Telkomsel Libatkan Lebih Banyak Sentuhan AI untuk Kelola Jaringan pada 2025
Bisnis.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) akan melibatkan lebih banyak teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam tata kelola jaringan pada 2025. Teknologi AI menghadirkan efisiensi dan mendorong penggelaran jaringan yang lebih terukur.
VP Network Digitalization and Security Telkomsel Ari Sondang Widyanto Sibarani mengatakan perusahaan akan meningkatkan peran AI dalam tata kelola jaringan tahun depan.
Saat ini pada beberapa skenario, AI telah berkontribusi hingga di atas 50% dalam pengelolaan jaringan. Namun, skenario lainnya, AI hanya berkontribusi sekitar 50% atau di bawah itu.
Baca Juga : Natal dan Tahun Baru, Telkomsel Siaga Optimalkan 5.705 BTS di Jatim dan Bali
“Telkomsel akan melakukan peningkatan secara terukur. Skenario base yang masih banyak dilakukan secara manual akan dieliminasi. Sementara itu skenario base yang sudah tinggi di atas 50%, akan ditingkatkan lagi sehingga terjadi balance secara keseluruhan,” kata Ari kepada Bisnis, dikutip Jumat (27/12/2024).
Ari menambahkan untuk beberapa pengaturan jaringan yang sifatnya logical data stream dapat dimaksimalkan ke angka 90%. Namun untuk aktivitas di luar logical data stream, seperti pengaturan ketinggian menara dan lain sebagainya, belum akan berubah karena AI belum dapat masuk ke bagian itu.
Baca Juga : : Telkomsel Gabung Travel Alliance, 158 Juta Pelanggan Berpeluang Diskon Hotel
“Tetapi perubahan sudut antena itu bisa dilakukan electrical. Kami sebut itu sebagai remote electrical tile – analisis terhadap problem bisa pakai AI, tetapi eksekusi penggantiannya tidak mungkin dilakukan oleh mesin,” kata Ari.
Adapun tujuan dari pengutan pemanfaatan AI di jaringan karena Telkomsel ingin mendapatkan produktivitas dari engineer sehingga lebih baik lagi, terutama untuk mengerjakan bisnis Telkomsel di sisi broadband dan enterprise.
Baca Juga : : Telkomsel DCE 2024: Tingkatkan UKM lewat Digitalisasi dan AI
Di sisi lain, Telkomsel juga berharap implementasi AI dapat meningkatan arus pendapatan atau menekan ongkos pengeluaran. AI membantu Telkomsel dalam menjalankan sistem dengan otomatis, dari yang sebelumnya harus mengandalkan tenaga manusia.
“Produktivitas kalau kemarin banyak pekerja yang fokus pada hal-hal yang bersifat manual sekarang mereka satu engineer bisa fokus pada 5 BTS. Lebih banyak. Sangat berdampak optimalisasi ongkos kita,” kata Ari.
Sebelumnya, Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan penggelaran yang lebih efektif tersebut terjadi karena Telkomsel dapat mengetahui lokasi dengan potensi pengembalian investasi (IRR) terbaik.
AI membantu memberikan komponen penilaian yang lebih banyak dan lengkap dibandingkan sebelumnya. Sebagai contoh, pembangunan di titik A dapat menghasilkan pendapatan 2x lebih besar dari titik B karena sejumlah faktor yang datanya diperoleh dari AI.
Sayangnya, Indra tidak memberitahu peningkatan nilai IRR dampak dari penerapan AI di sisi perencanaan penggelaran jaringan.
“Implementasi Hyper AI, baik dari sisi operasional jaringan maupun dari sisi interaksi dengan pelanggan, telah memungkinkan kami menghadirkan layanan yang lebih efisien, jaringan yang lebih andal, dan kenyamanan pelanggan yang lebih baik,” kata Indra.
Untuk diketahui, Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp85,2 triliun pada kuartal III/2024. Telkomsel menjadi tulang punggung bisnis Telkom Group dengan kontribusi pendapatan sebesar 76% dari total pendapatan Rp112,2 triliun yang dicetak PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.