Pengembang Sebut Cikarang dan Yogyakarta Lebih Cocok Jadi Ibu Kota Dibanding IKN di Kaltim
TRIBUNKALTIM.CO – Kota Cikarang dan Yogyakarta dinilai paling tepat sebagai lokasi Ibu Kota Negara baru, ketimbang Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Hal ini diungkapkan pengembang kawakan yang sudah malang melintang membangun perumahan di Indonesia.
Untuk diketahui, pemerintah tengah menggenjot pembangunan ibu kota negara baru, Ibu Kota Nusantara (IKN) di Pulau Kalimantan.
Ditargetkan pemindahan pemerintahan tahap pertama dilakukan pada akhir tahun 2024 ini.
Baca juga: Taksi Terbang IKN Uji Coba di Samarinda Mulai 29 Juli, Daya Angkut 100 Kg Kecepatan 200 Km per Jam
Akan tetapi, Direktur Utama PT Jababeka (Persero) Tbk Setyono Djuandi (SD) Darmono berpendapat bahwa, alangkah lebih tepat jika ibu kota pindah ke daerah yang sudah jadi.
“Saya kira kalau mau cepat harusnya pindah saja ke kota yang sudah siap, apakah Cikarang atau Yogya,” kata Darmono dalam media gathering di Menara Batavia, Jakarta, Selasa (17/7/2024).
Dirinya mengusulkan Cikarang karena kota mandiri hasil garapannya di Kabupaten Bekasi tersebut sudah lengkap dengan fasilitas dan lokasinya juga masih berada di Jabodetabek.
Sementara Yogyakarta diusulkan karena daerah istimewa tersebut sudah memiliki Istana Negara, masih dekat dengan Jakarta, dan berfasilitas lengkap.
“Yogya sudah ada Istana Presiden, dan pasti menteri semua beserta istri-istrinya mau pindah ke Yogya. Pesawat sehari ke Yogya ada 24 lebih penerbangan,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Darmono mengatakan bahwa Cikarang dan Yogyakarta juga memiliki banyak lapangan kerja untuk masyarakat.
“Sebab membangun suatu kota yang paling penting itu adalah lapangan kerja,” tuturnya.
Kendati demikian, pendiri perusahaan properti raksasa tanah air ini mengatakan bahwa IKN tetap harus dilanjutkan pembangunannya.
“IKN terusin, itu satu proyek besar yang baik yang harus diteruskan. Tetapi tidak usah terlalu terburu-buru,” cetusnya.
Hunian di IKN Didominasi Kelas Menengah Atas
Baca juga: Saran Dirut Jababeka, Pemerintah dan Investor Harus Diskusi Kebutuhan Investasi IKN di Kaltim
Permintaan hunian di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), didominasi kelas menengah-menengah atas.
Berdasarkan Flash Spesial Nusantara Rumah123 yang diterima Kompas.com, Kamis (18/7/2024), permintaan tertinggi properti di Balikpapan berada pada rentang harga Rp 400 juta-Rp 1 miliar (54,8 persen).
Lalu, di Samarinda, permintaan tertinggi di rentang harga Rp 1 miliar-Rp 3 miliar (48 persen).
Kemudiann, di Kutai Kartanegara, 100 persen preferensi permintaan pada rentang harga Rp 400 juta-Rp1 miliar.
Baca juga: Kunjungi Kantor Tribun Kaltim, Manajemen XL Axiata Rencana Berkontribusi dalam Pembangunan IKN
Sedangkan di Penajam Paser Utara (PPU), sebanyak 66,7 persen pencari hunian tertarik pada rentang harga di bawah Rp 400 juta.
Head of Research Rumah123 Marisa Jaya mengharapkan, dengan perkembangan infrastruktur dan fasilitas di sekitar wilayah kawasan IKN, pasar diharapkan dapat menyerap berbagai segmen kelas secara proporsional dan beragam.
Selain itu, dapat menciptakan peluang investasi yang luas bagi semua kalangan dan meningkatkan nilai properti dalam jangka panjang.
“Proyek pengembangan yang sedang berjalan juga diharapkan bisa meningkatkan permintaan properti, menciptakan pasar yang lebih dinamis dan inklusi,” katanya.
Baca juga: Jokowi Sebut Pembangunan IKN Baru 15 Persen, Grace Natalie: Ini Proyek Besar Butuh 15-20 Tahun
Di sisi lain, IKN juga menawarkan insentif perpajakan bagi pengembang, investor maupun konsumen yang bisa mendorong geliat sektor properti di kawasan.
Ini mencakup pengurangan PPh atas pengalihan hak atas tanah bangunan, PPN tidak dipungut atas jasa sewa dan biaya konstruksi pengembangan properti, serta PPnBM 0 persen bagi hunian mewah.
Sementara itu, pembangunan sektor investasi non-APBN di Ibu Kota Nusantara (IKN) masuk dalam groundbreaking ke-7 yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Plt Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengatakan terdapat lima investor yang akan melakukan peletakan batu pertama.
Baca juga: Baru Dilantik, Wakil Bahlil Bocorkan Ada 400 LoI Buat IKN Nusantara, Investor Asing Minat Sektor Ini
“Salah satunya BCA, yang lainnya saya belum tahu,” ujar Basuki saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (12/7/2024).
Menurut Basuki, BCA telah menyatakan minatnya untuk merapat ke IKN sejak awal tahun lalu dan sempat dikabarkan akan ikut groundbreaking ke-6 pada bulan Mei 2024.
Untuk groundbreaking kali ini, maksimal ada lima investor dari berbagai macam sektor yang akan mewujudkan komitmennya menanamkan modal di IKN.
“Kalau enggak akhir bulan ini (Juli), awal Agustus,” tutur Basuki.
Baca juga: Biodata Sunnu Wahyudi dan Livenia, Siswa Kaltim jadi Paskibraka Nasional 2024 yang Bertugas di IKN
Sembari menyiapkan groundbreaking tersebut, Basuki yang juga menjabat sebagai Menteri PUPR tengah menggeber pembangunan infrastruktur di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Pemerintah pada tahun ini akan menggelar Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di dua tempat, yakni IKN dan Jakarta.
Dikatakan Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga, kawasan Lapangan Upacara di IKN siap untuk pelaksanaan kegiatan wajib tahunan Indonesia tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim