Informasi Terpercaya Masa Kini

7 Fakta Ratna Sari Dewi Istri Keenam Soekarno,Masih Hidup Sampai Sekarang,Dikenal Cantik Jelita

0 46

TRIBUNTRENDS.COM – Publik tentu familiar dengan sosok Ratna Sari Dewi yang merupakan istri keenam Soekarno.

Ratna Sari Dewi adalah istri Soekarno yang berasal dari Jepang.

Ia lahir dengan nama Naoko Nemoto di Tokyo, Jepang pada 6 Februari 1940.

Ratna Sari Dewi pertama kali bertemu Soekarno ketika sang presiden sedang kunjungan ke Jepang pada tahun 1959.

Baca juga: 3 Kekasih Ratna Sari Dewi Setelah Soekarno Wafat, Sempat Pacaran dengan Pria Jepang di Usia 74

Keduanya berkenalan lewat seseorang saat Soekarno berada di Hotel Imperial, Tokyo.

Keduanya kemudian menikah pada tahun 1962.

Bagi kamu yang penasaran, yuk simak 7 fakta terkait Ratna Sari Dewi yang dirangkum TribunTrends dari berbagai sumber!

1. Berusia 84 tahun

Ratna Sari Dewi masih hidup dan kini usianya sudah menginjak 84 tahun.

Di usianya yang sudah tua, Ratna Sari Dewi tetap terlihat cantik jelita.

Saat Ratna Sari Dewi dan Soekarno menikah, keduanya terpaut usia cukup jauh.

Kala itu, Soekarno berusia 57 tahun, sedangkan Dewi masih berumur 19 tahun.

2. Tidak diprioritaskan

Beberapa tahun lalu, Dewi menyebut prioritas utama bagian Soekarno adalah bangsa dan rakyat Indonesia.

“Prioritas utama Presiden Sukarno, sekaligus prioritas kedua dan ketiga, adalah bangsa dan rakyat Indonesia. Dia mengabdikan hidupnya untuk kepentingan rakyat,” ujar Dewi.

Dewi mengungkapkan dirinya akan menjadi asisten dan pendamping terbaik untuk Soekarno.

3. Kisah hidupnya jadi buku

Biduk rumah tangga Dewi dan Soekarno ternayta dibukukan dalam sebuah otobiografi.

Buku tersebut diterbitkan pada tahun 1974. 

Selain itu, buku itu juga menceritakan awal kehidupannya di Jepang hingga pasca Gerakan 30 September 1965.

4. Jadi penulis buku

Dewi rupanya juga sempat menulis buku tentang tragedi 30 September 1965.

Di tahun 2010, Dewi menerbitkan buku yang berisi kisah hidupanya dari tahun 1965 hingga saat ia tinggal di Prancis, New York lalu kembali ke Jepang.

Buku itu diterbitkan dalam rangka memperingati ulang tahunnya yang ke-70.

5. Bukunya batal terbit

Diketahui, buku yang ditulis Dewi tentang tragedi 30 September 1965 batal terbit

Dewi kemudian mengubah strategi dengan menerbitkannya versi bahasa Inggris.

Ia ingin dunia mengetahui kebenaran di balik kegagalan revolusi tahun 1965 dan Dokumen Supersemar tahun 1966.

Baca juga: 7 Potret Lawas Kartika Sari Dewi Bersama Ratna Sari Dewi, Dua Wanita Jelita Kesayangan Soekarno

6. Angkat kaki dari Indonesia

Setelah cerai dari Soekarno, Dewi pindah ke berbagai negara.

Dia sempat tinggal beberapa tahun di Swiss, Perancis dan Amerika Serikat.

Hingga akhirnya ia kembali ke negaranya dan menetap di Shibuya, Tokyo.

7. Hobi berdonasi

Dewi dikenal sebagai sosok yang dermawan.

Tak banyak orang tahu, ternyata Dewi adalah pendiri Earth Aid Society.

Beberapa kali Dewi juga terlihat berdonasi secara langsung kepada masyarakat.

Ia pernah mengantarkan bekal dari Association of Aid and Relief Japan untuk anak-anak pengungsi Rohingya di Bangladesh.

(TribunTrends/Tiara)

Leave a comment