Hubungan Kematian Tony Stark Dengan Kemunculan Doctor Doom di “Avengers: Doomsday”
Siapa yang tidak terkejut bahagia ketika Robert Downey Jr. (RDJ) diumumkan kembali ke Marvel Cinematic Universe (MCU) pada San Diego Comic-Con (SDCC) bulan Juli 2024 lalu? Saya termasuk yang paling heboh loh teriaknya. Well, kali ini RDJ tidak kembali memerankan Tony Stark/Iron Man yang karismatik, melainkan karakter penjahat super dengan kecerdasan luar biasa, yaitu Victor Von Doom alias Doctor Doom, pada film Avengers: Doomsday.
Avengers: Doomsday tidak hanya akan membawa kembali RDJ ke MCU, melainkan juga sutradara Russo Brothers dan penulis Stephen McFeely yang sebelumnya sukses dengan film Avengers: Infinity War (2018) dan Avengers: Endgame (2019). Doomsday dijadwalkan rilis pada tanggal 1 Mei 2026 untuk menggantikan rencana film Avengers: The Kang Dynasty, yang tadinya akan mengedepankan karakter Kang The Conqueror – diperankan oleh Jonathan Majors, sebagai musuh utama Avengers.
Pemilihan RDJ sebagai Doctor Doom bukan tanpa pertimbangan matang, guys. Pada wawancara eksklusif dengan saluran Youtube, Omelete, Russo Brothers mengungkapkan bahwa Kevin Feige (Presiden Marvel Studios) adalah orang di balik keputusan menghadirkan RDJ sebagai Doctor Doom. Lebih lanjut, sebagaimana dilansir pada laman situs Comic Books Resources (CBR), Joe Russo membeberkan bahwa RDJ sangat mendalami pengembangan karakter Doctor Doom, termasuk sampai ikut menulis latar belakang dan ide-ide kostumnya. Bahkan, RDJ sendiri yang mengajak Russo Brothers untuk menyutradarai Avengers: Doomsday dan sekuelnya, Avengers: Secret Wars (2027). Jadi, saya yakin bakal keren sih penampilan RDJ di Doomsday.
Ternyata, dari segi cerita, kemunculan RDJ sebagai Doctor Doom juga tidak kebetulan. Russo Brothers mengindikasikan bahwa kemunculan Doctor Doom punya hubungan dengan pengorbanan Tony Stark/Iron Man di Avengers: Endgame. Salah satu teori yang beredar menempatkan dreamwalking sebagai kemungkinan utama. Konsep ini pertama kali diperkenalkan pada film Doctor Strange in The Multiverse of Madness (2022). Di film itu, Wanda Maximoff/Scarlet Witch dari Bumi-616 melakukan dreamwalking untuk mengambil alih kendali pikiran dan tubuh Wanda Maximoff di Bumi-838.
Satu teori pendukung menyebutkan bahwa Doctor Doom di Doomsday berasal dari realita lain yang dihancurkan oleh Galactus – musuh utama Fantastic Four di film Fantastic Four: First Steps yang akan tayang pada tanggal 25 Juli 2025. Meski fisiknya tidak dapat selamat, Doctor Doom berhasil memindahkan kesadarannya ke Tony Stark melalui dreamwalking.
Teori lain bilang bahwa Tony Stark di film Endgame sebenarnya adalah Doctor Doom yang sudah dreamwalked ke pikiran dan tubuh Tony Stark. Oleh karena itu, Tony mampu dengan cepat menyelesaikan perhitungan terkait time travel hanya dalam waktu semalam. Kebetulan, time travel adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan yang dikuasai oleh Doctor Doom.
Ada juga teori yang bilang kalau Doctor Doom melakukan dreamwalking ke jasad Tony Stark. Bisa ya? Doctor Strange pernah melakukannya ketika merasuki jasad dirinya sendiri yang sudah membusuk seperti zombi di Bumi-838 untuk menghadapi Wanda Maximoff pada pertarungan terakhir.
Semua teori tersebut menarik, namun untuk bisa melakukan dreamwalking, Doctor Doom harus menggunakan buku Darkhold. Sedangkan, buku tersebut sudah dihancurkan oleh Scarlet Witch di seluruh multisemesta. Lalu, apakah ada teori lain? Saya punya!
Teori ini erat kaitannya dengan cerita Marvel’s Agents of SHIELD Season 5 dan 6. Di season 5, kita diperkenalkan dengan batu-batu monolith yang mampu mengendalikan ruang dan waktu. Kemudian, season 6 menjelaskan asal muasal monolith yang ternyata bernama Di’Allas tersebut. Selain ruang dan waktu, diperkenalkan pula satu batu lagi yang memiliki kemampuan penciptaan hanya berdasarkan pikiran dari penggunanya.
Akhir dari season 5 memperlihatkan Phil Coulson, Direktur SHIELD saat itu, meninggal dunia (lagi) akibat luka tusukan Loki di film Avengers (2012) yang kembali kambuh sebagai konsekuensi kesepakatan Coulson dengan Ghost Rider di season 4. Secara mengejutkan, season 6 menampilkan karakter baru bernama Sarge yang fisik dan DNA-nya cocok dengan milik Phil Coulson.
Kemunculan Sarge tersebut adalah buah hasil dari kombinasi kekuatan ketiga Di’Allas. Singkat cerita, Di’Allas menciptakan duplikat dari tubuh Coulson dan mengirimkannya melalui ruang dan waktu ke suatu dimensi tempat tinggal mahkluk tanpa wujud. Di sana, mahkluk bernama Pachakutiq merasuki duplikat tubuh Coulson dan lahirlah seorang Sarge dengan potensi kekuatan yang luar biasa.
Ketika hal itu terjadi, memori Coulson berbenturan dengan memori Sarge, sehingga dia memiliki memori yang samar. Dalam perjalanan ceritanya, terdapat beberapa momen di mana Sarge memperlihatkan perilaku seperti Coulson. Hal ini sempat memberikan harapan bagi beberapa agen SHIELD bahwa mereka bisa memisahkan Sarge dan Coulson. Tapi, pada akhirnya, Sarge justru menampilkan sisi jahatnya dan terpaksa dibunuh.
Avengers: Doomsday dapat menggunakan pendekatan ini meski Marvel’s Agents of SHIELD belum secara resmi diakui sebagai canon di MCU. Secara kronologi, lini masa Agents of SHIELD season 6 diyakini berada pada time jump 5 tahun sebelum event di Avengers: Endgame. Pada episode terakhir season 6, Di’Allas telah dihancurkan, tapi energinya akan tetap eksis.
Jadi, teorinya begini: setelah kabar Tony Stark meninggal dunia tersebar ke seluruh dunia, bisa dipastikan para penduduk Bumi merasa sangat kehilangan dan berharap Tony tetap hidup. Pikiran ini dimanifestasikan oleh energi Di’Allas dengan menciptakan duplikat tubuh Tony dan mengirimkannya melalui ruang dan waktu ke suatu semesta lain di mana Victor von Doom telah meninggal dunia dan rohnya kemudian merasuki tubuh Tony tersebut.
Melalui cerita ini, para penggemar – dan bahkan karakter-karakter di MCU – akan merasa familiar dengan karakter Doctor Doom, yang sedikit banyak akan memiliki kepribadian Tony Stark. Tetapi, mereka harus bersiap pula kehilangan Tony Stark untuk kedua kalinya. Anda siap? Cerita yang emosional bukan?