Siapa Saja Anggota Keluarga yang Sebaiknya Diberi THR dan Berapa Nominalnya? Ini Saran Perencana Keuangan
KOMPAS.com – Memberikan tunjangan hari raya (THR) menjadi kultur yang biasa dilakukan masyarakat Islam di Indonesia saat perayaan Hari Raya.
Pada lingkup pemerintahan, THR diberikan dari perusahaan, instansi, atau dinas terkait kepada para karyawannya selama hari raya Lebaran.
Sementara dalam lingkup keluarga, THR sering dibagikan kepada sanak saudara sebagai simbol kebahagiaan dan kebersamaan.
Namun, terkadang pemberi THR bingung siapa saja orang yang cocok atau berhak diberikan THR serta nominal uang pemberiannya agar tidak menyulikan keuangan semasa Hari Raya Idul Fitri.
Lantas, bagaimana cara menentukan penerima THR dan nominal uang yang tepat untuk diberikan sebagai panduan THR Lebaran 2025?
Baca juga: Hilal Bukan Sembarang Hilal, Promo Ini Bagi-bagi Paket Umrah Gratis, Voucer THR, Voucer Belanja, sampai iPhone 15
Orang yang cocok terima THR lebaran
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group, Andi Nugroho, mengatakan pemberian THR sebenarnya bukan hal yang wajib dilakukan.
“THR enggak wajib kita berikan karena itu hanya sekadar tali asih menjaga silaturahmi dan merupakan kultur budaya masyarakat,” tuturnya saat dimintai pandangan Kompas.com, Kamis (20/3/2025).
Selain itu, dia menekankan, tidak ada konsekuensi apa pun jika seseorang tidak memberikan THR. Sebab, tidak ada ketentuan yang mewajibkan pemberian THR.
Meski begitu, Andi mengakui orang yang tidak memberikan THR berpotensi mendapatkan ejekan, cibiran, atau omongan dari orang-orang di sekitarnya yang tidak menerima THR, termasuk anggota keluarga besar.
Dia menjelaskan, pemberian THR sebaiknya ditujukan secara personal kepada orang-orang terdekat. Contohnya, THR diberikan ke orang tua, sanak saudara, dan keponakan-keponakan.
Namun, lanjutnya, ada juga orang yang membagikan THR ke paman, tante, tetangga, bahkan membuka rumah bagi masyarakat umum.
“Menurut saya, itu yang diberikan THR secara personal tadi dan juga harus melihat situasi dan kondisi,” tegas Andi.
Menurutnya, pemberi THR sebaiknya mengurungkan niatnya memberikan uang tali asih kepada orang tua atau keponakan anak dari keluarga yang lebih kaya darinya.
Dia menekankan, THR lebih baik hanya diberikan seara personal setidaknya kepada keluarga inti seperti ayah, ibu, kakak, atau adik. Daftar ini bisa pula ditambah keponakan.
Sebelum membagikan THR, Andi mengimbau kepada siapa saja untuk mempertimbangkan jumlah uang yang akan dikeluarkan agar tidak berlebihan.
“Kita punya budget-nya, enggak? Punya dananya enggak? Jangan sampai bela-belain kasih THR ke banyak orang tapi budget-nya terbatas banget,” tegas Andi.
Dia mencontohkan, jumlah penerima THR yang banyak membuat nominal uang yang akan diberikan sebaiknya dikurangi. Ini agar mencegah anggaran yang dikeluarkan untuk THR terlalu tinggi.
Baca juga: Tips Mengelola THR Lebaran Agar Tidak Boncos Ala Perencana Keuangan
Nominal THR yang bisa diberikan
Andi melanjutkan, nominal uang yang diberikan untuk THR perlu disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki dan jumlah penerimanya.
“Contoh, kalau saya, mau kasih THR yang paling besar ke orang tua. Kedua terbesar, baru ke keponakan-keponakan,” tuturnya.
Namun, Andi pun mempertimbangkan keluarga dari keponakan yang diberi THR. Keponakan dari keluarga menengah ke bawah akan mendapat THR dengan nominal lebih besar daripada keponakan dari keluarga kaya.
Sementara itu, dia menyatakan, THR dengan nominal paling kecil bisa diberikan ke tetangga atau masyarakat umum, misalnya Rp 10.000-an.
Keponakan jauh atau keponakan yang masih berusia balita juga dapat diberi THR dengan nominal kecil seperti Rp 10.000.
“Nominal THR tergantung kemampuan kita memberinya. Pastikan kebutuhan kita sudah tercukupi sebelumnya,” kata dia.
“Ingin memberikan THR besar namun dananya enggak ada, kebutuhan banyak, ya enggak bisa memberikan THR gede juga,” lanjut Andi.
Dia menambahkan, anggaran yang dimiliki, kultur memberikan THR, serta lingkungan masyarakat di sekitar akan menjadi hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat akan memberikan THR pada hari raya seperti Lebaran.