Informasi Terpercaya Masa Kini

Peneliti Bakal Ungkap Perubahan Otak Ibu Hamil dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

0 3

Tubuh mengalami perubahan fisik yang dramatis selama kehamilan. Perubahan ini juga mencakup fungsi otak yang dikaitkan dampaknya pada kesehatan mental, Bunda.

Sebuah studi yang didukung oleh National Institute of Mental Health akan dilakukan untuk mengetahui perubahan otak selama hamil dan potensi dampaknya terhadap kesehatan mental. Studi ini meneliti perubahan selama kehamilan dan setelah melahirkan.

Profesor madya psikologi dan perkembangan manusia di Vanderbilt Peabody College, Kathryn Humphreys, akan memimpin studi ini. Bersama tim peneliti lainnya, Humphreys akan mempelajari perubahan otak pada 100 ibu hamil yang menjalani serangkaian pemindaian MRI (Magnetic Resonance Imaging).

Dilansir laman Vanderbilt University, periode peripartum (sebelum dan selama melahirkan) ditandai oleh perubahan biologis yang signifikan dan tingkat depresi yang tinggi. Untuk lebih memahami implikasi perubahan otak terhadap kesehatan mental, studi ini akan berupaya mengkarakterisasi perubahan tersebut selama 40 minggu penuh kehamilan.

Untuk mendukung studinya, Humphreys bekerja sama dengan tim peneliti multidisiplin dalam bidang depresi, ilmu pencitraan, bioetika, dan spesialis kedokteran fetal maternal, Bunda. Penelitian ini diharapkan dapat mengisi kesenjangan pengetahuan tentang depresi peripartum serta dampaknya terhadap individu dan keluarga.

Baca Juga : Stres saat Hamil Bisa Turunkan IQ Anak Laki-laki, Bagaimana dengan Anak Perempuan?

Rencananya, tim peneliti akan menggunakan desain pengumpulan data inovatif, yang dikenal sebagai planned missingness, untuk memindai setiap peserta sebanyak empat kali dengan jarak satu bulan. Pendekatan ini akan memungkinkan para peneliti untuk menemukan informasi tentang perubahan otak yang terjadi selama kehamilan tanpa membebani peserta.

Pendekatan ini juga akan memungkinkan mereka untuk memeriksa perubahan otak pada tingkat individu dan kelompok, serta menarik kesimpulan tentang perubahan di awal, pertengahan, dan akhir kehamilan.

Ada tiga tujuan utama dari penelitian ini, Bunda. Pertama, untuk melakukan karakterisasi perubahan dalam struktur dan fungsi otak selama kehamilan, kedua untuk menyelidiki fluktuasi hormonal yang mungkin bertanggung jawab atas perubahan ini, dan terakhir untuk memeriksa konsekuensi potensial dari perubahan dalam struktur dan fungsi otak.

Humphreys mengatakan bahwa data awal menunjukkan bahwa volume otak total, khususnya ketebalan kortikal, menurun selama kehamilan. Hormon progesteron kemungkinan menjadi penyebab berkurangnya volume materi abu-abu (gray matter) di otak.

Nah, untuk mengeksplorasi potensi konsekuensi fungsional terhadap perubahan otak, tim peneliti akan mengumpulkan data elektroensefalogram (EEG) tentang respons dari peserta, mengumpulkan tes fungsi kognitif, dan menilai emosi yang dilaporkan. Peserta juga akan melaporkan gejala depresi peripartum pada setiap penilaian dan di delapan minggu pasca persalinan.

Ilustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Tran Van QuyetStudi lain yang meneliti perubahan otak ibu hamil

Sebelumnya, beberapa studi telah meneliti tentang perubahan otak selama hamil. Tetapi, studi sejauh ini banyak yang meneliti dampaknya pada memori dan perilaku, atau menyebabkan pregnancy brain.

Misalnya, dalam studi yang diterbitkan di Nature Neuroscience belum lama ini mengungkap tentang transformasi otak manusia selama kehamilan yang dapat memengaruhi kesehatan jangka pendek dan panjang.

Dalam studi, peneliti melakukan total 26 pemindaian dengan MRI. Pemindaian dilakukan pada perempuan sebelum pembuahan, setiap beberapa minggu selama kehamilan, dan dua tahun setelah melahirkan. Melalui MRI ini, peneliti mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang transformasi otak selama dan setelah kehamilan.

“Pendekatan ini menangkap variasi saraf halus (subtle neural) yang mungkin tidak diperhatikan. Ini juga meningkatkan pemahaman kita tentang adaptasi otak selama periode kritis tersebut,” kata kepala FemiLab di Lausanne University Hospital di Swiss, Ann-Marie de Lange, dilansir The Japan Times.

Studi menemukan bahwa beberapa perubahan otak yang terjadi karena faktor hormonal kembali ke tahap awal saat melahirkan, sementara yang lainnya bertahan selama bertahun-tahun setelahnya. Hasil paling mencolok terlihat pada pengurangan materi abu-abu, yakni jaringan yang bertanggung jawab untuk memproses dan menafsirkan informasi, serta mengendalikan gerakan dan ingatan.

Hasil penelitian juga menemukan perubahan pada materi putih (white matter). Studi menunjukkan adanya peningkatan sementara dalam koneksi di white matter, yang mencapai puncaknya pada trimester kedua dan ketiga, sebelum akhirnya kembali lagi ke tahap awal saat melahirkan. Menurut ulasan di laman Spinal Cord, tugas utama materi putih adalah menghantarkan, memproses, dan mengirim sinyal saraf ke atas dan ke bawah sumsum tulang belakang.

Dampak pregnancy brain

Pregnancy brain mengacu pada kesulitan kognitif dan brain fog yang dialami selama kehamilan atau setelah melahirkan. Gejalanya dapat meliputi masalah memori, sering lupa, konsentrasi yang buruk, sering linglung, disorientasi, kesulitan membaca, hingga kesulitan mengingat kata-kata.

Psikolog Dr. Timothy Legg mengatakan bahwa pregnancy brain dimulai sejak trimester pertama kehamilan atau ketika terjadi lonjakan hormon. Pregnancy brain lalu dapat diperburuk dengan gangguan tidur yang umum terjadi di awal kehamilan.

“Calon ibu akan mengalami beberapa perubahan fisik dan mental yang dapat menyebabkan pregnancy brain. Namun, meskipun bukti anekdotal tentang pregnancy brain ini ditemukan, tetapi hasil penelitiannya beragam,” kata Legg, dilansir Healthline.

Menurut banyak pakar, penyebab pasti pregnancy brain tidak diketahui. Namun, ada beberapa teori yang menyebutkan beberapa faktor penyebabnya seperti perubahan hormon, gangguan tidur, serta stres dan kecemasan.

Demikian penjelasan terkait studi yang membahas perubahan otak saat hamil dan kaitannya dengan kesehatan mental serta perubahan perilaku ibu. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Pilihan Redaksi

  • Kehamilan Ubah Struktur dan Fungsi Otak Wanita Jadi Sempurna Sebagai Ibu
  • Kehamilan Disebut Dapat Membuat Otak Menyusut, Benarkah? Simak Faktanya
  • Studi Terbaru Temukan Perubahan Fungsi Otak Saat Hamil yang Sebabkan Pregnancy Brain

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Leave a comment