Informasi Terpercaya Masa Kini

Rapor Merah di Olimpiade Paris 2024 Buat Tim Ad Hoc Langsung Tatap Los Angeles 2028, Regenerasi Pemain Jadi Tantangan Terbesar

0 31

BOLASPORT.COM – Setelah hasil minor di Olimpiade Paris 2024, Tim Ad Hoc PBSI langsung mempersiapkan diri menatap Olimpiade Los Angeles 2028.

Hal tersebut disampaikan oleh Humas Tim Ad Hoc PBSI, Yuni Kartika, yang menyadari bahwa persiapan bulu tangkis Tanah Air mesti segera dilakukan dari sekarang.

Rapor bulu tangkis Indonesia memang sedang tidak baik-baik saja.

Target medali emas yang biasanya jadi tradisi cabor bulu tangkis kembali terputus, menyamai sejarah kelam di Olimpiade London 2012.

Satu-satunya kabar baik adalah masih ada satu medali perunggu yang diraih oleh tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung.

Baca Juga: Kritik An Se-young untuk PBSI-nya Korea Selatan Picu Investigasi dari Komite Olahraga dan Olimpiade Negeri Ginseng

Persiapan PBSI dalam menatap Olimpiade Paris 2024 memang terkesan mendadak.

Tim Ad Hoc baru dibentuk dan diumumkan secara resmi pada awal tahun ini.

Demi tidak mengulang kesalahan tersebut, Yuni Kartika menegaskan bahwa sekarang tim Ad Hoc akan mempersiapkan sedari awal.

Pihak mereka telah menyusun kerangka pikiran untuk menatap prestasi lebih baik di Olimpiade Los Angeles 2028.

“Pastinya harus diteruskan karena ini adalah pattern yang positif, walaupun secara waktu mepet (dengan Olimpiade Paris 2024),” kata Yuni dikutip BolaSport.com dari Antaranews.

“Setelah Munas dan adanya kepengurusan baru, rekomendasi ini akan kami sampaikan.”

“Ini pattern yang baik untuk diteruskan dan idealnya sudah mulai dilakukan dari sekarang.”

“Itu karena di tahun 2028 mungkin saja bukan ini (pemain-pemain yang akan bertanding),” tambahnya.

Tantangan terbesar PBSI sekarang adalah mempersiapkan regenerasi dalam empat tahun ke depan.

Ya, selesainya Olimpiade Paris 2024 ini seperti menandai lahirnya generasi baru.

Sejumlah wakil-wakil andalan Indonesia saat ini, sudah banyak yang akan menyentuh usia kepala tiga pada tahun 2028.

Di tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie masing-masing akan berumur 31 tahun dan 30 tahun pada saat itu.

Beralih ke ganda, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto yang menjadi tulang punggung sudah berusia 33 tahun dan 32 tahun saat Los Angeles 2028 bergulir.

“Ada faktor umur (bagi pemain senior) di tahun 2028,” ujar Yuni.

“Ini menjadi PR besar buat kami untuk mencari (dan mempersiapkan untuk (Olimpiade) 2028 secara realistis baik dari umur maupun pencapaiannya,” pungkas Yuni.

Sementara tentang Gregoria, Yuni melihat peluang.

Akan berusia 29 tahun saat Olimpiade Los Angeles berlangsung, Jorji perlu menjaga konsitensi dan kondisi untuk hasil lebih baik.

“Kalau dari hasil, tidak ada evaluasi untuk Gregoria karena ini memang hasil baik dan melewati target yang ditentukan,” kata Yuni yang juga mantan pemain tunggal putri.

“Ke depannya pun semakin yakin bahwa akan banyak pemain senior (dunia) yang retired setelah Olimpiade, sehingga harapan Gregoria untuk masuk ke Top 5 dan Top 3 terbuka.

“Semoga dia lebih fit dan jangan sampai cedera.”

“Kami akan evaluasi per sektor, terutama fokus ke tunggal dan ganda putra yang memang diharapkan bisa meraih medali,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Rexy Mainaky Bantah Tinggalkan BAM, Gercep Langsung Pikirkan Bulu Tangkis Malaysia di Olimpiade Los Angeles 2028

Leave a comment