Sosok Basuki Hadimuljono,Menteri Kabinet Jokowi Menangis saat Pamit dari PUPR
TRIBUNBENGKULU.COM – Sosok Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kabinet Jokowi yang menangis saat berpamitan di depan awal media.
Basuki Hadimuljono pamit dari Kantor Kementerian PUPR, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2024), malam hari.
Jumat malam itu merupakan malam terkahirnya ia menghabiskan waktu di tempat yang disebutnya sebagai rumah yang disanyanginya itu.
Basuki Hadimuljono atau akrab disapa Pak Bas merupakan salah satu menteri yang cukup menohok.
Pasalnya selama ia menjabat, pak Bas kerap kali membuat gelak tawa, ada saja hal yanng cukup menuai perhatian.
Lantas siapakah sosok Basuki Hadimuljono ini?
Melansir dari Wikipedia, Dr. (H.C.) Ir. H. Mochamad Basuki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D. ia lahir pada 5 November 1954. Ia menikah dengan Kartika Nurani dan memiliki tiga orang anak, Dewi yang lahir pada 1987 dan Neil yang lahir pada 1992 serta Dira yang lahir pada 1994.
Ia adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Men. PUPR) pada Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin sejak 23 Oktober 2019.
Dan sebelumnya ia juga menjabat sebagai Menteri PUPR pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla periode 2014–2019.
Basuki lahir di Surakarta, ayahnya adalah anggota TNI Angkatan Darat. Setelah memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada pada tahun 1979, ia pindah ke Kementerian Pekerjaan Umum dan memulai kariernya di sana.
Kemudian, ia memperoleh gelar master dan doktor dari Universitas Colorado.
Ia naik pangkat dan menjabat sebagai Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal di sana, sampai ia menerima penunjukan dari Joko Widodo untuk menjabat sebagai menteri setelah lebih dari 30 tahun sebagai pegawai negeri pada tahun 2014.
Karena program infrastruktur Jokowi, Kementerian Basuki menerima porsi anggaran yang signifikan selama masa jabatannya, sebesar Rp 107,3 triliun untuk tahun fiskal 2018.
Proyek-proyek di bawah masa jabatannya termasuk pembangunan massal perumahan umum, infrastruktur jalan, dan waduk air.
Kehidupan awal
Basuki lahir di Surakarta pada 5 November 1954, sebagai putra keempat dari seorang prajurit TNI Angkatan Darat dengan tujuh bersaudara.
Sebagai seorang anak, ia akan sering pindah karena pekerjaan ayahnya.
Ia menyelesaikan sekolah dasar di Palembang, sekolah menengah pertama di Papua, dan sekolah menengah atas di Surabaya.
Karier
Setelah lulus dari Fakultas Teknik UGM, Basuki mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum sebagai PNS. Setelah beberapa tahun, ia memperoleh beasiswa dari kementerian untuk melanjutkan studinya, dan memperoleh gelar magister dan doktor dari Universitas Negeri Colorado masing-masing pada usia 35 dan 38.
Setelah melanjutkan studinya, ia kembali ke Indonesia dan melanjutkan pekerjaannya di kementerian, menerima penghargaan sebagai pegawai kementerian tahun 1995.
Kemudian, ia dipromosikan menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian antara tahun 2005 dan 2007. Setelah itu, ia menjadi Inspektur Jenderal Kementerian hingga 2013.
Jabatan terakhir yang dijabatnya sebelum diangkat menjadi menteri pada Oktober 2014 adalah Dirjen Perencanaan Tata Ruang.
Selama berada di kementerian, ia telah berpartisipasi dalam beberapa kelompok kerja tingkat nasional termasuk yang terkait dengan rehabilitasi pasca gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 di Aceh, penanganan banjir lumpur panas Sidoarjo (2006–2007), perbaikan Jalan Tol Purbaleunyi dan pengelolaan kelangkaan pangan di Kabupaten Yahukimo (keduanya tahun 2006).
Pada Mei 2012, Basuki juga diangkat sebagai komisaris utama di Wijaya Karya, sebuah perusahaan konstruksi milik negara.
Ia juga menjabat sebagai Wakil Presiden Komisi Internasional untuk Irigasi dan Drainase [en] untuk masa jabatan 2013–2016.
Baca juga: Bukan 10 Tahun, Basuki Hadimuljono Tak Kuasa Tahan Tangis Pamit dari PUPR Setelah 45 Tahun Mengabdi
Tangis Pecah Basuki Hadimuljono
Momen tangis pecah Basuki Hadimuljono saat pamit dari Kementerian PUPR, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2024) malam.
Pria akrab disapa Pak Bas itu tak kuasa menahan tangis saat berada di lobby kementerian PUPR, sebab ia sudah 10 tahun telah menduduki jabatan menteri PUPR.
“I love you semua” ujar Basuki.
Tangis Bak Bas semakin pecah usai ia berkumpul dan menyempatkan diri bersalaman dengan pegawai PUPR hingga menaiki mobilnya.
Pesan Basuki ke Menteri Baru
Pesan Basuki, Menteri PU harus menggunakan pakem Survey, Investigation, Design, Land Acquisition, Action Programme, Construction, Operation, Maintenance (SIDLACOM).
“Setiap pekerjaan harus melalui SIDLACOM tersebut supaya pekerjaan dapat selesai dengan baik,” ujar Basuki menjawab Kompas.com saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (18/10/2024).
Namun, menurutnya, calon menteri PU Prabowo sudah familiar dengan pakem SIDLACOM karena terbiasa bekerja di lapangan.
“Saya yakin Bapak Menteri PUPR sudah familiar dengan SIDLACOM. Background-nya beliau adalah pekerja lapangan,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Basuki juga ditanya tentang rencana kegiatannya setelah purna tugas.
Bukannya menjawab dengan serius, Basuki menanggapinya dengan santai sambil bergurau dan mengatakan hendak pulang ke rumahnya di Bekasi. “Saya belum tahu.
Habis dari sini saya pulang ke Bekasi,” ucapnya.