Informasi Terpercaya Masa Kini

Bertema “Berbahasa Cerdas untuk Generasi Emas”, Bulan Bahasa dan Sastra 2024 Gelar Berbagai Kegiatan

0 7

KOMPAS.com — Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), mengembangkan kegiatan kebahasaan dan kesastraan setiap bulan Oktober sejak tahun 1980. Momen itu biasa disebut dengan Bulan Bahasa dan Sastra (BBS).

Pada tahun 2024, rangkaian acara Bulan Bahasa dan Sastra diselenggarakan secara hibrida, yaitu secara daring dan luring, untuk menjangkau lebih banyak kalangan di seluruh Indonesia.

Tujuannya untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia serta menciptakan keselarasan pemahaman antargenerasi dan antarkelompok terhadap nilai-nilai kebinekaan dengan menjunjung bahasa Indonesia.

Perayaan BBS tahun ini mengusung tema “Berbahasa Cerdas untuk Generasi Emas”. Maksudnya untuk mengajak semua elemen masyarakat merenungkan “kecerdasan berbahasa” para pejuang pergerakan angkatan 1928 melalui berbagai kegiatan kebahasaan dan kesastraan sebagai ajang untuk bertukar gagasan, berkompetisi, serta berbagi apresiasi dan informasi.

Tema ini sejalan dengan harapan bangsa Indonesia untuk meraih cita-cita Generasi Emas 2045 dalam rangka menyongsong 100 tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Berbahasa cerdas berarti memiliki kemampuan berbahasa yang mumpuni, baik secara reseptif maupun produktif, untuk keperluan sintas, sosial, keprofesian, dan keilmiahan.

Selain itu, berbahasa cerdas juga bermakna mampu melihat potensi penggunaan bahasa untuk diolah dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Bulan Bahasa dan Sastra ini menjadi momen untuk menguatkan kembali kedaulatan bahasa Indonesia,” ujar Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Ganjar Harimansyah, dalam taklimat media di Jakarta, Sabtu (26/10/2024).

Selain itu, Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2024 juga mengangkat slogan “Bangga, Mahir, dan Maju dengan Bahasa Indonesia”.

Secara terperinci, bangga menggunakannya berarti menjaga identitas nasional di tengah globalisasi, sedangkan mahir berbahasa Indonesia mencerminkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif generasi yang unggul.

Dengan bahasa Indonesia yang kokoh, kita maju sebagai bangsa yang mampu bersaing di kancah dunia, tanpa kehilangan jati diri.

“Ini semangat untuk menguatkan kedaulatan bahasa Indonesia, terutama di bidang pendidikan,” imbuh Ganjar.

Rangkaian kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2024 dilakukan secara luas dan menyeluruh melalui berbagai media informasi Badan Bahasa serta balai/kantor bahasa dan ikatan duta bahasa yang tersebar di 31 provinsi.

Nantinya, seluruh rangkaian kegiatan BBS tahun 2024 ditutup dengan acara puncak di Jakarta pada 28 Oktober 2024, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Dalam acara ini dilaksanakan, antara lain, pengumuman hasil kegiatan, penyerahan penghargaan, pementasan seni budaya, dan peluncuran produk Badan Bahasa.

Baca juga: Mesir Siap Kirimkan 2.000 Guru Bahasa Arab ke Indonesia

Berikut ini rangkaian kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2024:

  1. Penghargaan Sastra Kemendikdasmen

    Sejak tahun 1989, penghargaan ini diberikan kepada para sastrawan yang memiliki karya sastra berkualitas dan konsisten dalam berkarya yang membawa manfaat dan pengaruh positif dalam pembangunan karakter bangsa serta kepada sastrawan Indonesia yang secara konsisten mendedikasikan hidupnya dalam dunia sastra dan memberikan inspirasi bagi sastrawan lainnya.

    Penghargaan ini terdiri atas lima kategori, yaitu novel, naskah drama, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, dan kumpulan esai sastra.

  2. Penghargaan Wajah Bahasa Lembaga Tingkat Nasional

    Ini merupakan apresiasi pada lembaga-lembaga yang bersikap positif terhadap bahasa Indonesia. Perwujudannya berupa kemauan setiap lembaga untuk mengutamakan bahasa Indonesia di ruang publik dan dalam dokumen lembaga berdasarkan hasil pembinaan yang telah dilakukan oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra ataupun balai/kantor bahasa.

  3. Anugerah Tokoh Cermat Berbahasa Indonesia

    Anugerah ini diberikan kepada individu yang memiliki kepedulian, sumbangsih, dan pengaruh terhadap pembinaan bahasa Indonesia. Anugerah ini juga ditujukan untuk memberikan keteladanan, motivasi, dan menumbuhkan sikap peduli terhadap bahasa dan sastra.

    4. Apresiasi Giat UKBI Adaptif Merdeka

    Sejak tahun 2021, Badan Bahasa melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra menyelenggarakan program Giat UKBI Adaptif Merdeka yang ditujukan kepada pelajar SMP dan SMA sederajat, serta memberikan apresiasi bagi sekolah tersebut yang secara aktif menyelenggarakan program Giat UKBI Adaptif Merdeka di sekolahnya.

    Program ini bertujuan agar sekolah memiliki wadah untuk berbagi praktik baik pelaksanaan Giat UKBI Adaptif Merdeka di sekolahnya.

    5. Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional

    Kegiatan ini diselenggarakan secara rutin setiap tahun sejak 1988 sebagai upaya meningkatkan sikap apresiatif generasi muda, khususnya siswa di tingkat SMA/SMK/MA, terhadap karya puisi. Sebagai bentuk adaptasi pada era kenormalan baru, kegiatan ini dilaksanakan dalam format digital sejak 2020.

    6. Festival Film Pendek Berbahasa Daerah

    Badan Bahasa memberikan kesempatan bagi para peserta didik, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk mengekspresikan kreativitas, membuat inovasi, membangun semangat kebinekaan di Nusantara, dan meningkatkan kecintaan terhadap bangsa Indonesia di tengah kebinekaan yang diwujudkan dalam bentuk film pendek berbahasa daerah.

    7. Festival Handai Indonesia

    Handai Indonesia merupakan jenama yang diberikan oleh Badan Bahasa kepada warga negara asing yang mampu berbahasa Indonesia serta memahami peradaban, masyarakat, dan kebudayaan Indonesia.

    Festival Handai Indonesia (FHI) diselenggarakan sejak tahun 2020. Ada tujuh lomba dalam FHI tahun 2024, yaitu berpidato, bercerita, bernyanyi, berpuisi, berpantun, membawakan reportase, dan bersurat.

    8. Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional

    Kegiatan ini diikuti oleh generasi muda usia 18 sampai 25 tahun yang diseleksi oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra serta balai/kantor bahasa di seluruh wilayah Indonesia.

    Generasi muda yang menjadi duta bahasa memiliki peran untuk mempromosikan dan mengimplementasikan Trigatra Bangun Bahasa, yaitu mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.

    9. Lomba Cerdas Mengulas Buku

    Dalam rangka memperingati Hari Membaca Nyaring Sedunia (World Read Aloud Day) dan mendukung kegiatan Gerakan Indonesia Membaca, Badan Bahasa bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional meyelenggarakan kegiatan Lomba Cerdas Mengulas Buku (LCMB).

    Tujuannya untuk meningkatkan minat baca anak dan merangsang imajinasi serta kecerdasan anak dalam mengulas buku literasi yang sesuai dengan minat dan usianya.

    Lomba ini juga bertujuan untuk menyosialisasikan bahan bacaan literasi yang telah disusun oleh Badan Bahasa dan termuat di laman budi.kemdikbud.go.id. Kegiatan ini diikuti oleh siswa yang duduk di bangku PAUD, SD kelas rendah, dan SD kelas tinggi.

    10. Lomba Mendongeng bagi Penyandang Disabilitas Netra

    Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya peningkatan literasi siswa penyandang disabilitas netra melalui dongeng.

    Lomba ini diharapkan dapat menjadi alternatif wadah atau media kompetisi dan pembelajaran bagi para siswa penyandang disabilitas netra di Indonesia agar terus berkarya dan mengembangkan diri.

    Sasarannya adalah siswa setingkat SMP yang bersekolah di sekolah luar biasa atau sekolah inklusi di seluruh Indonesia.

    11. Lomba Monolog Pesan Pujangga

    Lomba ini merupakan upaya untuk mengenalkan kembali dan mengapresiasi sastrawan dan karya sastra Indonesia kepada generasi muda, serta untuk meningkatkan ketertarikan generasi muda terhadap sastra Indonesia melalui alih wahana karya sastra para sastrawan Indonesia dalam bentuk monolog.

    Pada tahun ini, Lomba Monolog Pesan Pujangga mengangkat tema “Menyelami Karya A.A. Navis” dengan sasaran kegiatan mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia.

    12. Menjalin Indonesia

    Kegiatan ini bertujuan untuk mengintegrasikan kegiatan kebahasaan dan kesastraan yang dilaksanakan oleh Badan Bahasa, serta memperkenalkan secara nasional program unggulan dari tiap-tiap balai/kantor bahasa yang memperlihatkan kekhasan program kebahasaan dan kesastraan di wilayah kerja balai/kantor bahasa. Temanya pada tahun ini adalah “Peringatan 100 Tahun A.A. Navis”.

    Baca juga: Cerita Peserta FHI 2024 Belajar Bahasa Indonesia, Ada yang Bilang Gampang dan Susah

Leave a comment