Pilkada.AI Punya 3 Fitur Baru, Perkuat Komunikasi Calon Kada dengan Konstituen
jpnn.com, JAKARTA – Pilkada.AI – platform berbasis teknologi generative artificial intelligence (AI) dan big data keluaran PT Elektawave Tekno Strategi, makin siap membantu para calon kepala daerah (cakada) untuk mengatur strategi kampanye efektif dengan fitur-fitur terbaru yang ditanamkan, sejak diperkenalkan akhir Mei lalu.
“Kelengkapan fitur tersebut makin menegaskan konsep one stop service Pilkada.AI sebagai konsultan politik personal yang akan mendampingi para Cakada dalam merespons tren dan sentimen yang berkembang di masyarakat dengan cepat,” tutur CEO Pilkada.AI Nadia Shabilla di Jakarta, Rabu (30/10).
Dia melanjutkan, salah satu fitur terbaru Pilkada.AI yang signifikan adalah Video Generative AI. Fitur ini memungkinkan pembuatan video personalisasi secara masal dalam waktu singkat. Karena cukup satu kali rekam, AI akan menduplikasi ribuan video dengan nama konstituen berbeda-beda.
Template video juga beragam mulai dari ucapan selamat ulang tahun, khitanan, nikahan, hingga ajakan memilih. Dengan demikian, Cakada dapat menciptakan konten video yang menarik dan relevan untuk memperkenalkan diri mereka kepada pemilih secara cepat dan efisien.
Baca Juga: Binadigital Hadirkan Layanan Setor Tunai di Indomaret & Deposito Via Aplikasi
“Video Generative AI tersebut akan memudahkan Cakada untuk menciptakan komunikasi yang lebih personal dan menjangkau konstituen dengan lebih efektif tanpa harus memproduksi banyak video berulang kali, ” terangnya.
Dengan kemampuannya untuk menciptakan video personalisasi dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat, Cakada akan bisa berkomunikasi dengan audiens mereka secara lebih dekat dan efisien.
Dia berharap, melalui fitur ini Cakada bisa membangun hubungan yang lebih kuat dengan pemilih mereka melalui komunikasi yang lebih personal dan relevan.
Selain Video Generative AI, jelas Nadia Shabilla, Pilkada.AI juga memperkenalkan fitur Pemantauan Media untuk mengetahui persepsi publik terhadap Cakada. Fitur ini memungkinkan mereka untuk melacak isu-isu dan persepsi masyarakat terhadap diri mereka dan juga terhadap pesaing, secara real time.
Baca Juga: Digitalisasi Zakat, BAZNAS Genjot Pemanfaatan Aplikasi SIMBA
Tak hanya memberikan informasi tentang apa yang dibicarakan di media dan masyarakat, fitur tersebut juga memberikan rekomendasi yang dihasilkan secara otomatis oleh kecerdasan buatan (AI).
Melalui fitur itu, Cakada dapat lebih responsif terhadap tren dan sentimen yang berkembang dalam masyarakat. Dengan demikian, Cakada bisa mengatur strategi kampanye mereka dengan lebih efektif dalam waktu singkat.
Kemudian, satu lagi fitur terbaru yang diperkenalkan adalah Kamar Hitung, sebuah inovasi di Pilkada.AI yang memudahkan proses rekapitulasi suara secara real-time, mirip dengan quick count.
Baca Juga: Kemenpora Launching Aplikasi Tes Kebugaran Pelajar Nusantara, Ini Harapannya
Sukarelawan dapat mengambil foto kertas C1 hasil pemungutan suara di tiap TPS dan mengunggahnya ke aplikasi. Selain itu, tim sukses (timses) juga bisa memasukkan angka hasil perhitungan secara manual untuk memastikan keakuratan data yang diunggah.
Masih menurut Nadia, pada hari pencoblosan, timses dari setiap calon kepala daerah dapat mengunggah hasil rekapitulasi dari setiap TPS, baik melalui foto maupun input manual.
“Teknologi AI kami akan langsung memproses data tersebut, menghasilkan grafik secara real-time dari seluruh daerah pemilihan. Melalui fitur Kamar Hitung, rekapitulasi suara menjadi lebih cepat, mudah, dan fleksibel, membantu timses memantau hasil pemilu dengan efisien tanpa harus menghadapi kerumitan proses manual,” ungkap Nadia.
Menurut Nadia, penggunaan Platform Pilkada.AI yang canggih dan inovatif, sebagai contoh, bahkan bisa menghemat biaya kampanye hingga 40%.
Bagaimana tidak, hanya dengan biaya mulai dari Rp300 juta sampai Rp 1 miliar (tergantung wilayah dan level pemilihan), Cakada sudah bisa memanfaatkan berbagai fitur pintar dari Pilkada.AI yang komprehensif untuk mendekatkan mereka dengan para pemilih. (esy/jpnn)