Informasi Terpercaya Masa Kini

5 Penyebab Makin Tua Makin Mudah Gemuk dan Susah Turun Berat Badan

0 1

Bunda merasa susah menurunkan berat badan tidak seperti masih muda dahulu? Mungkin penyebabnya bukan makanan melainkan alasan lain terkait bertambahnya usia. 

Menurunkan atau menjaga berat badan mungkin tidak pernah menjadi masalah besar sebelumnya. Namun sekarang angka timbangan tak kunjung turun, terutama setelah punya anak.

Hal ini bisa membuat Bunda frustrasi, tapi sebenarnya Bunda tidak sendirian! Seiring bertambahnya usia, tubuh kita memang tidak merespon upaya penurunan berat badan dengan cara yang sama dan ada penjelasan ilmiah di baliknya.

Berdasarkan tinjauan dari Agency for Healthcare Research and Quality, Bunda cenderung mengalami penambahan berat badan alami sekitar 0,5 hingga 1 kg per tahun seiring bertambahnya usia. Meski terdengar sedikit, akumulasi ini bisa berujung pada obesitas.

Baca Juga : Cara Diet Aurel Hermansyah yang Bikin BB Turun 15 Kg

Dokter Craig Primack, seorang spesialis obesitas dari Scottsdale Weight Loss Center, Arizona, menyatakan bahwa meskipun tidak semua akan mengalami obesitas, hampir setiap orang akan merasa semakin sulit menjaga atau menurunkan berat badan seiring bertambahnya usia.

“Kejadian obesitas mulai meningkat pada usia 20-an dan mencapai puncaknya pada usia 40 hingga 59 tahun, lalu sedikit menurun setelah usia 60,” kata Craig dilansir dari Everyday Health.

Meski demikian, tidak semua orang akan obesitas seiring bertambahnya usia. Faktor genetika dan gaya hidup juga bisa menjadi pemicunya. 

Mari memahami penyebab makin tua makin mudah gemuk dan susah turun berat badan.

Penyebab Bunda mudah gemuk seiring bertambahnya usia

Otot, hormon, metabolisme, serta sistem tubuh lainnya akan berubah seiring bertambahnya usia. Berikut lima penyebab utama yang membuat berat badan semakin sulit diturunkan saat usia semakin tua.

1. Kehilangan massa otot

Setelah usia 30, massa otot cenderung menurun 3 persen hingga 8 persen per dekade, menurut National Institutes of Health (NIH). Kondisi ini disebut sarcopenia yang juga bisa diperburuk jika Bunda kurang aktif karena masalah kesehatan, seperti radang sendi atau cedera.

Otot membakar lebih banyak kalori dibandingkan lemak bahkan saat tubuh beristirahat. Jika tidak rutin berlatih angkat beban untuk menjaga dan membangun otot, tubuh akan membutuhkan lebih sedikit kalori yang menyebabkan kenaikan berat badan jika Bunda tetap makan dalam jumlah yang sama seperti saat masih muda.

Kebanyakan orang tidak akan menyesuaikan kalori, Bunda. Mereka terus makan dalam jumlah yang sama tapi karena memiliki lebih sedikit massa otot untuk membakar kalori tersebut dan lebih sedikit aktivitas. Akhirnya mereka bertambah berat badan seiring berjalannya waktu.

2. Perubahan hormon

Laki-laki dan perempuan sama-sama mengalami perubahan hormon yang memengaruhi berat badan. Pada perempuan, menopause yang terjadi di usia 45 hingga 55 tahun menyebabkan penurunan estrogen. Ini menyebabkan lemak lebih mudah tersimpan di sekitar perut.

Hal tersebut kemudian meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, hingga diabetes tipe 2. Sementara itu, pria mengalami penurunan testosteron setelah usia 40 tahun yang menyebabkan penurunan kekuatan otot dan kemampuan tubuh membakar kalori.

3. Metabolisme lebih lambat

Penurunan massa otot juga berdampak pada metabolisme. Semakin sedikit otot yang dimiliki, semakin lambat proses pembakaran kalori dalam tubuh. Selain itu, banyak orang yang semakin kurang aktif seiring bertambahnya usia yang semakin memperlambat metabolisme.

Beberapa kondisi kesehatan, seperti hipotiroidisme juga lebih umum terjadi seiring bertambahnya usia yang tentu mempengaruhi metabolisme.

4. Sibuk dengan pekerjaan

Di usia 40-an dan 50-an, karier cenderung berada di puncaknya yang seringkali membuat Bunda kurang bergerak. Bekerja di kantor selama berjam-jam, ditambah dengan perjalanan pulang pergi, mengurangi waktu untuk berolahraga.

Bunda mungkin juga merasa terlalu sibuk untuk istirahat makan siang sehingga meningkatkan kemungkinan akan memesan makanan padat kalori.

Stres kerja juga bisa memicu hormon kortisol yang menyebabkan peningkatan hormon ghrelin sehingga makan lebih banyak.

5. Perubahan gaya hidup yang signifikan

Memulai keluarga atau mengurus anak bisa membuat jadwal latihan dan waktu untuk menjaga pola makan sehat terganggu. Hal ini menyebabkan beberapa orang kesulitan menemukan waktu untuk diri sendiri sehingga berat badan perlahan naik.

Tips tetap ramping meski usia bertambah 

  • Rutin latihan kekuatan untuk menjaga massa otot.
  • Mengatur makan seimbang yang rendah kalori dan tinggi serat.
  • Mengelola stres dengan baik untuk mengurangi keinginan makan berlebihan.
  • Menjaga gaya hidup aktif walaupun jadwal sibuk.

Pilihan Redaksi

  • Menu Diet Tasyi Athasyia Berhasil Turunkan Berat Badan 10 Kg dalam 2,5 Bulan
  • 6 Menu Makanan Diet Park Shin Hye, Sukses Bikin Pangling
  • Lagi Musim, Ini Cara Konsumsi Mangga untuk Diet dan Waktu Makan Terbaiknya

Dengan perubahan yang tepat, menurunkan berat badan tetap bisa dilakukan meski usia semakin bertambah.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Leave a comment