Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki membuat ribuan orang mengungsi, bandara ditutup dan sekolah diliburkan – ‘Abu belerang banyak, gemuruh kuat, kami takut gunung meledak’

Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi untuk pertama kalinya sejak dua dekade lalu, membuat lebih dari 2.000 mengungsi.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki membuat ribuan orang mengungsi, bandara ditutup dan sekolah diliburkan – ‘Abu belerang banyak, gemuruh kuat, kami takut gunung meledak’

Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi dalam beberapa hari terakhir membuat lebih dari 2.000 orang mengungsi.

Sebagian pengungsi mengaku membutuhkan makanan, obat-obatan dan air bersih.

"Untuk makanan nasi sudah ada, tapi mau makan ada [lauk] dengan apa?” kata seorang pengungsi.

Menurut laporan PVMBG, gunung yang memiliki ketinggian 1.584 mdpl, mengalami peningkatan aktivitas sejak awal Desember 2023.

Ketika pergantian tahun, statusnya naik menjadi ‘Siaga’ di mana masyarakat diperingatkan tidak melakukan aktivitas di radius tiga kilometer dari pusat erupsi.

Cici Uran, 35 tahun, warga Desa Dulipali di Flores Timur sudah beberapa hari ini terpaksa tidur di kebun orang dengan tenda terpal, menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Desa Dulipali berjarak sekitar empat kilometer dari puncak gunung. Sementara tempat pengungsiannya berada di dalam kebun, sekitar 500 meter dari tempat tinggal Cici.

“Abu belerangnya banyak, gemuruh kuat, kami takut gunungnya meledak,” kata ibu yang membawa serta tiga anaknya ke pengungsian sementara yang dibangun warga secara mandiri.

“Anaknya tiga, bapak tua, anjing dua ekor saya bawa semua. Bawa dengan binatang karena mereka itu melindungi kita,” tambah Cici.

Petrus Kadesoge, ayah Cici yang ikut serta dalam rombongan pengungsi dari Desa Dulipali, mengatakan saat ini ada sekitar 400 orang yang berada di lokasi pengungsian mandiri ini. Kebanyakan adalah perempuan, anak kecil dan lanjut usia.

“Di sini banyak anak kecil, orang tua cacat, mata buta, stroke, banyak di sini,” kata Petrus.

Pria 62 tahun ini juga mengatakan sejauh ini lokasi pengungsian lebih aman dari debu karena angin bertiup ke arah barat. Tapi selama beberapa hari mengungsi logistik berupa makanan sudah mulai menipis.

“Lalu, untuk makanan nasi sudah ada, tapi mau makan ada [lauk] dengan apa? Saat ini penuh dengan debu belerang. Jadi kalau mereka ada tawarkan. Tolong perhatikan kami,” kata Petrus. Ia menambahkan, selain makanan, pengungsi di sini juga memerlukan obat-obatan dan air bersih.

Menurut Petrus, dalam waktu dekat pengungsi yang berada di kebun ini akan dipindahkan ke Desa Konga yang jaraknya enam kilometer dari pusat gunung.

Masih bertahan di rumah

Sementara itu Jaka, warga Desa Boru di Flores Timur membagikan foto yang menggambarkan abu vulkanik tebal yang menyelimuti jalan-jalan di daerahnya. Jarak lokasi tempat tinggalnya jauh lebih aman dari Desa Boru, yaitu sekitar enam kilometer dari puncak gunung.

“Di sini masih erupsi, banyak debu-debu juga jadi warga merasa terganggu karena hujan tidak turun-turun,” kata Jaka kepada BBC News Indonesia, Rabu (03/01).

Menurutnya, Gunung Lewotobi Laki-laki sudah beberapa hari terkahir mengeluarkan “kayak suara petir”.

Arus pengungsi, kata dia, terjadi bertepatan dengan pergantian tahun 2024 di mana warga yang berada di radius dua kilometer dari puncak gunung berbondong-bondong turun ke arah Desa Boru.

Saat itu, Jaka telah menungsikan istri dan dua anaknya yang masih kecil ke Maumere di Kabupaten Sikka.

“Abunya beterbangan, anginnya kencang, cepat saya ungsikan karena kan takutnya ke [kesehatan] pernapasan, paru-paru. Karena ada [anak] yang satu masih TK, yang satu delapan bulan,” katanya.

Ia masih bertahan di Desa Boru karena harus menjaga tokonya. Tapi kemungkinan, akan mengambil langkah menyusul istri dan anaknya jika kondisi gunung mengancam.

Berdasarkan laporan sementara Tim Relawan Kaji Cepat PMI Flores Timur, setidaknya terdapat 2.254 orang yang mengungsi.

Ketuanya, Yosep Arnold Lado mengatakan para pengungsi ini tersebar di kantor Camat Wulanggitang (544),SD Katolik Kemiri (134), Credit Union Remaja Hokeng (46), Koramil Boru (23), SMP Negeri Wulanggitang (61).

"Ada juga yang mengungsi ke rumah warga, di Desa Boru ada 393 orang, Desa Boru Kedang 274 orang, Desa Pululera 193 orang dan Desa Hewa 455 jiwa," ujar Arnold, seperti dikutip dari Kompas.

Sekolah libur dan bandara tutup

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki ini setidaknya berdampak pada dua kecamatan di Flores Timur, yaitu kecamatan Ile Bura dan Kecamatan Wulanggitang.

Pihak Dinas Pendidikan setempat mengatakan akan melibur sekolah sampai beberapa hari ke depan, sambil memperhatikan kondisi terkini status Gunung Lewotobi Laki-laki.

Baca Juga:

  • Gunung Marapi erupsi: Jumlah korban meninggal 23 jiwa, pencarian dihentikan
  • Pelajaran pahit dari erupsi Gunung Marapi: Letusan 'tiba-tiba' dan prosedur keselamatan 'diabaikan'
  • Gunung bawah laut di perairan Pacitan, Jawa Timur - bagaimana dampaknya terhadap aktivitas kegempaan?

Sementara itu, Bandara Frans Seda Maumere di Kabupaten Sikka akan ditutup sementara waktu sejak Senin (01/01). Namun, belum diketahui waktu dibuka kembali.

"Kalau sudah tidak terdampak lagi, kami akan buka lagi," kata Kepala Kantor UPBU Kelas II Bandara Frans Seda Maumere, Partahian Panjaitan, seperti dikutip Antara.

Bagaimana status gunung sejauh ini?

Dari pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), selama periode 1 – 30 Desember tercatat lima kali gempa Letusan/Erupsi, 44 kali gempa Hembusan, tiga kali Harmonik, satu kali gempa Tremor Non-Harmonik.

Selain itu, pantauan lembaga ini juga merekam tujuh kali gempa Tornillo, 20 kali gempa Vulkanik Dangkal, 113 kali gempa Vulkanik Dalam, 42 kali gempa Tektonik Lokal, 79 kali gempa Tektonik Jauh dan Gempa Tremor Menerus dengan amplitude maksimal 2 – 5.1 mm.

"Pada tanggal 1 Januari 2024 pukul 00.03 WITA terjadi peningkatan gempa Tremor Menerus dengan amplitude mencapai 7mm,” tulis laporan PVMBG.

Lalu pukul 04:00 WITA di tahun baru 2024, Gunung Api Lewotobi Laki-laki naik status dari level II (Waspada) ke level III (Siaga). Artinya, terjadi peningkatan aktivitas erupsi yang harus dipatuhi tidak boleh ada aktivitas apapun dalam radius tiga kilometer dari pusat gunung.

"Potensi bahaya yang dapat terjadi adalah erupsi eksplosif dengan jarak lontaran material erupsi lebih dari tiga km.

Aktivitas erupsi yang lebih kuat dapat menyebabkan longsoran pada bagian rekahan dan dapat menyebabkan terjadinya awan panas dengan jarak luncur dapat mencapai empat km ke arah barat laut, utara, dan selatan tenggara,” tambah laporan PVMBG.

Seperti apa karakter Lewotobi Laki-laki

Selain Gunung Api Lewotobi Laki-laki, terdapat tiga gunung aktif lainnya di Flores Timur, yaitu Gunung Lewotobi Perempuan, Gunung Leraboleng, dan Gunung Iliboleng.

Menurut Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, gunung dengan ketinggian lebih dari 1.584 mdpl ini terakhir kali mengalami erupsi pada 2004.

"Lewotobi Laki-laki pernah mengalami 22 kali erupsi, yang terakhirnya di 2004," katanya kepada BBC News Indonesia.

Erupsi Gunung Lewotobi identik dengan letusan abu, dan bersumber dari kawah utama. Namun, kali ini erupsinya berbeda dari sebelum-sebelumnya: terdapat rekahan baru yang muncul di badan gunung bagian utara barat laut, dan ada letusan baru pada 1 Januari 2024 di sisi selatan tenggara.

"Artinya, kita tidak bisa memastikan letusan itu akan terjadi di sisi mana," tambah Herman.

Ia melanjutkan, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki nampaknya masih belum surut dalam waktu dekat.

"Potensi-potensi erupsi masih ada, karena gempa tremor masih terekam, ada gempa-gempa vulkanik yang dominan masih tinggi," katanya.

Selain itu, Herman masih belum bisa memastikan apakah erupsi Lewotobi Laki-laki ini akan berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap Lewotobi Perempuan yang jaraknya satu kilometer.

"Tapi untuk gunung lainnya seperti Leraboleng, itu tidak ada pengaruhnya," katanya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow