Informasi Terpercaya Masa Kini

Kenapa Orang yang Sering Membantu Justru Enggan Meminta Bantuan?

0 3

Pasti kamu pernah kan? bertemu seseorang yang selalu siap membantu orang lain, tapi ketika dia sendiri dalam kesulitan, dia malah diam saja? 

Atau mungkin… justru kamu sendiri yang seperti itu? Ketika ada teman butuh bantuan, kamu tanpa pikir panjang langsung turun tangan. 

Tapi saat kamu sedang kesusahan, rasanya sulit sekali untuk berkata, “Tolong, aku butuh bantuan.”

Fenomena ini sebenarnya cukup umum. Ada orang-orang yang begitu ringan tangan membantu, tapi kalau mereka sendiri dalam masalah, mereka lebih memilih menyelesaikannya sendirian. 

Mereka tidak mau repot-repot meminta bantuan, bahkan ketika kondisinya sudah benar-benar sulit. 

Tapi, kenapa bisa begitu? Apakah mereka merasa lebih kuat daripada orang lain? Apakah mereka gengsi? Atau ada alasan lain yang lebih dalam? 

Nah, di artikel ini, kita bakal bahas alasan di balik sikap ini. Kenapa orang yang sering membantu justru enggan meminta bantuan, dan apakah hal ini sebenarnya baik atau malah bisa berdampak buruk? Yuk, kita kupas bersama-sama!

Kalau dipikir-pikir, kenapa sih orang yang sering membantu justru jarang banget minta bantuan? 

Ternyata ada beberapa alasan yang cukup masuk akal dan relate untuk banyak orang, diantaranya:

1. Merasa Harus Mandiri

Orang yang sering membantu biasanya sudah terbiasa menyelesaikan masalah sendiri. 

Mereka punya mental, “Kalau bisa aku selesaikan sendiri, kenapa harus minta tolong orang lain?” 

Sikap ini biasanya terbentuk sejak kecil, entah karena pola asuh yang menanamkan nilai kemandirian, atau karena pengalaman hidup yang mengharuskan mereka kuat.

Bagi mereka, minta bantuan itu seperti ‘mengkhianati’ prinsip yang mereka pegang. 

Mereka berpikir bahwa selama mereka masih bisa berusaha, mereka harus melakukannya sendiri. 

Hasilnya, mereka jadi terbiasa menanggung semuanya sendirian, meskipun sebenarnya mereka juga manusia yang punya batas.

2. Takut Merepotkan Orang Lain 

Pernah nggak kamu merasa, ketika mau minta tolong, tapi tiba-tiba kepikiran, “Duh, kalau aku minta bantuan, nanti dia jadi repot enggak ya?” 

Nah, ini salah satu alasan kenapa orang-orang yang sering membantu justru enggan meminta bantuan. 

Mereka sudah terbiasa ada untuk orang lain, jadi mereka tahu rasanya ‘capek’ membantu. 

Alih-alih merasa pantas menerima bantuan, mereka justru lebih sering berpikir, “Ah, biar aku aja yang urus, daripada nambah beban buat orang lain.” 

Akhirnya, mereka lebih memilih untuk berjuang sendiri daripada merasa bersalah karena sudah ‘merepotkan’ orang lain.

3. Gengsi atau Takut Terlihat Lemah

Ada juga yang merasa kalau minta bantuan itu sama saja dengan menunjukkan kelemahan. 

Apalagi kalau mereka sudah dikenal sebagai orang yang selalu kuat, selalu bisa diandalkan, dan selalu ada untuk orang lain. 

Mereka takut kalau tiba-tiba mereka minta tolong, orang-orang akan melihat mereka berbeda. 

Ada rasa gengsi yang muncul, seolah-olah harga diri mereka turun kalau mereka terlihat butuh bantuan. 

Akhirnya, mereka lebih memilih menutupi kesulitan mereka, meskipun sebenarnya mereka juga butuh pertolongan.

4. Tidak Percaya Akan Mendapat Bantuan yang Sama

Ini nih, alasan yang cukup dalam dan sering kali berasal dari pengalaman pahit. Beberapa orang enggan meminta bantuan karena mereka pernah berada di posisi membutuhkan, tapi ketika mereka meminta tolong, mereka malah diabaikan, diremehkan, atau bahkan dijadikan bahan gosip. 

Misalnya, mereka pernah menolong seseorang dengan tulus, tapi ketika mereka yang butuh, orang itu malah pura-pura tidak tahu. 

Dari sana, mereka belajar untuk tidak berharap terlalu banyak dengan orang lain. Daripada kecewa lagi, mereka lebih memilih menyelesaikan semuanya sendiri. 

5. Sudah Terbiasa Berperan Sebagai Penolong

Ada juga yang merasa lebih nyaman berada di posisi ‘penolong’ daripada ‘ditolong’. 

Mereka merasa bahwa tugas mereka adalah membantu orang lain, bukan sebaliknya. 

Bisa jadi karena mereka sudah terbiasa dalam peran ini sejak lama, jadi ketika mereka sendiri butuh bantuan, rasanya aneh dan tidak nyaman.

Mereka lebih memilih memendam kesulitan sendiri daripada harus ‘menggeser peran’ dan berada di posisi orang yang dibantu. 

Ini bisa jadi karena mereka terlalu sering memberi, sampai lupa kalau menerima bantuan itu juga bukan sesuatu yang salah. 

Jadi, alasan-alasan ini yang sering membuat orang lebih memilih diam dalam kesulitan daripada meminta bantuan. 

Padahal, nggak ada salahnya kok sesekali kita juga menerima pertolongan. Kamu sendiri lebih sering membantu atau justru sulit untuk meminta bantuan?

Memang sih, kelihatannya keren kalau bisa menyelesaikan semua sendiri tanpa minta bantuan. 

Tapi kalau terus menerus seperti itu, ada tiga dampak negatif yang mungkin terjadi. Bukannya semakin kuat, justru bisa jadi makin terbebani.

1. Kelelahan Emosional dan Mental

Bayangkan, setiap ada orang yang butuh bantuan, kamu selalu ada. Tapi ketika kamu yang kesulitan, kamu malah diam dan menahan semuanya sendirian. Lama-lama, ini bisa membuat mental dan emosional kamu terkuras habis. 

Menyelesaikan semua masalah sendiri itu melelahkan, bukan cuma fisik tapi juga pikiran dan perasaan. 

Ada beban yang terus dipikul, ada tekanan yang semakin lama semakin berat. Apalagi kalau masalahnya banyak dan datang bertubi-tubi. 

Bisa jadi, awalnya kamu merasa masih kuat, tapi tanpa sadar kamu sudah kelelahan secara mental.

Kondisi ini sering disebut sebagai “emotional burnout”, di mana seseorang jadi gampang stres, cepat merasa lelah, dan kehilangan motivasi karena terlalu banyak menanggung beban tanpa dukungan dari orang lain. 

2. Merasa Kesepian atau Kurang Dihargai

Sering menolong orang memang membuat kamu disukai dan dihargai. Tapi kalau kamu tidak pernah cerita atau meminta bantuan saat kesulitan, bisa jadi orang-orang di sekitar malah tidak sadar kalau kamu juga butuh perhatian. 

Akhirnya, muncul perasaan kesepian. “Kok kayaknya enggak ada yang peduli, ya?” atau “Kok aku selalu ada buat mereka, tapi pas aku butuh, enggak ada yang datang?” 

Padahal, mungkin saja orang-orang di sekitarmu sebenarnya mau membantu, tapi mereka tidak tahu kamu sedang kesulitan karena kamu sendiri enggak pernah bilang. 

Perasaan ini lama-kelamaan bisa membuat kamu merasa tidak dihargai. Bisa muncul pikiran, “Mereka cuma datang pas butuh aku aja,” atau “Mungkin aku enggak sepenting itu buat mereka.”

Padahal, sering kali masalahnya bukan karena orang lain tidak peduli, tapi karena kamu yang terlalu tertutup soal kesulitanmu sendiri. 

3. Ketidakseimbangan dalam Hubungan Sosial 

Dalam hubungan sosial, keseimbangan itu penting. Kalau ada orang yang selalu memberi tanpa pernah menerima, hubungan itu bisa jadi tidak sehat.  

Coba bayangin kamu punya teman yang selalu kamu bantu, tapi kamu enggak pernah mau menerima bantuannya. 

Lama-lama, hubungan itu jadi terasa berat sebelah. Bisa jadi temanmu malah merasa tidak berguna atau canggung karena tidak bisa ‘membalas’ kebaikanmu.

Selain itu, kalau kamu selalu menahan diri untuk tidak minta bantuan, orang-orang di sekitarmu bisa terbiasa dengan pola itu. 

Mereka jadi berpikir, “Ah, dia pasti bisa sendiri,” atau “Dia enggak butuh bantuan kok.”

Akhirnya, saat kamu benar-benar butuh pertolongan, tidak ada yang menawarkan bantuan karena mereka mengira kamu baik-baik saja.

Ketidakseimbangan ini juga bisa berdampak ke perasaan kamu sendiri. Bisa jadi kamu mulai merasa dimanfaatkan, meskipun sebenarnya masalahnya lebih ke pola hubungan yang tidak seimbang. 

Jadi, Haruskah Kita Mulai Belajar Meminta Bantuan?

Enggak ada salahnya kok untuk sesekali menerima bantuan. Meminta tolong bukan berarti lemah, justru itu tanda bahwa kamu sadar akan batasan diri. 

Hubungan sosial yang sehat itu bukan tentang siapa yang paling kuat, tapi tentang saling mendukung. 

Jadi, kalau kamu sering membantu orang lain, ingat juga kalau kamu berhak mendapatkan hal yang sama. Jangan ragu untuk bilang, “Aku butuh bantuan.” Kamu tidak harus selalu kuat sendirian.

Leave a comment