Bukan Konglomerat, Ini 9 Naga yang Sesungguhnya
Kowloon: Kota Sembilan Naga yang Sesungguhnya
Setiap kali berkunjung ke Hong Kong, saya lebih banyak blusukan dan menginap di kawasan Kowloon. Sebagaimana diketahui, bahwa Hongkong SAR sendiri terdiri dari tiga daerah yaitu Hongkong Island, Kowloon dan New Territories.
Kowloon , kawasan ikonik di Hong Kong, dikenal dengan sejarahnya yang unik, budaya yang kaya, dan perkembangan urban yang pesat. Dari legenda tentang sembilan naga hingga kota tanpa hukum Kowloon Walled City, kawasan ini penuh dengan cerita dan ksah yang menarik.
Namun, di Indonesia, istilah “Sembilan Naga” justru memiliki makna berbeda, sering dikaitkan dengan konglomerat besar yang menguasai ekonomi. Mengapa bisa begitu? Mari kita telusuri kisah asli Kowloon, kota sembilan naga yang sesungguhnya, beserta distrik-distrik yang membentuknya.
Kowloon: Dari Legenda Hingga Kota Modern
Nama Kowloon dalam bahasa Kanton, (Gau Lung), berarti “Sembilan Naga.” Menurut legenda, ketika seorang kaisar Dinasti Song Selatan melarikan diri ke wilayah ini, ia melihat pegunungan yang menjulang dan menyebutnya sebagai “delapan naga.” Seorang penasihatnya mengoreksi, menambahkan bahwa sang kaisar sendiri adalah naga kesembilan.
Sejak itu, wilayah ini dikenal sebagai Kowloon, atau Sembilan Naga.
Secara administratif, Kowloon terbagi menjadi lima distrik utama:
1.Kowloon City
2.Kwun Tong
3.Sham Shui Po
4.Wong Tai Sin
5.Yau Tsim Mong
Masing-masing memiliki karakteristik unik yang menjadikannya bagian penting dari Hong Kong.
Mengenal Distrik-Distrik di Kowloon
1. Kowloon City: Jejak Sejarah yang Tersisa
Dulu, kawasan ini terkenal karena Kowloon Walled City, sebuah kompleks kumuh tanpa hukum yang dihancurkan pada 1993. Kini, area tersebut menjadi Kowloon Walled City Park, taman yang menampilkan arsitektur Tiongkok klasik. Saya masih ingat pertama kali blusukan ke Kowloon City sekitar tahun 1980 dan merasakan betapa serunya kawasan itu dulu.
Di Kowloon City juga terdapat bekas lokasi Bandara Kai Tak, yang pernah menjadi salah satu bandara tersibuk dan paling menantang di dunia sebelum ditutup pada 1998. Kini, wilayah tersebut dikembangkan menjadi Kai Tak Cruise Terminal dan area bisnis baru.
Selain itu, Kowloon City dikenal dengan Little Thailand, kawasan yang dipenuhi restoran Thailand otentik, mencerminkan keberagaman budaya Hong Kong. Di sini juga ada restoran yang menyajikan tomyangung yang lezat.
2. Kwun Tong: Pusat Industri yang Berkembang
Kwun Tong dulunya adalah kawasan industri dengan banyak pabrik dan gudang. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, wilayah ini telah mengalami transformasi besar menjadi pusat bisnis dan kreatif, dengan proyek-proyek seperti Kwun Tong Promenade dan berbagai ruang kerja bersama bagi startup dan perusahaan teknologi.
Mall besar seperti APM menjadi destinasi belanja dan hiburan bagi warga lokal dan turis.
3. Sham Shui Po: Surga Barang Murah dan Nostalgia Hong Kong Lama
Sham Shui Po terkenal dengan pasar elektronik dan pakaian murah, seperti Golden Computer Arcade dan Ap Liu Street Market, tempat berburu gadget bekas dan aksesoris murah.
Wilayah ini juga dikenal sebagai pusat budaya dengan tempat-tempat seperti Jockey Club Creative Arts Centre (JCCAC), yang menampilkan karya seniman lokal.
4. Wong Tai Sin: Pusat Spiritual dan Ramalan
Distrik ini terkenal karena Kuil Wong Tai Sin, salah satu kuil paling populer di Hong Kong. Kuil ini didedikasikan untuk Dewa Wong Tai Sin, yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit dan memberi keberuntungan. Banyak pengunjung datang untuk melakukan ramalan di kuil ini.
Selain itu, Wong Tai Sin juga memiliki Lion Rock Hill, tempat hiking terkenal dengan pemandangan spektakuler Kowloon dan Pulau Hong Kong.
5. Yau Tsim Mong: Jantung Pariwisata Kowloon
Yau Tsim Mong mencakup tiga kawasan terkenal: Yau Ma Tei, Tsim Sha Tsui (TST), dan Mong Kok.
*Tsim Sha Tsui (TST): Kawasan ini adalah pusat turis dengan banyak hotel, mal besar seperti Harbour City, serta Avenue of Stars yang menampilkan patung Bruce Lee.
*Mong Kok: Tempat yang tak pernah tidur, terkenal dengan pasar malam, Sneakers Street, dan Langham Place Mall.
*Yau Ma Tei: Dikenal dengan Temple Street Night Market dan Yau Ma Tei Theatre, pusat opera Kanton tua yang masih beroperasi.
Di distrik ini juga terdapat Stasiun Kowloon dan Nathan Road, jalan utama yang membentang dari TST hingga Sham Shui Po.
Kai Tak: Bandara Legendaris yang Kini Tinggal Kenangan
Sebelum ada Bandara Internasional Hong Kong di Chek Lap Kok, Kowloon memiliki bandara legendaris Kai Tak. Bandara ini terkenal dengan pendaratan dramatisnya, di mana pilot harus bermanuver tajam di antara gedung-gedung tinggi sebelum menyentuh landasan.
Kai Tak ditutup pada 1998, dan lahannya kini dikembangkan menjadi Kai Tak Cruise Terminal dan area bisnis baru. Namun, bagi para penggemar penerbangan, kenangan Kai Tak tetap melekat sebagai salah satu bandara paling menantang di dunia.
Mengapa “Sembilan Naga” di Indonesia Berubah Makna?
Di Indonesia, istilah “Sembilan Naga” sering dikaitkan dengan kelompok konglomerat besar yang menguasai sektor ekonomi. Padahal, istilah ini tidak ada hubungannya dengan Kowloon di Hong Kong.
Beberapa teori asal-usul istilah ini:
1.Angka 9 dalam budaya Tionghoa sering dikaitkan dengan keberuntungan dan kekuasaan.
2.Pada era Orde Baru, muncul kelompok pengusaha besar yang memiliki hubungan dekat dengan pemerintah.
3.Istilah ini dipopulerkan oleh media dan politisi untuk menggambarkan jaringan oligarki ekonomi.
Yang menarik, di Hong Kong sendiri, tidak ada istilah “Sembilan Naga” yang merujuk pada kelompok konglomerat. Istilah ini murni berasal dari sejarah Kowloon dan tidak ada kaitannya dengan dunia bisnis atau politik.
Dari Sembilan Naga ke Masa Depan Kowloon
Kowloon hari ini terus berkembang menjadi pusat bisnis, budaya, dan wisata. Dengan proyek-proyek baru seperti West Kowloon Cultural District dan pengembangan sekitar Kai Tak, kawasan ini semakin menarik perhatian dunia.
Namun, di balik modernisasi, Kowloon tetap mempertahankan sejarahnya yang unik. Dari legenda sembilan naga hingga kisah Kowloon Walled City, kawasan ini adalah bukti bagaimana Hong Kong terus berkembang tanpa melupakan akar budayanya.
Jadi, jika suatu hari Anda berkunjung ke Hong Kong, jangan hanya menjelajahi Pulau Hong Kong. Datanglah ke Kowloon, kota sembilan naga yang sesungguhnya.