Informasi Terpercaya Masa Kini

Deketin Orang Avoidant? Coba 5 Trik Ini Biar Hubungan Tetap Nyaman

0 2

Pernah nggak sih, kamu ngerasa lagi PDKT sama seseorang, tapi mereka selalu kayak menjauh? Mungkin, mereka punya gaya attachment yang disebut avoidant. Orang dengan avoidant attachment biasanya punya kecenderungan untuk menjaga jarak dalam hubungan, terutama ketika mereka merasa hubungan itu terlalu dekat atau intens. Tapi tenang, ini bukan berarti mereka nggak tertarik sama kamu. Mereka cuma punya cara yang berbeda dalam merespons kedekatan emosional. Yuk, kita bahas cara-cara menghadapi orang dengan avoidant attachment supaya kamu nggak salah langkah!

1. Beri Mereka Ruang, Bukan Tekanan

Orang dengan avoidant attachment cenderung merasa lebih nyaman ketika mereka punya ruang untuk diri sendiri. Kalau kamu terlalu sering mendesak mereka buat cerita atau terbuka, mereka bisa merasa tertekan dan malah menarik diri lebih jauh. Solusinya? Beri mereka waktu dan ruang yang mereka butuhkan. Ini bukan tentang kamu, tapi tentang bagaimana mereka memproses emosi.

Misalnya, ketika mereka kelihatan butuh waktu sendirian, jangan langsung merasa tersinggung atau menganggap mereka nggak peduli. Tunjukkan bahwa kamu menghargai kebutuhan mereka untuk sendiri sesekali. Dengan begitu, mereka akan merasa lebih nyaman dan perlahan-lahan bisa lebih terbuka.

2. Jaga Komunikasi Tetap Ringan dan Santai

Saat berkomunikasi dengan orang avoidant, usahakan agar percakapan tetap ringan dan nggak terlalu emosional di awal. Jangan langsung masuk ke topik yang dalam atau memaksa mereka untuk membicarakan perasaan. Orang avoidant lebih suka bicara soal hal-hal yang konkret dan realistis. Jadi, mulailah dengan obrolan yang ringan dan nggak menekan.

Misalnya, kamu bisa ajak mereka ngobrol soal hobi, kegiatan sehari-hari, atau hal-hal menarik lainnya tanpa terlalu banyak menyinggung soal emosi. Ini akan membuat mereka merasa lebih nyaman dan nggak merasa terjebak dalam percakapan yang terlalu serius.

3. Bangun Kepercayaan Secara Perlahan

Orang dengan avoidant attachment sering kali butuh waktu lebih lama untuk benar-benar mempercayai seseorang. Jadi, jangan buru-buru mengharapkan mereka untuk langsung membuka hati. Proses membangun kepercayaan dengan mereka harus dilakukan secara bertahap dan konsisten.

Tunjukkan bahwa kamu bisa diandalkan tanpa harus menuntut mereka untuk terbuka lebih cepat. Dengan konsistensi, mereka akan mulai merasa lebih aman dan nyaman berada di dekatmu. Ingat, kepercayaan itu butuh waktu, jadi sabar adalah kunci utama di sini.

4. Fokus pada Tindakan, Bukan Hanya Kata-Kata

Satu hal yang perlu kamu ingat, orang avoidant mungkin nggak selalu mengekspresikan perasaan mereka lewat kata-kata. Mereka cenderung lebih menunjukkan kasih sayang lewat tindakan. Jadi, perhatikan hal-hal kecil yang mereka lakukan sebagai bentuk perhatian mereka terhadapmu.

Misalnya, mereka mungkin nggak bilang secara langsung kalau mereka peduli, tapi mereka akan melakukan hal-hal kecil seperti memastikan kamu baik-baik saja atau membantumu di saat-saat penting. Hargai bentuk perhatian mereka ini, karena itulah cara mereka menunjukkan rasa sayang.

5. Tetap Tenang dan Jangan Baper

Saat menghadapi orang avoidant, kamu mungkin akan merasa bingung atau bahkan frustrasi karena mereka sering terlihat menjaga jarak. Di sini, penting banget buat tetap tenang dan nggak baper (bawa perasaan). Jangan langsung berpikir negatif atau merasa mereka nggak tertarik padamu hanya karena mereka butuh lebih banyak ruang.

Ingat, avoidant attachment bukan berarti mereka nggak punya perasaan. Mereka hanya perlu waktu lebih lama untuk merasa nyaman dengan kedekatan emosional. Jadi, tetaplah sabar dan pahami bahwa hubungan dengan mereka membutuhkan pendekatan yang berbeda.

Bagaimana kamu merasakan tanda-tanda avoidant attachment di orang yang kamu deketin? Sekali lagi, ini bukan untuk menilai mereka secara berlebihan, ya. Penjelasan ini lebih untuk membantumu mengenali kebutuhan mereka akan ruang dan pendekatan yang tepat. Kapan kamu harus memberi mereka waktu sendiri dan kapan kamu bisa mulai membangun kepercayaan? Yuk, bantu dirimu dan orang yang kamu deketin lebih aware terhadap dinamika ini. Dengan begitu, hubungan yang kamu bangun bisa lebih nyaman, sehat, dan nggak penuh tekanan!

Leave a comment