari bantuan seorang polisi bernama Aiptu Hadi Faturakhman yang kini bertugas sebagai Polisi RW di Desa Keduanan, Kecamatan Depok.
Kepada Tribun, Hadi menceritakan kisah perjalanan karirnya sebagai anggota polisi dimulai sejak tahun 2000.
“Kalau karir perjalanan saya menjadi polisi, saya dinas pertama kali tahun 2000 dilantik di SPN Polda Jabar, penempatan pertama di Sabhara Polresta Cirebon,” ujar Hadi, Selasa (19/11/2024).
Setelah setahun bertugas, ia menjabat sebagai Wadanton Dalmas Polresta Cirebon, sebelum akhirnya masuk ke unit Reserse Kriminal (Reskrim) di bagian identifikasi selama sepuluh tahun.
“Setelah itu bergabung di humas sebagai Paur Subag Humas selama 6 tahun dan setelah mendapatkan WBK, saya bergabung di SPKT Polresta Cirebon kurang lebih 5 tahun ini,” ucapnya.
Profesi polisi memang merupakan cita-cita Hadi sejak kecil.
Meskipun tidak ada anggota keluarganya yang menjadi polisi, Hadi tetap bertekad untuk mewujudkan impian tersebut.
“Kalau keluarga yang jadi polisi juga baru saya. Latar belakang bapak PNS, kalau ibu, ibu rumah tangga,” jelas dia.
Hadi mengakui bahwa menjadi anggota polisi memiliki suka dan duka tersendiri.
“Saya dikasih kesempatan sama Allah subhanahu wa ta’ala untuk bisa berbuat baik karena tugas kepolisian yang saya pahami yang saya pedomani yang saya hayati membantu masyarakat,” katanya.
Meski begitu, ia menyadari masih ada pandangan negatif di kalangan masyarakat terkait institusi kepolisian.
Kisah pertemuan Robertus Belarius Asianto, yang juga dikenal dengan nama Yanto, dengan ayahnya, Pak Radi, bermula ketika Hadi menerima pesan WhatsApp dari Robertus pada bulan Juli 2024.
“Saat itu saya menerima pesan WhatsApp dari saudara Robertus yang mengaku sebagai pendeta dari NTT dan sedang mencari ayahnya di Desa Keduanan,” ujar Hadi.
Robertus menemukan kontak Hadi melalui akun Instagramnya yang aktif membagikan aktivitas di desa tersebut.
Setelah menerima pesan, Hadi segera berkoordinasi dengan perangkat desa setempat untuk mencari informasi terkait ayah yang dimaksud.
“Alhamdulillah, saya menemukan nama Pak Radi yang ternyata benar adalah ayah dari Mas Yanto,” ucapnya.
Setelah memastikan informasi tersebut, Hadi mengundang Robertus ke Cirebon untuk bertemu langsung dengan Pak Radi.
Pertemuan yang mengharukan tersebut terjadi di rumah Pak Radi, di mana cerita Robertus dan ayahnya menunjukkan kesamaan yang jelas.
“Memang benar, Mas Yanto dan Pak Radi adalah ayah dan anak yang sudah terpisah selama 31 tahun,” jelas dia.
Robertus pun mengungkapkan rasa syukur atas bantuan Hadi.
“Tanpa bantuan dari mas Hadi, mungkin pencarian saya akan jauh lebih sulit,” katanya.
Hadi mengaku, ia mencantumkan nomor telepon di akun Instagramnya sebagai bagian dari tugasnya sebagai Polisi RW untuk memudahkan komunikasi dengan warga.
“Saya berharap, dengan apa yang saya lakukan, kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian dapat meningkat,” ujarnya.
Ia juga memasang stiker berisi kontaknya di beberapa titik strategis di Desa Keduanan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Aksi Hadi yang berhasil mempertemukan Robertus dengan ayahnya mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, terutama dari komunitas Katolik di Cirebon yang terkesan dengan dedikasi Hadi dalam menjalankan tugasnya.
Keberhasilan ini diharapkan dapat semakin mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat, membuktikan bahwa peran polisi tidak hanya sebatas penegakan hukum, tetapi juga sebagai penghubung sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
(Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto )