Jake Paul Kalahkan Mike Tyson, Simak Komentar Keduanya setelah Jalani Duel 8 Ronde
TEMPO.CO, Jakarta – Jake Paul mengalahkan legenda tinju Mike Tyson dengan keputusan angka mutlak dalam pertarungan kelas berat di Texas, Sabtu WIB, 16 November 2024.
Pertarungan antara petinju berusia 27 tahun itu, yang dulunya merupakan influencer media, melawan Tyson, mantan juara kelas berat yang sudah berusia 58 tahun, disiarkan langsung oleh Netflix. Duel ini juga disaksikan puluhan ribu penonton yang memadati AT&T Stadium di Arlington.
Para penggemar tersebut sebagian besar kecewa karena Tyson terlihat benar-benar termakan usia. Ia tidak pernah benar-benar mampu melancarkan serangan berbahaya terhadap lawannya yang lebih muda 31 tahun itu. Ia hanya mendaratkan 18 pukulan, sedangkan Paul 78.
Jake Paul tetap memuji Mike Tyson seusai pertarungan itu. “Pertama dan terutama, Mike Tyson – merupakan suatu kehormatan untuk bisa melawannya,” kata dia. “Pertarungan) Itu sesulit dan sekeras yang saya bayangkan.”
Mike Tyson, yang mengenakan penyangga lutut, tidak pernah memberikan perlawanan berarti setelah digoyahkan oleh beberapa pukulan tangan kiri pada ronde ketiga. Tetapi ia mampu bertahan hingga ronde kedelapan usai.
Dia mengaku setelah pertandingan bahwa dia berjuang melawan cedera kaki. “Ya, tapi saya tidak bisa menggunakan itu sebagai alasan. Kalau saya melakukannya, saya tidak akan berada di sini,” kata Tyson.
“Saya tahu dia petarung yang bagus. Dia sudah siap, saya datang untuk bertarung. Saya tidak membuktikan apapun kepada siapa pun, hanya kepada diri saya sendiri. Saya bukan orang yang hidup untuk menyenangkan dunia. Saya hanya senang dengan apa yang bisa saya lakukan.”
Tyson, salah satu juara kelas berat paling ditakuti sepanjang masa pada masa kejayaannya di akhir 1980-an dan awal tahun 1990-an, baru pertama kali bertanding secara profesional dalam hampir 20 tahun. Ia tidak berkomitmen ketika ditanya apakah ia akan kembali ke atas ring lagi.
“Saya tidak tahu. Tergantung situasinya,” katanya.
Jake Paul, yang kini memiliki rekor 11-1, mengatakan dia sekarang dapat melawan siapa pun yang dia inginkan, bahkan mungkin petarung Meksiko Canelo Alvarez.
“Ini adalah acara terbesar, lebih dari 120 juta orang menonton di Netflix. Kami membuat situs itu lumpuh, acara tinju AS terbesar, US$ 20 juta, dalam sejarah AS, dan semua orang menjadi yang berikutnya dalam daftar,” kata dia.
Taylor Mengalahkan Serrano
Pada parta utama lain malam itu, petinju putri Katie Taylor dari Irlandia mempertahankan gelar kelas ringan supernya dengan mengalahkan Amanda Serrano dari Puerto Riko. Namun, kemenangan dengan angka mutlak itu cukup kontroversial karena diraih setelah tandukan yang membuat lawan terluka.
Serrano terus merangsek sepanjang pertarungan tetapi kepala mereka saling beradu keras di awal pertarungan, mengakibatkan luka dalam di mata kanan Serrano. Wasit kemudian mengurangi satu poin dari Taylor karena dianggap menanduk lawannya.
Pada akhirnya, ketiga juri memberi nilai 95-94 untuk Taylor, yang membantah tuduhan dari sudut Serrano bahwa ia bertarung secara kotor. Taylor juga memenangi pertemuan sebelumnya antara pasangan itu di Madison Square Garden, New York pada bulan April 2022. Ia mengatakan akan ada pertemuan ketiga di antara mereka.
REUTERS
Pilihan Editor: Jadwal MotoGP Barcelona 2024 Sabtu 16 November: Jorge Martin Berpeluang Jadi Juara Dunia