Informasi Terpercaya Masa Kini

Potret Cantik Istri Jepang Soekarno Sebelum Ratna Sari Dewi,Akhiri Hidup di Menteng Gegara Cemburu?

0 10

Sosok istri ke-5 Soekarno dari Jepang sebelum Ratna Sari Dewi atau Naoko Nemoto, tragis akhiri hidup di Menteng, gegara cemburu?

TRIBUNTRENDS – Sakiko Kanase, dalam bahasa Jepang, Kanase dekat sekali dengan kata Kanashii yang berarti sedih.

Sosok istri Soekarno dari Jepang sebelum Ratna Sari Dewi atau Naoko Nemoto adalah, Sakiko Kanase yang berakhir sedih nan pilu.

Sebelum menikahi Ratna Sari Dewi, Soekarno ternyata juga pernah menjalin hubungan spesial dengan seorang wanita bernama Sakiko Kanase.

Terhitung Soekarno disebut telah menikahi 9 istri secara resmi termasuk Fatmawati hingga Ratna Sari Dewi.

Baca juga: Asmara Soekarno & Hartini, Awal Kepincut Gara-gara Sayur Lodeh, Pernikahan Ditentang Fatmawati

Ternyata, sebalum adanya Ratna Sari Dewi, ada satu wanita Jepang lain yang pernah dinikahi oleh sang Proklamator.

Siapa Sakiko Kanase?

Sakiko Kanase diketahui adalah seorang model dan hostess yang dikenalkan dan dinikahi Soekarno di Kyoto pada 1958.

Hal ini terungkap pad tulisan akademisi Universitas Akita, Yoshimi Miyake dalam artikel berjudul Aspek Politik dan Budaya Kompensasi Perang Jepang Kepada Indonesia.

Pada tahun 1958, Sakiko berangkat ke Jakarta menjadi perempuan simpanan Soekarno.

Ia terdaftar menjadi guru pribadi salah satu anak karyawan perusahaan Jepang bernama Kinoshita Trading Company di Jakarta.

Sosoknya dipanggil sebagai Bu Basuki, Sakiko memiliki kisah yang cukup tragis.

Dalam laporan jurnalis Richard Susilo yang mewawancarai sahabat ibunda Sakiko Kanase, sahabat tersebut hadir dalam pesta pernikahan tersebut.

Yoshiko Sawada (80) menceritakan kesaksiannya melihat kedekatan Kanase dengan Soekarno.

Yoshiko menyebut bahwa pernikahan Soekarno dan Sakiko Kanase dilaksanakan di Hotel Daiichi, Ginza, Tokyo. 

“Saya dengar dari ibunya, Sakiko dibawa ke Jakarta Indonesia tahun 1958 lalu berakhir dengan bunuh diri.”

“Setelah itu barulah kawin kedua kali dengan wanita Jepang bernama Dewi Soekarno.

“Jadi Dewi adalah wanita Jepang kedua yang dikawini Soekarno,” kata Yoshiko Sawada.

Pernikahan Soekarno dan Sakiko Kanase hanya bertahan satu tahun karena kejadian miris ini.

Sakiko di Indonesia

Sakiko akhirnya dibawa ke Jakarta Indonesia pada tahun 1958 lalu dan berakhir dengan bunuh diri di Menteng.

Sebelum mengakhiri hidup, Sakiko disebut sangat cemburu dengan sosok Ratna Sari Dewi.

Di kediaman elit di bilangan Menteng, Jakarta, Sakiko mengakhiri hidupnya dengan mengiris urat nadinya pada 30 September 1959.

Saat itu ia sudah memeluk Islam dan namanya berubah menjadi Saliku Maesaroh, tapi kenyataannya ia justru mati muda.

Hal ini terungkap pada buku Paradoks Revolusi Indonesia (2010), Lambet Giebels menyebut alasan Sakiko mengakhiri hidupnya adalah “malu lantaran hostesu kedua, Dewi, menjadi istri favorit Soekarno.”

Hostes, nama pekerjaan wanita di klub malam.

Sakiko menurut majalah Vanity Fair volume 55 (1992: 133) pernah bekerja di klub malam bernama Benibasha di Tokyo, sedangkan Dewi juga pernah bernah bekerja di klub tersebut sebelum akhirnya pindah bekerja di klub Copacabana.

Biodata Singkat

Nama: Sakiko Kanase

Nama Indonesia: Saliku Maesaroh

Kelahiran: 1 September 1934, Tokyo, Jepang

Meninggal: 3 Oktober 1959, Jakarta

Pasangan: Soekarno (m. 1958–1959)

….

Presiden pertama RI Soekarno diketahui memiliki 9 istri, salah satunya adalah Ratna Sari Dewi yang berasal dari Jepang.

Publik mengenal Ratna Sari Dewi sebagai sosok yang cantik jelita.

Ia lahir dengan nama Naoko Nemoto di Tokyo, Jepang pada 6 Februari 1940.

Ratna Sari Dewi pertama kali bertemu Soekarno ketika sang presiden sedang kunjungan ke Jepang pada tahun 1959.

Baca juga: 3 Kekasih Ratna Sari Dewi Setelah Soekarno Wafat, Sempat Pacaran dengan Pria Jepang di Usia 74

Keduanya berkenalan lewat seseorang saat Soekarno berada di Hotel Imperial, Tokyo.

Keduanya kemudian menikah pada tahun 1962.

Bagi kamu yang penasaran, yuk simak 7 fakta terkait Ratna Sari Dewi yang dirangkum TribunTrends dari berbagai sumber!

1. Berusia 84 tahun

Ratna Sari Dewi masih hidup dan kini usianya sudah menginjak 84 tahun.

Di usianya yang sudah tua, Ratna Sari Dewi tetap terlihat cantik jelita.

Saat Ratna Sari Dewi dan Soekarno menikah, keduanya terpaut usia cukup jauh.

Kala itu, Soekarno berusia 57 tahun, sedangkan Dewi masih berumur 19 tahun.

2. Tidak diprioritaskan

Beberapa tahun lalu, Dewi menyebut prioritas utama bagian Soekarno adalah bangsa dan rakyat Indonesia.

“Prioritas utama Presiden Sukarno, sekaligus prioritas kedua dan ketiga, adalah bangsa dan rakyat Indonesia. Dia mengabdikan hidupnya untuk kepentingan rakyat,” ujar Dewi.

Dewi mengungkapkan dirinya akan menjadi asisten dan pendamping terbaik untuk Soekarno.

3. Kisah hidupnya jadi buku

Biduk rumah tangga Dewi dan Soekarno ternayta dibukukan dalam sebuah otobiografi.

Buku tersebut diterbitkan pada tahun 1974. 

Selain itu, buku itu juga menceritakan awal kehidupannya di Jepang hingga pasca Gerakan 30 September 1965.

4. Jadi penulis buku

Dewi rupanya juga sempat menulis buku tentang tragedi 30 September 1965.

Di tahun 2010, Dewi menerbitkan buku yang berisi kisah hidupanya dari tahun 1965 hingga saat ia tinggal di Prancis, New York lalu kembali ke Jepang.

Buku itu diterbitkan dalam rangka memperingati ulang tahunnya yang ke-70.

5. Bukunya batal terbit

Diketahui, buku yang ditulis Dewi tentang tragedi 30 September 1965 batal terbit

Dewi kemudian mengubah strategi dengan menerbitkannya versi bahasa Inggris.

Ia ingin dunia mengetahui kebenaran di balik kegagalan revolusi tahun 1965 dan Dokumen Supersemar tahun 1966.

Baca juga: 7 Potret Lawas Kartika Sari Dewi Bersama Ratna Sari Dewi, Dua Wanita Jelita Kesayangan Soekarno

6. Angkat kaki dari Indonesia

Setelah cerai dari Soekarno, Dewi pindah ke berbagai negara.

Dia sempat tinggal beberapa tahun di Swiss, Perancis dan Amerika Serikat.

Hingga akhirnya ia kembali ke negaranya dan menetap di Shibuya, Tokyo.

7. Hobi berdonasi

Dewi dikenal sebagai sosok yang dermawan.

Tak banyak orang tahu, ternyata Dewi adalah pendiri Earth Aid Society.

Beberapa kali Dewi juga terlihat berdonasi secara langsung kepada masyarakat.

Ia pernah mengantarkan bekal dari Association of Aid and Relief Japan untuk anak-anak pengungsi Rohingya di Bangladesh.

(TribunTrends/Tiara)

(*)

(TribunTrends/Dhimas)

Leave a comment