Dedi Mulyadi Rapat 5 Menit dengan Menteri PU, Keputusan Hajat Rakyat Ditetapkan
KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, pada Senin (24/3/2025).
Pertemuan tersebut membahas pembangunan pintu sementara dari Tol Cipali ke PT Subang Smartpolitan, yang merupakan kawasan industri tempat pabrik mobil listrik BYD beroperasi di Kabupaten Subang.
“Yang nanti ada rekrutmen tenaga kerja sebanyak 18.000 orang,” kata Dedi kepada Kompas.com dalam akun TikTok Dedi Mulyadi Official dan dikonfirmasi ulang Kompas.com, Senin (24/3/2025).
Baca juga: Rapat ala Dedi Mulyadi, 20 Menit Hasilkan 18.000 Lowongan Kerja di Pabrik Mobil BYD
Atas nama rakyat Jawa Barat, Dedi menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat atas dukungannya terhadap proyek tersebut. Sementara itu, Dody menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen mendukung kemajuan Jawa Barat.
“Selalu support dong,” ujar Dody.
Dalam kesempatan itu, Dedi juga mengingatkan masyarakat agar menjaga infrastruktur yang telah dibangun, termasuk jalan dan fasilitas umum. Ia juga menyoroti pentingnya tidak membuang sampah ke sungai guna mencegah pendangkalan dan risiko banjir.
“Sekarang kita (pemerintah provinsi) pusing nih,” kata Dedi.
Sebelumnya, Gubernur Dedi Mulyadi kembali menunjukkan efektivitas kepemimpinannya dengan rapat singkat yang berdampak besar. Dalam waktu kurang dari 20 menit, ia memastikan kesiapan tenaga kerja untuk pabrik BYD yang akan segera beroperasi di Subang. Pabrik ini membutuhkan 18.000 tenaga kerja, termasuk engineer dan teknisi elektronik.
“Kita baru saja rapat dengan pengelola kawasan industri. Pabrik BYD, pabrik mobil listrik, butuh 18.000 pekerja. Ini mencakup tenaga engineer dan elektronik. Tahun ini, kami siapkan,” ujar Dedi dalam sebuah video yang diunggah di media sosial dan dikonfirmasi oleh Kompas.com, Kamis (20/3/2025).
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen menyiapkan calon tenaga kerja, baik yang sudah memiliki keterampilan maupun yang masih membutuhkan pelatihan lebih lanjut. Koordinasi dengan pemerintah daerah terus dilakukan untuk memastikan kesiapan sumber daya manusia di Subang dan sekitarnya.
Dedi menekankan bahwa kesiapan tenaga kerja menjadi prioritas utama. Ia menginstruksikan Bupati Subang untuk melatih calon tenaga kerja dengan disiplin tinggi agar siap bersaing di industri otomotif listrik.
“Pak Bupati siapkan tenaga kerja, didik secara militer. Jangan kolokan. Tenaga kerja Subang itu pemberani, jangankan di Subang, di Arab dan Jepang juga bagus,” tegasnya.
Selain menyiapkan tenaga kerja, rapat kilat tersebut juga membahas infrastruktur pendukung, seperti kelistrikan, jaringan jalan, dan akses tol. Dedi memastikan bahwa koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah dilakukan untuk menyelesaikan kebutuhan aksesibilitas pabrik.
“Listrik, jaringan jalan, akses tol, pintu tol, kita sudah bicara dengan Menteri PU. Pokoknya, Jabar istimewa,” katanya.
Investasi besar ini membuka peluang kerja luas bagi masyarakat Jawa Barat sekaligus membantah anggapan bahwa lapangan pekerjaan sulit didapatkan. Dedi menegaskan bahwa yang dibutuhkan saat ini adalah kesiapan masyarakat untuk bekerja dengan baik.
“Jadi, tidak benar kalau dibilang sulit cari kerja. Yang ada itu adalah kesiapan masyarakat Jabar untuk bekerja dengan baik,” jelasnya.
Baca juga: Jalur Puncak Cianjur Macet di Depan Pasar Cipanas, Dedi Mulyadi: Harusnya Dua Jalur!
Ia juga menyoroti pentingnya pembebasan lahan yang dilakukan secara langsung dengan pemilik tanah tanpa keterlibatan calo guna menjaga harga tetap sesuai dan tidak membebani investor.
“Yang paling utama, pembebasan lahan harus langsung dengan pemilik tanah, jangan ada calo. Agar sesuai dengan harga,” tandasnya.
Dengan kesiapan tenaga kerja dan infrastruktur yang terus dibangun, pabrik mobil listrik BYD diharapkan dapat segera beroperasi dan memberikan manfaat besar bagi perekonomian Jawa Barat, khususnya di Subang.