Microsoft Kenalkan Platform Desain Grafis AI, Bantu Pekerjaan Desainer
Microsoft memperkenalkan Designer, sebuah platform desain grafis berbasis teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Kini alat Designer itu tersedia dalam bentuk situs web aplikasi mobile untuk perangkat iOS dan Android. Hebatnya, Designer mendukung 80 bahasa di dunia.
Melalui Designer, pengguna dapat membuat gambar desain grafis dengan bantuan AI. Platform itu juga membantu mempercantik desain yang sudah ada. Mirip dengan Canva, platform buatan Microsoft ini menyediakan template desain visual untuk berbagai keperluan seperti kartu ucapan, wallpaper ponsel, atau avatar profil.
Desainer berpengalaman bisa menggunakan platform ini untuk membuat kreasi visual dari awal. Selain sebagai platform mandiri, Microsoft juga akan mengintegrasikan Designer dengan layanan lain dari perusahaan tersebut. Dengan layanan Copilot AI, pengguna bisa menghubungkan karya visual mereka dengan proyek di Microsoft Word dan PowerPoint. Untuk mengakses fitur integrasi ini secara maksimal, pengguna perlu berlangganan Copilot Pro.
Pertama kali diumumkan pada 2022, Microsoft menggunakan teknologi AI penghasil gambar dari OpenAI, yaitu DALL-E, untuk mendukung Designer. Selain itu, Copilot telah terintegrasi dengan DALL-E 3 dan ChatGPT 4 Turbo, sehingga Designer juga terhubung dengan layanan kecerdasan buatan tersebut.
Bantu Akuntan
Microsoft memperkenalkan prototipe SpreadsheetLLM, sebuah model artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang mempermudah penggunaan spreadsheet seperti Microsoft Excel, yang sering digunakan oleh akuntan dan analis data. SpreadsheetLLM, yang diungkap dalam sebuah makalah di situs arXiv berjudul “SpreadsheetLLM: Encoding Spreadsheets for Large Language Models”, menggabungkan kemampuan model bahasa besar (LLMs) dengan struktur data kompleks dari spreadsheet.
“SpreadsheetLLM adalah pendekatan untuk melakukan encoding konten spreadsheet ke dalam sebuah format yang bisa dilakukan dengan LLM, dan memungkinkan model ini menelaah konten spreadsheet,” tulis para peneliti Microsoft dalam dokumen seperti dikutip Venture Beat.
Peneliti Microsoft menyatakan alat AI seperti ini perlu ditingkatkan karena spreadsheet banyak digunakan dalam berbagai tugas bisnis, mulai dari entri data hingga pemodelan keuangan yang kompleks. SpreadsheetLLM bertujuan untuk mengatasi kesulitan model bahasa saat ini dalam memahami konten spreadsheet yang terstruktur dan penuh rumus dengan menggunakan skema pengkodean baru yang menjaga struktur dan hubungan antar lembar kerja.
SpreadsheetLLM memiliki berbagai potensi aplikasi, termasuk analisis data otomatis, memberikan rekomendasi berbasis data, menjawab pertanyaan terkait data, dan bahkan membuat spreadsheet baru. Tujuan utamanya adalah untuk membuat data dalam spreadsheet lebih mudah dibuat dan dipahami, sehingga pengguna dapat membuat kueri dengan bahasa alami daripada menggunakan rumus Excel yang rumit. Hal ini diharapkan dapat memperluas akses terhadap pemahaman data dan memberdayakan lebih banyak orang dalam organisasi untuk membuat keputusan berbasis data.
Selain itu, SpreadsheetLLM juga dapat mengotomatisasi tugas-tugas rutin dalam Excel, seperti menghapus data yang tidak diperlukan, memformat data, dan melakukan agregasi, sehingga membuat pengolahan data lebih efisien. Hingga saat ini, Microsoft belum mengumumkan kapan SpreadsheetLLM akan diintegrasikan ke dalam perangkat lunak pengolah data seperti Microsoft Excel.
Baca Juga: Update Software Bikin Windows Down, Crowdstrike Harus Bertanggungjawab