Informasi Terpercaya Masa Kini

Cina Mulai Pekerjakan Robot Manusia di Pabrik, Efisiensi Industri

0 3

Cina mulai menguji coba penggunaan robot berbentuk manusia atau humanoid di pabrik. Hal ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan efisiensi produksi industri.

Robot-robot manusia itu dirancang untuk menangani tugas-tugas berat dan kompleks yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia.

Di Provinsi Guangdong, robot humanoid LeadIn D1 mulai menarik perhatian, karena memiliki kapasitas beban lengan ganda hingga 40 kilogram dan dirancang dengan struktur bionik yang menyerupai kerangka dan otot manusia.

Dengan teknologi tersebut, LeadIn D1 mampu melakukan tugas seperti mengangkat beban berat, menangani material, dan memuat barang dalam proses produksi.

Menurut perwakilan Guangzhou Li Gong Industry, LeadIn D1 dijadwalkan akan digunakan di jalur produksi pada kuartal kedua. Robot ini akan dipekerjakan di berbagai industri, termasuk kedirgantaraan, perangkat medis, dan ilmu kehidupan.

Kemampuan robot manusia LeadIn D1 melacak progres produksi, menangani dan merakit material di jalur produksi diharapkan dapat mengoptimalkan sistem manufaktur berbasis digital.

Selain LeadIn D1, robot humanoid dari seri GRx Fourier diuji coba di pabrik otomotif di Shanghai. Robot ini ditugaskan untuk memasang komponen tegangan tinggi dan melakukan operasi dengan presisi tinggi. 

Model terbaru, GR-2 memiliki tinggi 175 cm, berat 63 kg, dan masa pakai baterai hingga dua jam. Dengan tangan yang lebih fleksibel, GR-2 dapat menangani tugas-tugas kompleks yang membutuhkan ketelitian tinggi.

Tidak hanya di industri, robot humanoid mulai digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tiangong, robot humanoid berukuran penuh pertama yang sepenuhnya digerakkan oleh tenaga listrik, telah diuji di berbagai kondisi medan seperti lereng, rumput, kerikil, dan pasir.

Sejak diperkenalkan pada April 2024, Tiangong telah digunakan dalam tugas pengambilan dan penempatan barang di gudang serta patroli di pembangkit listrik.

Sebagai bentuk uji coba lebih lanjut, puluhan robot humanoid akan berpartisipasi dalam setengah maraton di distrik Daxing, Beijing, pada April 2025. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan algoritme gerak dan struktur tubuh robot agar lebih kompatibel dengan berbagai tugas di masa depan.

“Sebelum robot humanoid memasuki pabrik, banyak robot industri sudah ada di jalur produksi otomatis China,” kata peneliti dari Akademi Ilmu Sosial Beijing Wang Peng, dikutip dari Global Times, pekan lalu (18/3). 

Wang menyatakan robot humanoid memiliki potensi besar dalam dunia industri, karena fleksibilitas yang menyerupai manusia. Tidak seperti robot industri tradisional yang lebih terbatas pada tugas tertentu seperti pengelasan dan perakitan, robot humanoid dapat bekerja di lingkungan yang lebih kompleks, seperti menaiki tangga atau beroperasi di ruang sempit.

Ke depan, robot humanoid dan robot industri diprediksi bekerja secara komplementer dalam lingkungan manufaktur. Dengan kemampuan belajar dan adaptasi yang terus meningkat, robot humanoid berpotensi menjadi bagian integral dari industri dan kehidupan sehari-hari di masa mendatang.

Leave a comment