Tak Hanya Maruarar Sirait, Inilah Sederet Kader PDIP yang Hengkang Jelang Pemilu 2024

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP kehilangan sejumlah kadernya jelang Pemilu 2024. Siapa saja mereka?

Tak Hanya Maruarar Sirait, Inilah Sederet Kader PDIP yang Hengkang Jelang Pemilu 2024

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kehilangan sejumlah kader menjelang Pemilu 2024. Kebanyakan dari mereka yang meninggalkan partai karena dipecat setelah melakukan pelanggaran. Sementara yang lain keluar karena beda haluan. Lantas, siapa saja kader PDIP yang hengkang jelang Pemilu 2024?

1. Murad Ismail

PDIP punya aturan internal, yakni keluarga kader yang terjun ke politik tak lain partai. Pada Mei 2023, Gubernur Maluku Murad Ismail dinilai membiarkan istrinya, Widya Pratiwi, yang sebelumnya kader PDIP, pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN). Murad, yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Maluku, dipanggil oleh DPP PDIP atas pelanggaran tersebut.

Namun, kata Kepala Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat, dalam rapat klarifikasi, Murad justru bertindak arogan dengan menggebrak meja dan berteriak-teriak saat partai menjelaskan aturan satu keluarga tidak boleh beda partai. Bahkan Gubernur Maluku itu disebut keluar pergi saat rapat tengah berlangsung.

“Kami sudah melaporkan ini kepada rapat pleno DPP partai dan partai memutuskan untuk memberhentikan Murad sebagai Ketua DPD karena melanggar ketentuan partai,” kata Djarot di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Mei 2023.

Djarot menyebut Murad tak hanya dipecat dari jabatannya selaku Ketua DPD PDIP Maluku, tetapi juga dikeluarkan dari partai. Pihaknya mengatakan pemberhentian Murad menjadi pertanda bahwa partainya tidak akan segan menegakkan aturan. Apalagi, Murad menunjukkan sikap arogan saat partai coba mengonfirmasi ihwal pelanggaran aturan tersebut.

“Ini menunjukkan kader partai dilarang untuk melakukan tindakan yang kurang terpuji, kalau melakukan itu (marah-marah) pada kita seperti itu, bagaimana dia akan melakukan hal yang jauh lebih hebat pada rakyatnya?” kata eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

2. Cinta Mega

Anggota DPRD DKI Jakarta, Cinta Mega, menjadi perbincangan publik pada Juli tahun lalu. Pasalnya, kader PDIP itu diduga memainkan gim slot judi online saat Rapat Paripurna Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (P2APBD) Tahun Anggaran 2022 oleh Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono berlangsung pada Kamis, 20 Juli 2023.

Berdasarkan pengamatan Tempo di lokasi, Cinta Mega yang mengenakan blazer pink sudah memainkan gim di iPad ketika rapat dibuka oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani. Dia masih terlihat bermain gim saat Heru Budi membacakan laporan APBD. Tindakan Cinta juga terekam dalam siaran langsung YouTube DPRD DKI Jakarta.

Akibat ulahnya, Ketua DPD PDIP Jakarta, Ady Wijaya, menyatakan Cinta Mega akan dicoret dari daftar calon legislatif pada Pemilu 2024 mendatang. Selain mencoret nama Cinta Mega dalam daftar caleg PDIP untuk Pemilu 2024, rapat pleno DPD PDIP Jakarta juga memecat Cinta Mega sebagai anggota DPRD DKI. Ia akan diganti melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW).

Kemudian pada Agustus 2023, Cinta Mega resmi dipecat dari keanggotaan PDIP setelah dipergoki bermain gim saat rapat paripurna dewan tersebut. Sekretaris DPD PDIP DKI Gembong Warsono mengatakan pemecatan Cinta sesuai keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP pada Senin, 14 Agustus 2023.

“Bu Cinta Mega sudah dipecat. Itu keputusan DPP. Suratnya saya terima dua hari yang lalu,” kata Gembong Warsono kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023, seperti dikutip dari Antara.

3. Budiman Sudjatmiko

Pada September tahun lalu, PDIP juga memecat kader seniornya, Budiman Sudjatmiko, karena dinilai membelot. Pemecatan Budiman disampaikan lewat surat sebagaimana diungkapkannya kepada Tempo. Pemecatan PDIP terhadap dirinya, kata dia, menjadi pengakhiran dari satu episode dalam hidupnya. Namun di sisi lain, dia akan memulai episode berikutnya.

“Saya cuma mau bilang bahwa saya sudah menerima suratnya dan terima kasih untuk semuanya,” kata Budiman melalui pesan WhatsApp pada Kamis malam, 24 Agustus 2023.

Pemecatan itu buntut Budiman secara resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto untuk maju pada Pilpres 2024 dalam acara deklarasi Prabowo Budiman Bersatu atau Prabu di Semarang, Jumat, 18 Agustus 2023. Ketika itu Budiman mengaku siap mengambil risiko atas keputusan tersebut. Dia mengajak semua pihak untuk menatap masa depan supaya lebih cerah.

“Kita lupa jika ada masa depan. Oleh karena itu, kita harus melihat ke masa depan, sesekali kita bisa melihat ke belakang,” kata Budiman.

Langkah Budiman menuai kecaman dari rekan satu partainya. Pasalnya, PDIP sudah mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden yang akan mereka usung pada Pilpres 2024. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, pada hari yang sama, menyatakan mereka akan memutuskan hukuman secepatnya. Menurut Hasto, hanya ada dua pilihan untuk Budiman, dipecat atau mundur dari PDIP.

4. Gibran Rakabuming Raka

Kader PDIP Gibran Rakabuming Raka dideklarasikan oleh Koalisi Indonesia Maju atau KIM sebagai cawapresnya Prabowo Subianto pada Ahad, 22 Oktober 2023. Langkah Gibran tersebut tentu berseberangan dengan keputusan PDIP yang telah mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai capres-cawapres.

Gibran disebut telah menemui Puan Maharani untuk pamit maju sebagai cawapres dari koalisi seberang. Puan menyatakan Gibran saat bertemu dengannya tak menyerahkan Kartu Tanda Anggota atau KTA PDIP maupun menyatakan mundur. Sejumlah pihak pun mendesak Wali Kota Solo itu untuk mundur dari PDIP seiring lambatnya keputusan sanksi dari partai.

Usut punya usut, ternyata putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu sudah disanksi namun secara tertutup alias tak dipublikasikan. Hal itu diungkapkan oleh Politikus PDIP Masinton Pasaribu. Sanksi itu, kata dia, Gibran dipecat alias sudah tidak lagi jadi kader PDIP. “Iya (tertutup),” kata Masinton kepada media saat ditemui di Jakarta Selatan, Ahad, 29 Oktober 2023.

5. Bobby Nasution

Tak lama setelah pemecatan Gibran, pada Oktober 2023. PDIP juga memecat Bobby Nasution. Menantu Jokowi sekaligus Wali Kota Medan itu didepak dari PDIP setelah menyatakan dukungan kepada Prabowo-Gibran. Bobby resmi dikeluarkan sebagai kader PDIP melalui surat bernomor 217/IN/DP-29.B-26.B/XI/2023 tertanda Ketua DPC PDIP Kota Medan Hasyim dan Sekretaris Roby Barus pada 10 November 2023.

“Muhammad Bobby Afif Nasution telah terbukti melakukan tindakan pelanggaran Kode Etik dan Disiplin Anggota Partai dengan tidak mematuhi peraturan dan keputusan partai karena mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung oleh partai politik lain,” tulis surat DPC PDIP Kota Medan yang diterima Tempo pada Selasa, 14 November 2023.

Bobby Nasution sebelumnya secara terang-terangan menyatakan dukungan ke pasangan capres-cawapres KIM, Prabowo-Gibran. Dukungan itu disampaikan menantu Jokowi ini lewat organisasi Barisan Pengusaha Pejuang. Bobby mengatakan Prabowo adalah sosok yang berintegritas.

“Sosok Pak Prabowo yang menjadi panutan bagi kami bagaimana jiwa ksatria yang ditunjukkan kepada kami, jiwa dan integritas yang dimiliki selama berkarier ini menjadi poin yang bisa kami pelajari,” kata dia dalam sambutannya di acara Deklarasi Barisan Pengusaha Pejuang di Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu, 8 November 2023.

6. Maruarar Sirait

Terbaru, politikus Maruarar Sirait menyatakan mundur dari PDIP pada Senin, 15 Januari 2024. Ara, demikian Maruarar akrab disapa, beralasan mundurnya dari partai banteng itu karena memilih mengikuti langkah Jokowi. “Dan sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDI Perjuangan hari ini,” kata Maruarar di depan Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin malam.

Muruar memberikan penjelasan soal mengakhiri karier politik di PDIP saat ia berada di dalam mobil. Kepada wartawan, dia mengakui sudah menemui Utut Adianto, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP dan politisi lainnya, seperti Rudianto Tjen. Dia mengakui keputusan mundur dari partai berlambang banteng itu sudah melalui diskusi dengan orang-orang internal partai.

Maruarar tak menjawab akan berlabuh ke partai mana setelah angkat kaki dari PDIP. Namun ia mengatakan akan bergabung mengikuti Presiden Joko Widodo atau Jokowi. “Dan saya memilih mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia kepercayaan publiknya,” ucap Ara.

RIRI RAHAYU | ADIL AL HASAN | IKHSAN RELIUBUN | M. JULNIS FIRMANSYAH | TIKA AYU

Pilihan Editor: Hasto Kunjungi Keluarga Kader PDIP Sleman yang Tewas Dianiaya: Dulu Berjuang untuk Jokowi

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow