Informasi Terpercaya Masa Kini

Orang yang Berhak Menerima Zakat Disebut Apa?

0 3

Zakat merupakan salah satu kewajiban mulia dalam Islam dengan tujuan untuk membantu orang-orang membutuhkan dan menyucikan harta orang yang menunaikannya. Namun, tidak semua orang bisa menerima zakat. 

Dalam Islam, ada golongan tertentu yang berhak menerima zakat. Perlu diketahui, bahwa dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah menetapkan 8 golongan yang berhak menerima zakat. 

Masing-masing golongan memiliki kondisi yang berbeda, sehingga zakat harus diberikan secara tepat agar manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal. Lalu, orang yang berhak menerima zakat disebut apa? Berikut Popmama.com telah merangkum informasinya lebih detail. Simak yuk!

1. Orang yang berhak menerima zakat disebut apa?

Dalam Islam, orang yang berhak menerima zakat disebut mustahik, yaitu mereka yang memenuhi syarat tertentu untuk menerima zakat sesuai dengan ketentuan dalam Al-Qur’an dan hadis. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, para amil zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 60).

Ayat ini menjelaskan bahwa ada delapan golongan yang berhak menerima zakat. Mereka tidak hanya terdiri dari orang miskin, tetapi juga kelompok lain yang membutuhkan bantuan ekonomi atau dukungan dalam perjuangan Islam. Oleh karena itu, zakat harus disalurkan kepada mereka sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

2. Golongan orang-orang yang berhak menerima zakat dalam Islam

Berikut adalah delapan golongan yang berhak menerima zakat berdasarkan ayat dalam Al-Qur’an:

1. Fakir 

Orang yang tidak memiliki harta atau penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

2. Miskin 

Orang yang memiliki penghasilan, tetapi masih tidak mencukupi untuk kebutuhan dasar mereka.

3. Amil Zakat 

Orang yang bertugas mengelola, mengumpulkan, dan mendistribusikan zakat.

4. Muallaf 

Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan dukungan agar tetap teguh dalam keimanannya.

5. Riqab (budak atau hamba sahaya) 

Zakat dapat digunakan untuk membantu membebaskan budak atau orang yang terjerat dalam perbudakan zaman modern.

6. Gharimin (orang yang berhutang) 

Mereka yang memiliki utang besar dan tidak mampu melunasinya karena keadaan ekonomi yang sulit.

7. Fi Sabilillah 

Mereka yang berjuang di jalan Allah, termasuk pendakwah, pejuang Islam, atau kegiatan sosial yang bertujuan menegakkan agama.

8. Ibnu Sabil 

Musafir atau orang yang sedang dalam perjalanan jauh dan kehabisan bekal sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Setiap golongan ini memiliki hak yang berbeda dalam menerima zakat. Oleh karena itu, penyaluran zakat harus dilakukan dengan bijak agar benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.

3. Mengapa zakat harus diberikan kepada mustahik?

Zakat bukan hanya sekadar kewajiban ibadah, tetapi juga bentuk kepedulian sosial dalam Islam. Memberikan zakat kepada golongan mustahik memiliki beberapa manfaat, baik bagi penerima maupun pemberi zakat.

Pertama, zakat membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Dengan adanya zakat, mereka yang kurang mampu bisa mendapatkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga kesenjangan sosial dapat dikurangi.

Kedua, zakat juga menjadi cara untuk membersihkan harta dan jiwa. Rasulullah SAW bersabda:

“Sedekah tidak akan mengurangi harta, justru Allah akan menambah keberkahan padanya.” (HR. Muslim).

Artinya, zakat bukan hanya sekadar mengeluarkan sebagian harta, tetapi juga mendatangkan keberkahan bagi orang yang menunaikannya.

4. Cara mengetahui seseorang yang berhak menerima zakat

Menyalurkan zakat harus dilakukan dengan hati-hati agar benar-benar sampai kepada orang yang berhak. Ada beberapa cara untuk mengetahui apakah seseorang termasuk mustahik atau tidak.

Pertama, melihat kondisi ekonomi dan kebutuhan dasar orang tersebut. Jika seseorang hidup dalam kekurangan, tidak memiliki penghasilan tetap, atau kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, kemungkinan besar ia masuk dalam kategori fakir atau miskin.

Kedua, mengecek apakah seseorang memiliki utang yang tidak mampu dilunasi. Golongan gharimin adalah mereka yang berhutang untuk kebutuhan mendesak, seperti biaya kesehatan atau pendidikan, dan tidak memiliki kemampuan untuk membayarnya.

Ketiga, bisa juga dengan berkonsultasi dengan lembaga zakat terpercaya. Lembaga ini biasanya memiliki data tentang mustahik yang benar-benar membutuhkan bantuan, sehingga zakat bisa disalurkan dengan lebih tepat sasaran.

5. Tata cara nenyalurkan zakat kepada mustahik

Agar zakat bisa sampai kepada yang berhak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam menyalurkannya. Pertama, zakat bisa diberikan secara langsung kepada mustahik yang sudah dikenali, seperti tetangga fakir miskin atau keluarga yang membutuhkan. Cara ini memungkinkan pemberi zakat memastikan bahwa zakat diterima oleh orang yang tepat.

Kedua, zakat juga bisa disalurkan melalui lembaga zakat resmi. Lembaga ini memiliki sistem yang lebih terorganisir dalam mendistribusikan zakat sesuai syariat Islam. Selain itu, mereka juga memiliki data penerima zakat yang lebih akurat, sehingga zakat bisa diberikan kepada golongan mustahik yang benar-benar membutuhkan.

Terakhir, zakat juga bisa diberikan dalam berbagai bentuk, seperti uang tunai, sembako, atau kebutuhan lain sesuai dengan kebutuhan penerima. Yang terpenting adalah memastikan bahwa zakat diberikan sesuai ketentuan Islam agar manfaatnya bisa dirasakan secara optimal oleh mereka yang berhak.

Dengan memahami orang yang berhak menerima zakat disebut apa? Yaitu mustahik, kita bisa lebih bijak dalam menyalurkannya agar sesuai dengan syariat Islam. Setiap golongan memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga penyaluran zakat harus dilakukan dengan tepat agar manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal.

Baca juga

  • Doa Niat Zakat Fitrah Menjelang Hari Raya Idul Fitri agar Lebih Berkah
  • Bacaan Doa Niat Zakat Fitrah untuk Suami dan Istri
  • Bacaan Doa Niat Zakat Fitrah untuk Orang Lain
Leave a comment