Nike Akan PHK 1.600 Karyawan, Apa Saja Pemicunya?

Nike akan memangkas lebih dari 1.600 karyawan atau sekitar 2 persen dari total tenaga kerjanya. Apa sebabnya?

Nike Akan PHK 1.600 Karyawan, Apa Saja Pemicunya?

TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa pakaian olahraga dunia Nike akan memangkas lebih dari 1.600 karyawan atau sekitar 2 persen dari total tenaga kerjanya. Keputusan ini diambil di antaranya karena permintaan sepatu yang merosot dan membuat laba perusahaan anjlok.

Adapun harga sewa dan suku bunga yang lebih tinggi mengakibatkan pelanggan mengurangi pengeluaran mereka untuk barang-barang berharga tinggi. "Sehingga perusahaan-perusahaan pakaian olahraga seperti Nike dan Adidas membuka tab baru yang memperingatkan para peretail untuk mengurangi pesanan mereka melalui saluran grosir," dikutip dari Reuters, pada Senin, 19 Februari 2024.

Pada Desember 2023, Nike mengungkapkan rencana penghematan senilai US$ 2 miliar selama tiga tahun ke depan. Rencana tersebut mencakup pengetatan pasokan beberapa produk dan pengurangan lapisan manajemen.

Pemangkasan biaya akan mencakup sekitar US$ 400 juta hingga US$ 450 juta untuk biaya pesangon karyawan pada kuartal ketiga. Pada 32 Mei 2023, Nike memiliki sekitar 83.700 karyawan.

"Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan Nike di tengah kekhawatiran bahwa permintaan semakin melemah," kata Direktur GlobalData, Neil Saunders.

Rencana PHK ini pertama kali dikabarkan oleh Wall Street Journal. PHK diperkirakan dimulai pada Jumat kemarin, sedangkan tahap kedua akan selesai pada akhir kuartal ini. Meskipun demikian, PHK diperkirakan tak akan berdampak pada karyawan di toko-toko dan pusat-pusat distribusi atau karyawan yang berada di tim inovasinya.

Selain itu, Nike juga telah kalah bersaing dari merek-merek baru seperti Decker Outdoors dan Hoka and On Holding. Nike kehilangan beberapa ruang rak retail, karena pelanggan lebih memilih sepatu lari dengan gaya yang menarik dan inovatif.

"Nike juga ingin berinvestasi lebih banyak di bidang-bidang seperti olahraga lari agar dapat meraih pangsa pasar. Untuk itu, perlu menyeimbangkan pengeluaran tambahan dengan beberapa pengurangan di tempat lain," kata Saunders.

REUTERS

Pilihan Editor: Perkembangan Teknologi AI Kian Masif, TKN Prabowo - Gibran: Kita Perlu Siapkan Pekerja

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow