Informasi Terpercaya Masa Kini

Beli Gorengan Cuma Rp 5 Ribu,Pria Syok Dapat Invoice Rp 181 Juta dan Surat Bermeterai: Gw Baru Ngeh

0 14

TRIBUNJATIM.COM – Beli gorengan cuma Rp 5 ribu, seorang pria di Bandung syok dapat kertas invoice yang nominalnya tak main-main.

Seorang pria asal Bandung Jawa Barat mendapat invoice yang masih utuh dengan meterai di dalamnya.

Kejadian tak terduga dialami seorang pria asal Bandung, Jawa Barat yang mendapat kuitansi pembayaran sebesar Rp 181.555.000 saat membeli gorengan, viral di media sosial.

Kuitansi bernilai ratusan juta tersebut tertulis berasal dari bukti pembayaran antara pemerintah kota Bandung dengan sebuah vendor.

Peristiwa yang dialami pria ini pun viral usai dibagikan melalui akun media sosial X nya @mmaryasir Rabu (24/7/2024), seperti dipantau TribunJatim.com via Twitter, Sabtu (27/7/2024).

Dalam unggahannya pria tersebut menceritakan pengalamannya saat membeli gorengan seharga Rp 5.000.

Siapa sangka ternyata gorengan yang dibelinya itu dibungkus menggunakan sebuah kuitansi dengan nilai transaksi lebih dari Rp 181 Juta.

“Beli gorengan 5 rb bonus invoice 181 jt. Mana masih ada materainya. Wkwk,” tulis pemilik akun.

Dalam kuitansi tersebut tertera tulisan yang menyatakan bahwa kuitansi tersebut berasal dari pemerintah kota Bandung untuk melunasi pembayaran bersama satu vendor.

Transaksi yang tertera pada kuitansi tersebut terjadi pada tahun 2015 silam.

Diduga kuitansi yang bersifat rahasia tersebut bisa bocor dan beredar luas akibat kelalaian pemilik vendor.

“Ternyata gw baru ngeh, makasih yg udah koreksi, ini bukti pembayaran ya alias kuitansi/receipt (yg dikasih dari pemkot ke vendor). Jd kemungkinan bocornya dari vendor ya bukan pemerintah. Haha

*Bismillah komisaris,” tambahnya lagi.

Cerita lainnya memilukan.

Aksi penagih utang yang emosi hingga pacul anak nasabahnya.

Hal itu lantaran dua penagih utang alias debt collector ini kesulitan menagih utang sebesar Rp 800.000 ke nasabah.

Bukan tanpa sebab, nasabah selalu sembunyi saat penagih utang itu datang untuk menjalankan tugasnya.

Peristiwa itu terjadi di Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ditangkap polisi, Kamis (11/7/2024). 

Baca juga: Rumilah si Janda Nyaris Tewas saat Tagih Utang Emas 72 Gram, Heran Tetangga Malah Beli Mobil Baru

Menurut polisi, kedua debt collector “bank keliling” itu telah ditangkap.

Keduanya mengaku kesal karena nasabahnya selalu sembunyi saat ditagih. 

Sementara korban diketahui merupakan anak dari nasabah “bank keliling” berinisial D (21).

“Pelaku enggak terima disangkanya (si ibu) ngumpet, akhirnya anak itu dianiaya pakai pacul. Ibunya kan kebetulan lagi di luar rumah,” ungkap Kepala Polsek Rancabungur Ipda Azis Hidayat. 

Kronologi

Seperti diberitakan sebelumnya, kedua pelaku berinisial TS (34) dan SG (36) datang ke rumah korban untuk menagih angsuran. 

Namun saat itu ibu korban, NM, tidak ada di rumah.

Lalu kedua pelaku cekcok hingga berujung penganiayaan. 

Akibatnya, korban mengalami luka di bagian pergelangan tangan sebelah kiri akibat sabetan pacul tersebut. 

Setelah melukai korban, sambung Azis, para pelaku langsung melarikan diri. 

Namun para tetangga yang melihat keributan itu berusaha menolong dan mengejar pelaku.

Satu pelaku akhirnya berhasil ditangkap oleh warga sekitar. 

“Setelah terjadi keributan, para tetangga berhasil mengamankan satu pelaku inisial TS,” ujar Azis.

Lalu pada malam harinya pelaku berinisial SG ditangkap di daerah Cibatok, Ciampea. 

Sementara itu kasus tagih utang berujung penganiayaan juga terjadi di Provinsi NTT.

Seorang pria pukulkan knalpot ke seorang wanita setelah tagih utang.

Pria itu sempat menagih utang jual ternak babi.

Namun belum sempat dijawab, pria ini justru memukulkan knalpot ke korban.

Hingga akhirnya Polres Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangani laporan kasus penganiayaan dengan korban Tresia DJ, warga Paterulimma, Desa Anakalang, Kecamatan Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah.

Baca juga: Ingin Utang Tapi Tak Diberi Kakak, Pria ini Malah Ngamuk Hingga Sabetkan Celurit

Tresia dianiaya Moto D, warga Kampung Ponuwatu, kelurahan Weekarou, kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat.

“Korban (Tresia) dianiaya dengan cara dipukul pakai knalpot di bagian kepala hingga terluka,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy melalui sambungan telepon, Selasa (4/6/2024).

Tresia dianiaya di Kampung Praingjoli, Kelurahan Weekarou, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat, Sabtu (1/6/2024) tengah malam.

Saat itu, lanjut Ariasandy, Tresia duduk bersama beberapa teman-temannya di Kampung Praingjoli, Kelurahan Weekarou.

Tak lama kemudian, pelaku Moto datang dan tanpa banyak bicara, langsung menagih uang hasil jual ternak babi.

Belum sempat dijawab, Moto memaki dan memukul menggunakan knalpot di bagian kepala korban hingga berdarah.

Tak terima, korban mendatangi Markas Polres Sumba Barat dan melaporkan kejadian itu, dengan laporan polisi nomor LP/B/67/VI/2024/SPKT/Polres Sumba Barat/Polda NTT, tanggal 2 Juni 2024.

“Sejumlah saksi telah diminta keterangan. Korban juga sudah divisum. Rencananya pelaku akan dipanggil untuk diperiksa,” ujar dia.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Leave a comment