JAKARTA, KOMPAS.TV – Isu direct license atau izin langsung sebagai bagian dari skema royalti musik kini menjadi perbincangan hangat di kalangan musisi Indonesia. Banyak penyanyi baru yang terkejut dengan aturan ini, yang mewajibkan mereka meminta izin langsung kepada pencipta lagu sebelum membawakan sebuah karya dalam pertunjukan.
Vokalis GIGI, Armand Maulana, menilai bahwa polemik ini bukanlah sesuatu yang muncul secara tiba-tiba, melainkan akumulasi dari kekecewaan para komposer terhadap sistem royalti yang dinilai tidak berjalan dengan adil.
“Persoalan ini sudah lama terjadi, bukan sesuatu yang baru muncul sekarang,” ujar Armand saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2025) mengutip Kompas.com.
Menurut Armand, banyak pencipta lagu yang merasa hak mereka belum sepenuhnya terpenuhi. Akibatnya, mereka mengusulkan mekanisme baru dalam perizinan lagu melalui direct license.
Baca Juga: Melly Goeslaw Santai di Rumah, Tiba-Tiba Uang Masuk dari Royalti! Berapa Sih Nominalnya?
“Ini hasil dari akumulasi kekecewaan selama bertahun-tahun. Para komposer merasa sistem yang ada tidak berpihak kepada mereka, sehingga mereka mengusulkan skema baru,” jelasnya.
Sebagai penyanyi, Armand memahami kebingungan yang dirasakan oleh rekan-rekannya di industri musik. Pasalnya, skema perizinan lagu yang telah berjalan selama bertahun-tahun kini harus berubah secara tiba-tiba.
“Penyanyi itu ujung tombak yang membawakan karya para pencipta lagu. Wajar kalau banyak yang kaget dengan aturan baru ini,” tambahnya.
Baca Juga: Denny Chasmala Kecewa: Lyodra dan Andien Nyanyikan Lagu Saya tanpa Izin!
Meskipun banyak musisi masih bingung dengan penerapan direct license, Armand menegaskan bahwa setiap perubahan memang membutuhkan waktu untuk penyesuaian.
“Setiap sistem baru pasti butuh adaptasi. Sama seperti di kehidupan lain, ketika ada aturan baru, pasti ada proses penyesuaian,” tutupnya.
Dengan munculnya direct license, para musisi kini harus lebih memahami aturan perizinan agar tidak menyalahi hak pencipta lagu.