Informasi Terpercaya Masa Kini

Tips Kelola Keuangan di Usia 40-an

0 12

TEMPO.CO, Jakarta – Saat Anda berusia 40-an maka idealnya finansial Anda sudah tertata baik. Namun kenyataannya, untuk fokus pada manajemen keuangan tidak mudah dilakukan. Kompleksitas pengeluaran dapat menimbulkan masalah baru, seperti dana tidak cukup untuk memenuhi keperluan hingga terlilit utang dan tidak mampu membayarnya.

Ketika usia menjelang 40-an, manajemen keuangan menjadi semakin vital. Jika ingin finansial dapat terjaga hingga jangka panjang maka perlu melakukan “financial checklist“.

Faculty Head Sequis Quality Empowerment Yan Ardhianto, memiliki sejumlah saran financial checklist pada usia 40-an:

1. Sudah Siapkan Dana Pensiun?

Pada usia 40-an, bukan lagi saat untuk Fear of Missing Out (FOMO) atau rasa khawatir lifestyle tertinggal dari orang lain. Uang Anda bisa habis tergerus demi memenuhi keinginan menjadi seperti orang lain.

Hal bijak yang justru harus Anda lakukan adalah merencanakan pensiun. Menyiapkan dana pensiun dapat dilakukan dengan mengikuti program tabungan pensiun di bank, berinvestasi untuk mengoptimalkan dana pensiun, seperti investasi di obligasi, reksadana atau program dana pensiun atau DPLK pribadi dari lembaga keuangan bank atau dari perusahaan asuransi.

Anda dapat memilih salah satu program atau melakukan diversifikasi dalam berbagai aset untuk mengurangi risiko fluktuasi pasar. Terutama jika melalui instrumen investasi.

“Jika saat pensiun, Anda ingin tetap dapat hidup nyaman seperti masa sekarang, tidak cukup hanya mengandalkan sisa tabungan atau BPJS Tenaga Kerja. Saat usia produktif dan sudah memiliki pendapatan, sebaiknya Anda sudah mempersiapkan dana pensiun. Dapat dimulai dengan mengalokasikan 10 persen hingga 20 persen setiap bulan untuk tabungan pensiun. Naikkan terus persentasenya jika ada tambahan pendapatan, seperti mendapat bonus, kenaikan gaji, atau dari pendapatan lainnya,” sebut Faculty Head Sequis Quality Empowerment Yan Ardhianto.

2. Sudah berasuransi?

Memasuki usia 40-an, umumnya risiko kesehatan juga makin meningkat sehingga perlu menyiapkan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan sejak usia masih produktif dan masih sehat agar jika terkena risiko sakit, bisa segera mendapatkan pengobatan medis dan finansial keluarga juga tidak terganggu.

3. Siapkan Dana Darurat

Dana darurat fungsinya untuk persiapan jika harus dihadapkan pada situasi tidak terduga, seperti tagihan mendadak, kehilangan pekerjaan, atau perawatan medis mendesak.

Dana darurat akan terasa manfaatnya saat nanti Anda membutuhkan uang tunai dalam jumlah besar tanpa perlu meminjam atau menggadaikan barang juga tidak perlu mencairkan dana investasi. Yan menyarankan untuk menyisihkan minimal 10 persen untuk dana darurat. Minimal dana darurat di tabungan sebesar 3-6 kali gaji yang dimiliki.

4. Cek Utang Anda

Salah satu yang membuat banyak orang sulit meningkatkan kesejahteraan karena memiliki kebiasaan berutang konsumtif. Jika Anda bermaksud berutang, rumuskan cara mengembalikan uangnya. Misalnya, persediaan uang untuk mencicil selama waktu yang ditentukan, apakah suku bunga bersifat tetap atau fluktuatif, tingkat inflasi yang selalu meningkat.

Pesan Yan, jika memiliki utang, bayarlah sesuai tanggal tagihan agar tidak terkena denda. Jangan bayar utang dengan metode minimum payment, tetapi sesuai nominal tagihan atau lunasi jika memiliki kelebihan dana.

“Kita perlu mengelola utang untuk menjaga kestabilan keuangan keluarga dan menjaga reputasi finansial di mata kreditur jika suatu hari membutuhkan fasilitas kredit dari lembaga keuangan. Hal ini karena status utang dapat di cek di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh OJK,” kata Yan.

5. Sudah Siapkan Dana Pendidikan Anak?

Jika Anda memiliki anak maka perlu membuat perencanaan dana pendidikan. Alokasikan 10 persen dari pendapatan dan tambah terus persentasenya karena biaya pendidikan bersifat fluktuatif. Salah satu cara memenuhi dana pendidikan dapat memanfaatkan asuransi pendidikan karena ada manfaat asuransi jiwa bagi orang tua sebagai pencari nafkah. Salah satunya adalah asuransi pendidikan dwiguna (endowment).

Pilihan Editor: Ajarkan Anak Konsep Menabung lewat Baca Buku

Leave a comment