Informasi Terpercaya Masa Kini

Mengenal Diet GLP-1 yang Diprediksi Bakal Tren di 2025

0 2

Bunda ingin mencoba tren diet yang sedang berkembang? Mungkin metode diet GLP-1 sesuai dengan kebutuhan Bunda.

Jelang memasuki tahun 2025, tren diet terus berkembang seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat. Setelah 2024 diramaikan oleh berbagai metode diet seperti diet timun, metode 90-30-50 yang populer di Amerika Serikat, hingga diet Tiongkok yang diklaim mampu menurunkan berat badan secara signifikan, kini muncul prediksi baru mengenai diet yang akan menjadi favorit tahun depan.

Salah satu metode diet yang diperkirakan akan mencuri perhatian adalah diet GLP-1. Diet ini terinspirasi oleh penggunaan obat diabetes seperti Ozempic yang mengandung hormon GLP-1 (Glucagon-Like Peptide-1).

Hormon tersebut berfungsi memberikan sinyal kenyang ke otak sehingga membantu seseorang mengatur pola makan dan menurunkan berat badan dengan lebih efektif.

Baca Juga : 5 Cara Diet Anti Gagal dari Ahli Gizi, BB Ideal dan Tubuh Sehat

Yuk mengenal lebih dekat dengan diet GLP-1. 

Apa itu diet GLP-1?

Mengutip dari Healthline, diet GLP-1 mengacu pada pola makan yang mendukung efektivitas obat GLP-1 (glucagon-like peptide-1), awalnya digunakan untuk pengobatan diabetes tipe 2. Dalam beberapa tahun terakhir, obat ini juga disetujui oleh FDA untuk menangani obesitas, menjadikannya pilihan menarik bagi banyak orang yang ingin mengelola berat badan sekaligus meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Obat GLP-1, seperti semaglutide dan liraglutide dosis tinggi, bekerja dengan meniru hormon GLP-1 alami di tubuh. Hormon ini berfungsi untuk mengatur kadar gula darah dengan merangsang pelepasan insulin, mengurangi sekresi glukagon, dan memperlambat pengosongan lambung.

Meski demikian, efektivitas obat ini dapat ditingkatkan melalui pola makan yang seimbang sehingga diet GLP-1 menjadi pendukung penting dalam terapi tersebut.

Menerapkan diet GLP-1 berarti fokus pada makanan sehat yang minim proses. Pola makan juga menitikberatkan pada konsumsi serat tinggi, lemak sehat, dan sayuran, serta membatasi makanan yang dapat memicu lonjakan gula darah secara cepat.

Dengan mengadopsi diet GLP-1, Bunda tidak hanya mendukung pengobatan tapi juga berkontribusi pada peningkatan kesehatan jangka panjang.

Pola makan untuk diet GLP-1

Diet GLP-1 mengutamakan konsumsi makanan utuh yang kaya nutrisi. Ada beberapa makanan yang dianjurkan dan sebaiknya dihindari.

Makanan yang dianjurkan dikonsumsi saat diet GLP-1

1. Telur: sumber protein dan lemak tak jenuh tunggal yang dapat memicu pelepasan GLP-1 dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

2. Lemak sehat: alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun kaya akan lemak tak jenuh yang mendukung kesehatan otak dan produksi hormon.

3. Biji-bijian utuh: oat, beras cokelat, dan quinoa kaya serat yang membantu pencernaan dan mengatur kadar gula darah.

4. Buah berry: blueberry dan strawberry mengandung antioksidan tinggi yang dapat menurunkan inflamasi dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

5. Legum: kacang-kacangan, lentil, dan buncis kaya serat dan protein, membantu pencernaan serta mengatur gula darah.

6. Sayuran: brokoli, wortel, dan kubis Brussel rendah kalori tetapi kaya serat, mendukung pelepasan GLP-1.

7. Sayuran berdaun hijau: bayam, kale, mengandung serat, vitamin, dan mineral penting untuk kesehatan.

Makanan yang perlu dihindari

1. Makanan dan minuman manis: jus, soda, dan alkohol dapat memicu lonjakan gula darah.

2. Karbohidrat olahan: roti putih dan pasta yang mengandung indeks glikemik tinggi.

3. makanan tinggi lemak jenuh: Membatasi konsumsi makanan berlemak tinggi dapat membantu menjaga kesehatan metabolisme.

Manfaat diet GLP-1

Mengadopsi diet GLP-1 tidak hanya bermanfaat bagi Bunda yang ingin menurunkan berat badan tapi juga penderita diabetes tipe 2. Penelitian menunjukkan bahwa hormon GLP-1 dapat membantu mengontrol kadar gula darah dengan cara;

  • Merangsang pelepasan insulin.
  • Mengurangi sekresi glukagon.
  • Memperlambat pengosongan lambung sehingga memperpanjang rasa kenyang.

Metode ini juga diakui sebagai salah satu cara aman untuk menurunkan berat badan secara bertahap, tanpa harus menjalani program diet ekstrem.

Tips menjalani diet GLP-1

Berikut tips menjalani diet GLP-1.

1. Konsumsi makanan dalam porsi kecil

Makanlah dalam porsi kecil namun sering untuk menjaga metabolisme tubuh tetap aktif. Hindari makan besar yang dapat memicu efek samping gastrointestinal seperti kembung atau mual.

Mengutip Health Central, mengonsumsi makanan kecil yang kaya nutrisi lebih sering sepanjang hari dapat membantu memastikan asupan nutrisi penting yang cukup, sekaligus menurunkan risiko masalah gastrointestinal.

2. Tetap terhidrasi

Minum air putih minimal 8 gelas sehari untuk mendukung metabolisme tubuh dan membantu hormon GLP-1 bekerja lebih efektif. Bunda juga bisa mengonsumsi teh herbal tanpa gula sebagai variasi.

Minum banyak air dapat meminimalkan jenis kelelahan dan pusing yang menyertai obat-obatan ini. Selain itu, cairan membantu melunakkan gerakan usus, membuatnya lebih mudah dikeluarkan, yang membantu meringankan efek samping seperti sembelit dan kembung.

3. Jalan santai setelah makan

Lakukan aktivitas ringan seperti berjalan selama 10 sampai 15 menit setelah makan untuk membantu pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

4. Hindari makan sebelum tidur

Bunda juga harus memastikan memiliki setidaknya beberapa jam antara makan malam dan waktu tidur.

Itu karena berbaring tepat setelah makan dapat meningkatkan kemungkinan refluks asam bagi orang yang menjalani GLP-1.

Prediksi Tren Diet 2025

Selain diet GLP-1, diet rendah gula dan intermittent fasting (IF) kemungkinan besar tetap populer di 2025. Meski demikian, apa pun metode diet yang dipilih, penting untuk tetap memprioritaskan kesehatan dan tidak tergoda oleh hasil instan.

Pilihan Redaksi

  • Jus Wortel Efektif Turunkan BB, Ini Cara Membuat dan Waktu Terbaik Meminumnya
  • 5 Cara Diet Influencer TikTok yang Sukses Pangkas BB 68 Kg
  • Cerita Tasya Kamila Sukses Diet Turunkan BB 12 Kg Usai Melahirkan Anak Kedua, Begini Tipsnya Bun

Konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli gizi atau dokter untuk memastikan metode yang dipilih sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Leave a comment