Informasi Terpercaya Masa Kini

Transistor 2D dari China Bisa Jadi Kunci Prosesor Tercepat di Dunia

0 8

KOMPAS.com – Para peneliti di China mengembangkan sebuah transistor baru tanpa silikon yang diklaim mampu meningkatkan performa prosesor hingga 40% lebih cepat dari prosesor terbaik saat ini, serta menghemat daya hingga 10%. Temuan ini dipublikasikan pada 13 Februari 2025 di jurnal ilmiah Nature dan disebut sebagai terobosan besar dalam dunia teknologi chip.

Menurut laporan dari South China Morning Post (SCMP), tim peneliti dari Universitas Peking (Peking University/PKU) mengembangkan transistor dua dimensi (2D) berbasis bismuth oxyselenide, tanpa menggunakan bahan silikon seperti biasanya.

Profesor Hailin Peng, ketua tim peneliti dari PKU, menyatakan: “Jika inovasi chip berbasis material yang sudah ada dianggap sebagai ‘jalan pintas’, maka pengembangan transistor berbasis material 2D ini bisa dibilang ‘ganti jalur’.”

Baca juga: Chip Baru China 1 Kuadriliun Kali Lebih Cepat dari Superkomputer Terkuat

Apa Itu Transistor 2D GAAFET?

Transistor ini menggunakan arsitektur GAAFET (Gate-All-Around Field-Effect Transistor) — yang berarti bagian gate membungkus sumber listrik (source) dari empat sisi, bukan hanya tiga seperti desain FinFET konvensional.

Desain ini memberikan keuntungan besar karena:

  • Kontrol elektrostatik lebih baik → mengurangi kehilangan energi akibat pelepasan listrik statis.
  • Arus lebih kuat dan waktu saklar lebih cepat → membuat prosesor bisa bekerja lebih efisien dan cepat.

Transistor ini juga sangat tipis (atomically thin) karena dibuat dari material 2D, menjadikannya lebih fleksibel dan tidak mudah rapuh dibandingkan dengan silikon tradisional.

Keunggulan Material Bismuth

Penggunaan bismuth oxyselenide sebagai material utama memberikan sejumlah kelebihan:

  • Mobilitas pembawa muatan lebih tinggi → elektron bisa bergerak lebih cepat saat dialiri listrik.
  • Konstanta dielektrik tinggi → menyimpan energi listrik lebih baik, meningkatkan efisiensi chip.

Jika transistor ini bisa diintegrasikan ke dalam chip secara massal, China berpotensi melampaui produsen chip besar seperti Intel dari AS. Selain itu, karena tidak bergantung pada teknologi berbasis silikon, China bisa menghindari pembatasan ekspor chip canggih dari AS dan mengembangkan jalur manufaktur sendiri yang benar-benar baru.

Dengan inovasi ini, dunia teknologi semikonduktor mungkin akan menyaksikan perubahan besar dalam waktu dekat — bukan hanya dari sisi kecepatan dan efisiensi, tapi juga dari sisi geopolitik dan industri global chip.

Baca juga: China Ciptakan AI yang Mampu Mengambil Keputusan Sendiri

Leave a comment