Waspada Gangguan Kejiwaan, Begini Ciri-ciri Gejala Awal ODGJ

Gangguan kejiwaan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, terutama genetik dan lingkungan. Kenali ciri-ciri gejala gangguan kejiwaan berikut ini..

Waspada Gangguan Kejiwaan, Begini Ciri-ciri Gejala Awal ODGJ

sumut.jpnn.com, MEDAN - Gangguan kejiwaan adalah sindrom yang memengaruhi pikirian, perasaan, dan perilkau seseorang sehingga menyebabkan disfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Gangguan kesehatan jiwa ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor terutama genetik dan lingkungan.

Lalu, bagaimana mengenali gejala awal orang dengan gangguan jiwa? Simak penjelasan dari psikolog klinis berikut ini.

Ella Titis Wahyuniansari, psikolog klinis dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya menjelaskan ciri-ciri gejala awal orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), baik yang level ringan maupun berat.

Dia menyebut secara umum gejala awal yang dialami ODGJ adalah perubahan perilaku maupun emosi yang secara tiba-tiba dan cenderung ekstrem.

“Biasanya tanda-tanda awal itu ada yang sedihnya berkepanjangan, mengalami sedih sepanjang waktu atau justru senang terus gitu tanpa sebab, kemudian bisa juga mendadak kebingungan terus, atau tidak mampu konsentrasi, selalu gelisah pengennya mondar-mandir,” kata Ella di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (15/2) malam.

Ella menjelaskan gejala lain yang bisa dilihat dari seseorang yang terindikasi ODGJ adalah mendadak takut bertemu dengan orang lain, mengurung diri di kamar dan enggan beraktivitas lain.

“Biasanya dia menarik diri, cenderung lebih pendiam di kamar, nggak mau aktivitas, perilakunya aneh gitu ya, kadang-kadang jendela ditutup semua, jangan sampai ada cahaya yang masuk gitu,” kata Ella.

Selain itu, lanjutnya, seorang penderita ODGJ juga bisa menunjukkan gejala awal seperti tidak mampu mengatasi kegiatan atau tanggung jawab yang biasa dilakukan setiaphari, misalnya makan, mandi, dan tidur teratur.

Dalam gejala yang ekstrem, lanjut dia, pasien ODGJ bahkan memperlihatkan kondisi halusinasi, waham, atau delusi. Ia menjelaskan, gejala seperti itu biasa ditemukan pada pasien ODGJ dengan level berat sehingga pasien meyakini dunia khayalan sebagai realitasnya.

“Kalau dia ODGJ dengan level berat, bahkan bisa mendadak agresif, marah, berlaku kekerasan yang dominan dan sulit dikendalikan, terus bisa juga ada keinginan untuk bunuh diri,” ujarnya.

Sementara untuk faktor penyebabnya, Ella menjelaskan ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi individu hingga mengalami gangguan jiwa, mulai dari faktor genetik, paparan lingkungan hingga ketidakseimbangan cairan kimiawi dalam otak.

Untuk itu, ia menyarankan untuk segera memeriksakan individu dengan gejala seperti di atas ke layanan kesehatan psikiatri agar yang bersangkutan secepatnya mendapatkan pengobatan sebelum terlambat.(antara/jpnn)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow